Di depan candi mendut |
Selanjutnya mas Nugroho bergerak menuju candi Mendut yang letaknya tidak terlalu jauh kurang lebih 15 menit perjalanan dari bukit rhema, mobil bergerak perlahan menyusuri aspal kearah candi mendut yang tak lama kemudian sampailah kami di plataran parkiran candi mendut.
Matahari yang semakain menyengat membuat kami bergegas menuju loket pembelian ticket, di kiri kanan jalan masuk area candi para bedagang souvenir berusaha menjajakan barangnya kepada kami, ticket untuk memasuki kawasan.
Untuk harga ticket masuk ke candi ini cukup murah yaitu seharga 3.500 Rupiah termasuk ansuransi yang mana ticket tersebut bisa di pakai untuk ke 2 lokasi candi yaitu candi mendut & candi pawon yang berjarak +\- 4 menit dari lokasi candi mendut.
Untuk harga ticket masuk ke candi ini cukup murah yaitu seharga 3.500 Rupiah termasuk ansuransi yang mana ticket tersebut bisa di pakai untuk ke 2 lokasi candi yaitu candi mendut & candi pawon yang berjarak +\- 4 menit dari lokasi candi mendut.
Ditemukan pertama kali pada tahun 1836 seluruh bagian candi di temukan kecuali bagian atapnya, hingga pemerintah Hindia Belanda melakukan pemugaran untuk kali pertama pada tahun 1897-1904, untuk pemugaran ini walau bisa di katakan jauh dari sempurna tetapi hasilnya cukup memuaskan dimana Bagian pondasi candi dan tubuh telah berhasil di reknstruksi.
Di bawah pimpinan Van Erp pada tahun 1908, rekonstruksi dan pemugaran candi Mendut di lanjutkan dengan melakukan penyempurnaan pada bagian atap dan pemasangan kembali stupa-stupa, pemugaran ini juga sempat terhenti cukup lama karena terkendala dana, sehingga pada tahun 1925 pemugaran dapat di lanjutkan kembali.
Di bawah pimpinan Van Erp pada tahun 1908, rekonstruksi dan pemugaran candi Mendut di lanjutkan dengan melakukan penyempurnaan pada bagian atap dan pemasangan kembali stupa-stupa, pemugaran ini juga sempat terhenti cukup lama karena terkendala dana, sehingga pada tahun 1925 pemugaran dapat di lanjutkan kembali.
Saat kami berkunjung ke candi mendut ini kebetulan lagi ada acara keagamaan yang sedang berlangsung di dalam candi , semua wisatawan lokal & asing pada turun sehingga kita hanya bisa mengabadikan dari bawah candi mendut ini, kamipun tidak berlama-lama di kawasan ini selain untuk menghormati kegiatan agama yang sedang berlangsung di candi ini, perut ini juga sudah pada berterika-teriak minta di isi karena saat ini sudah menunjukan hampir pukul 13:00.
Mas Nugroho pun mulai bergerak kembali jarak yang di tempuh tidak terlalu jauh sekitar +\- 3 menit dari lokasi candi mendut, mobil bergerak perlahan dan tidak lama kemudian kami sampailah di lokasi tempat makan siang kami di Rumah makan Bale Kambang Borobudur yang di rekomendasikan oleh mas Nugroho.
RM Bale Kambang Borobudur |
Di sebut bale kambang karena rumah makan ini memiliki konsep bale atau pondokan yang terletak di atas kolam ikan /Kambang, di mana banyak sekali ikan-ikan yang ada di sini seperti nila, gurame, patin dan lele. Rumah makan yang terletak di Jl. Raya Borobudur KM. 2,8 Slak, Pabelan, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah ini banyak juga di datangi turis yang habis berkunjung ke candi borobudur.
"Adek .. jangan main air ya... nanti kalau nyemplung ke kolam tidak ada baju ganti loh" kata bunda
Tapi sambil senyum-senyum tanpa menjawab adek masih saja mendekat ke rakit kayu yang tertambat di pinggir kolam tersebut, sudah berapa kali adek mau naik ke rakit tersebut tapi tidak bisa. Tempat sholatpun tersedia di musolah kecil di bagian belakang rumah makan ini, di sampingnya juga ada permainan anak-anak seperti ayunan dan roda hamster.
Lele bakar, ikan patin bakar, cumi goreng tepung, sayur asam, tongseng jamur tiram dan yang pasti satu bakul nasi yang kami pesan, lumayan lama kami menunggu pesanan kami karena rumah makan ini lumayan ramai di bale di sebarang kami ada touris sepertinya dari korea, di bale samping kiri ada turis dari cina dan beberpa bale lainnya yang terisi penuh, entah sudah berapa gelas air minera yang kutuang di dalam gelasku, tapi makanan nya belum datang juga.
Akhirnya makanan datang, lumayan lezat juga lele panggang yang di sajikanm ternyata dalam 1 porsil ikan lele panggang tersebut terdapat 2 buah ikan lele panggang yang lumayan besar, kamipun makan dengan lahap dan cepat juga makan tersebut habis, mungkin kami lagi lapar berat.
"Dek... makan yang banyak ya.... nanti kita mau ke candi prambanan, butuh banyak tenaga "kata ku ke adek
"Iya... yah" kata adek semangat
Saat membayar akupun terkejut ternyata tidak semahal yang aku kira, padahal banyak turis asing yang makan di sana.
Saat membayar akupun terkejut ternyata tidak semahal yang aku kira, padahal banyak turis asing yang makan di sana.
No comments:
Post a Comment