Thursday 28 November 2019

Makan Siang Itu Yang Penting Enak Dan Kebersamaan

Jam istirahat pun sudah merapat saat bunda menelpon
"Assalamualikum yah, ayah lagi dimana ?" tanya bunda melalui telpon
"Walaikumsalam, Ada di kantor, baru mau sholat zuhur terlebih dahulu " jawabku
"Ini adek mau ngomong " kata bunda lagi

Hp di serahkan bunda ke adek
"kenapa dek ?"tanyaku ke adek
"Yah ... pengen makan ayam goreng **C" kata adek pelan
" Kalau makan lain dek , di dekat kantor ayah saja  di S*****ng enak ada sayur nya "tawarku ke adek
"Nggak mau yah .... adek mau ayam goreng "

Hppun di serahkan adek ke bunda kembali
"Gimana yah..?"tanya bunda
"Udahlan tunggu di **C LB-LIA saja ya di depan rumah sakit umum sebentar lagi ayah ke sana"jawabku

Bunda baru saja menyelesaikan pelatihan materi mengajar di tempat yang tidak jauh dari kambang iwak, adek pun ikut malahan izin untuk tidak sekolah dulu pada hari ini.  


Salah satu paket kami pilih dengan tambahan cream sup dan mocca float, tidak perlu menunggu lama agar makanan cepat saji ini dapat terhidang di meja kami, es krim pun ku pesan untuk adek.
"Gimana dek... enak ?" tanya ku
"Enak yah ... mantab " jawab adek sambil meminum softdrinknya

Aku tersenyum jarang-jarang juga bisa makan siang seperti ini, makan siang bersama keluarga walaupun kakak dan ayuk tidak bisa ikut karena masih sekolah, akupun bersyukur dalam hati masih bisa berkumpul bersama bunda dan adek sambil makan siang bersama walaupun menu yang apa adanya.

Karena sebagian teman tidak bisa berkumpul apa lagi makan siang bersama karena pekerjaan yang harus di jalankan nya di luar kota, atau saking sibuknya mereka berangkat pada pagi dan pulang juga saat malam yang di lakoninya setiap hari demi kebutuhan hidup. Atau ada juga anak yang tidak bisa berharap untuk makan siang bersama keluarga nya sendiri karena sudah hidup di panti asuhan sejak ke dua orang tuannya meninggal.

Kupandangi adek yang sedang makan, dari setiap suapannya semoga menjadi barokah agar kebersamaan ini tetap terjaga.

Tuesday 26 November 2019

Solusi Saat Kode Booking Ticket Tidak Muncul Di Aplikasi KAI Access


Ini kali ke tiga menggunakan aplikasi KAI Access, untuk pertama kali di gunakan saat perjalanan menggunakan kereta api lokal Parameks jurusan Yogyakarta Solo  (Baca : Beberapa Jam Tanpa Alat Komunikasi ),  dan di gunakan lagi saat menuju ke Semarang dengan menggunakan kereta api Kalijaga 409 ( Baca : Kalijaga 409 ).

Saat ini aplikasi KAI Access ku coba lagi untuk memesan ticket intercity train dengan tujuan Tanjung Karang, karena jumlah ticket yang akan di pesan lebih dari 20 orang, dan setiap pemesanan hanya bisa untuk 4 orang  jadi akan ada lebih dari 5 kali pemesanan dan 5 buah kode booking yang akan muncul di folder ticket pada aplikasi KAI Access ini.

Saat sampai pemesanan ke 3 semua sukses, tetapi setelah pemesanan ke 4 terdapat kendala bahwa setelah pembayaran berhasil biasanya muncul kode booking akan langsung muncul di folder ticket, tetapi untuk kali ini tidak muncul, awalnya sempat bingung juga, saat kucari caranya bagaimana agar kode booking tersebut di dapat.

Akhirnya di bagian beranda ada yang namnya "Cek Pemesanan" tinggal kita masuk ke sana dengan memasukan kode pemesanan atau kode pembayaran, kode pemesanan yang merupakan 13 Digit angka yang di berikan oleh aplikasi ini saat akan melakukan pembayaran, setelah di masukan kode pemesanan di bagian pencarian maka akan munculah kode booking yang hilang tadi beserta nama penumpangnya.

Tetapi untuk boarding kode booking yang hilang ini hanya bisa di lakukan pencetakan ticket saja , berbeda jika kita mendapatkan kode booking tersebut di dalam folder ticket dimana kita bisa melakukan e-boarding pass, karena kelebihan e-boarding pass ini kita tidak perlu melakukan pencetakan tiket lagi,  karena saat memilih e-boarding pass maka akan muncul kode bar code seperti pembelian pada ticket kereta api lokal. Untuk panduan bisa lihat gambar yang ada di atas, alur mendapatkan kode booking nya kurang lebih seperti yang ada di gambar.

Monday 25 November 2019

Pemesanan Ticket Kereta Api Secara Rombongan, Ketahui Ketentuannya.

Benar pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik, seperti hari ini bertambah lagi ilmu baru dalam dunia traveling, transportasi merupakan salah satu komponen penting dalam perjalanan wisata bisa bermasalah jika tidak di persiapkan sebagai mana mestinya. Kalau perjalanan hanya satu dua orang si gampang mengaturnya, tetapi bagaimana jika perjalanan tersebut sampai 20 atau 30 orang.

Karena adanya rencana liburan bersama keluarga besar pada liburan sekolah nanti ke Lampung maka segala persiapan di prepare dari sekarang, setelah hotel yang sudah bisa di booking, kini giliran transporasi yang harus di persiapkan, rencananya perjalanan rombongan kami kali ini tetap menggunakan kereta api PSO (Public Service Obligation) atau lebih di kenal dengan kereta api ekonomi karena murah, meriah dan nyaman, pada awalnya mendapatkan saran dari keluarga untuk mendatangi kantor KAI Divre III di jalan A Yani untuk melakukan pemesanan secara rombongan.

Dengan bermodal surat dengan format resmi yang berisi daftar nama penumpang, nama kereta dan jadwal kereta yang bakal di pesan, routenya dan di lengkapi dengan KTP & KK sebagai dokumen pendukung atas nama penumpang tercantum di dalam surat, akupun meluncur ke kantor KAI Divre III yang tepat di seberang Universitas Muhammadiyah Palembang, setelah bertemu dengan salah satu staff di ruangan bagian angkutan penumpang di jelaskan bahwa :

Kalau untuk angkutan rombongan kereta api ini tidak bisa di lakukan oleh pribadi, tetapi oleh institusi misal untuk tiket PSO /KA non komersial (KA Selero & Rajabasa) angkutan rombongan bisa di peruntukan untuk siswa/santri setingkat SLTA kebawah dengan tidak mendapatkan diskon, berbeda dengan pengajuan angkutan rombongan dengan KA komersial (KA Sindang Marga & Sriwijaya) akan mendapatkan diskon maksimal 10% (kelas binis dan exsecutive). Untuk pemesanan sendiri bisa di lakukan 3 bulan sebelum keberangkatan.


Petugas itupun menjelaskan kalau untuk pembayaran yang tertera di brosur adalah DP 25 % dari total nilai harga pesanan yang bisa di bayar via bank BRI, tetapi lebih baik kita langsung bayar lunas karena mereka melakukan booking atas ticket kereta api tersebut tidak lama.

Akhirnya Akupun di arahkan oleh petugas untuk membeli via agent resmi PT. KAI (plus biaya adm)  atau alternatif lain yaitu menggunakan aplikasi KAI Access secara online yang bisa melakukan pemesanan 1 bulan dari tanggal keberangkatan.

Hari ini seluruh urusan ticket selesai bermodal aplikasi KAI Acces dan aplikasi bank online membuatku tidak bergerak dari tempat duduk lagi. Next tinggal pemesanan sarana angkutan selama di Lampung dan sarana wisata yang masih belum di selesaikan, mungkin pake aplikasi berwarna biru bisa mengatasi masalahnya, semoga trip bersama keluarga besar ini tidak menemui kendala.

Sunday 17 November 2019

Kutunggu Engkau Di Stasiun LRT


Senja memang sudah menjelma, saat azan magrib menggema seantero raya, tetapi nada panggilan dari telpon ku sudah beberapa kali tidak terjawab.
"Ayuk sudah di stasiun LRT yah " itu WA terakhir yang engkau kirimkan ke hp ku, tetapi saat ku telpon tidak ada balasan sama sekali, akhirnya aku hanya bisa menunggu di bagian bawah stasiun LRT ini.

Teringat dulu kakak tertua saya, beliau cewek dan kamipun memanggilnya Ayuk (Ayuk kalau di Palembang merupakan salah satu panggilan untuk wanita yang lebih tua dari kita). Orang yang pertama kali bertanya adalah ayah kalau ada apa-apa dengan ayuk, karena kemanapun ayuk saat pergi harus memberi tahu terlebih dahulu, apalagi saat itu belum ada teknologi hp hanya sebatas telpon rumah dan telpon umum.

Saat ayuk kuliah malam tidak jarang ayah yang menungguinya pulang, sambil terkadang terkantuk di parkiran hanya untuk menjemput anak gadisnya yang dalam padangannya masih merupakan gadis kecilnya itu. Apalagi kalau mau menginap atau bertandang ke tempat temannya sederetan pertanyaan seperti ujian negara pun akan meluncur dari bibir beliau. "di mana rumahnya..... dengan siapa tinggal,.... orang tuannya kerja apa...... apa yang di lakukan di sana .....blablabla."

Memang beralasan kekawatiran seorang ayah terhadap gadis kecilnya, ingin mereka aman, nyaman, dan bebagai kondisi menyenangkan lainnya, ayah tidak ingin kalau anaknya mengalami kenapa-kenapa.


Berkaca dari kejadian di atas, itulah yang juga aku dan bunda rasakan sekarang takut kalau ayuk bergaul di lingkungan yang tidak benar, atau takut begini, takut begitu, padahal secara tidak sadar  gadis kecil kami sekarang sudah beranjak dewasa dan sudah mulai menjajaki dunia mereka sendiri. 

Terkadang kekhawatiran itu datang dan selalu ada, bunda yang selalu menasehati ayuk yang terkadang menurut ayuk meruipakan pengekangan dari jiwa muda mereka, memperbaiki sifat malas juga bukan perkara yang mudah harus di lawan setiap hari.

Nasehat tentang bagaimana bergaul mereka sendiri, mengurusi diri sendiri  dan juga nasehat tentang dunia mereka saat ini, Tapi itulah dunia remaja, yang saat ini kamipun sudah mulai terlibat di dalamnya tetapi hanya sebagai penonton dan penasehat.

Sudah 3 kali pluit di stasiun LRT atas berbunyi yang menendakan kereta datang untuk berhenti dan berangkat, ayuk masih belum terlihat, aku menghela nafas panjang..... masih menunggu di bawah stasiun sambil berdoa bantu kami semoga kami bisa menjagah amanah ini.

Terpikat Kembali Dengan Renyahnya Lele Kriuk Sambal Lalap


Sebelum kembali ke rumah kamipun melipir ke sambal lalap di KM 5, yang sebelumnya kami pernah ke sini dan ada kejadian menarik yang pernah menimpa kami. Lele kriuk dan bonus es teh manis yang gelasnya bagai gentong menjadi pilihan kami berempat, di tambah dengan cah kangkung, tahu puyuh, soda gembira dan soda susu.

Saat itu hari mulai beranjak petang, di lantai 2 hanya kami sekeluarga yang duduk mengisi meja di bagian teras di temani dengan meja-meja kosong lainnya. LRT sudah 2 kali lewat saat pesanan kami sampai ke meja, adek yang selesai mencuci tangan langsung menyantap lele kriuk yang tersaji di meja. Kalau masalah rasa dan harga nggak usah di permasalahkan lagi pokoknya top abis. Apalagi saat ini ada promo Lele kriuknya 1 paket hanya 13 ribu Rupiah saja.

Baca : Allah Menegur Kami Melalui Juru Parkir


Cah kangkung yang di pesan kakak, tidak di sentuhnya sama sekali dengan alasan pedas, jadi saya dan bunda yang menghabiskan cah kangkung tersebut. Adek yang asik dengan kriuk lelenya hampir saja mengabaikan nasinya. Sekitar 15 menit berlalu, meja di belakang  di dalam ruangan pun di isi oleh anak-anak remaja yang baru selesai turnamen futsal, lumayan membuat suasana menjadi rame. 

Aku dan bundapun hanya bercerita, cerita tentang kita, dunia dan segala permasalahannya. Ayukpun saat ku telpon di ujung sana masih bercengkarama dengan segala aktivitas bersama teman satu sekolahnya. Entah sudah berapa kali rangkaian LRT Lewat, sang waktupun sudah menunduk ke barat, saatnya untuk beranjak, untuk menjalankan tugas khalifah dunia yang lainnya.

Tembakan Sang Eks Pemain Basket Sekolah & Sang Roti Promo


" Yes......" kata bunda sambil terus melempar bola basket ke dalam keranjang

Salah satu kesenangan bunda saat ke arena permainan anak-anak adalah bermain bola basket, walaupun adek dan kakak sering mengganggu bunda saat bermain, salahsatu olahraga yang memang di sukai oleh bunda sejak masih di SMA, walaupun dengan postur 155 cm tetapi tembakan yang di buat oleh bunda cukup tajam, ini pernah ku lihat saat bunda benar-benar bermain basket di lapangan lebar.

Tetapi saat ini mengingat kondisi dan juga bermain di lapangan basket yang sesunguhnya juga agak susah sehingga di lampiaskan di permainan bola basket anak-anak ini, sehingga saat mengajak anak-anak di wahana permainan di salah satu mall di kota ini, permainan yang bunda cari pasti bola basket ini.


Memang bukan atlet atau ahli dalam dunia bola basket tetapi tampak kegembiraan sendiri saat bunda memegang bola basket dan melemparnya, memang sudah jarang lihat bunda bermain basket di lapangan basket yang sesungguhnya, di antara rutinitas beliau yang sibuk dalam bidang pendidikan anak-anak. Mungkin kalau ada  waktu dan kesempatan kami akan bermain lagi walaupun hanya untuk shooting to the ring.


Setelah menyelesaikan permainan basketnya, kakak dan adek pun sudah menyelesaikan permaiannya pula, sedangkan ayuk pamit undur diri karena ada janji bersama teman sekolahnya, kamipun berjalan mengitari mal sambil cuci mata.

Saat turun di tangga berjalan terlihar keramaian di sebelah kanan yang merupakan gerai kue dan roti, kamipun bertanya ternyata hari itu lagi ada promo untuk roti dengan harga hanya 5.ribu saja, wajar kalau gerai ini di penuhi oleh pembeli.


Bunda pun segera bergabung dengan emak-emak lainnya untuk membeli roti tersebut, lumayan kata bunda hanya 5 ribu, kakak dan adekpun ikut memilih akhirnya 6 buah roti dan 2 buah air mineral dingin tersaji di dalam kantong belanjaan bunda.


Yuk ke Pasar Durian Kuto, Pusat Penjualan Durian Di Palembang


Mau tau pusatnya penjualan durian di Palembang, datanglah ke pasar kuto selama hampir setahun penuh durian dari berbagai daerah di jual di kawasan ini, baik durian lokal dari provinsi Sumatera Selatan ataupun dari luar provinsi Sumatera Selatan. Dari durian Lahat, Tebing tinggi 4 lawang, Tanjung Enim, Ujan Mas begitu juga durian yang berasal dari Bengkulu, Medan, Padang, Jambi bahkan Bangka.

Kalau sedang penuh hampir seluruh lapak di pasar durian kuto ini akan terisi, tetapi kalau sedang tidak ramaipun tidak kurang sekitar 10 pelapak yang rutin menjual buah yang berduri ini, terletak sekitar 3,5 Km dari pusat kota pasar durian kuto ini seperti tidak pernah tidur, pada malam hari justru pemburu kenikmatan dari buah durian ini akan datang lebih banyak lagi.

Setiap hari ada saja mobil-mobil yang mengangkut buah durian yang berhenti di kawasan ini untuk menurunkan muatannya, terkadang mobil dari dalam provinsi dan ada juga yang berasal dari luar provinsi.

Untuk harga sendiri juga masih bisa bersahabat ukuran yang besar biasanya di bandrol 100 ribu per 3 butir sedangkan yang sedang 20 ribuan dan yang kecil ada yang 10 ribuan, pokoknya murah meriah. Beberapa waktu yang lalu kawasan pasar durian kuto ini di benahi dengan di sponsori oleh salah satu merk air mineral.

Perbaikan dari tenda-tenda kemudian merk "Pasar Durian Kuto " yang cukup mencolok mata dan juga lampu-lampu penerangan di dalam tenda, sehingga sekarang lebih menarik dan rapi di bandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pasar Durian Kuto tahun 2012 Foto : tua-tradisionil.blogspot.com
" Yah.... foto di sini... dekat tulisan duren (Durian) " Kata adek saat melintasi kawasan pasar durian kuto ini. kebetulan saat itu kami lagi berjalan dari arah pasar kuto ke rumah Datuk yang tidak jauh dari lokasi ini.

Suasana masih pagi, para pengunjung dan penikmat buah durian masih sepi, sebentar lagi mungkin akan mulai ramai,  bagi yang penasaran silahkan berkunjung ke kawasana ini untuk menikmati buah durian.

Lokasi Pasar Durian Kuto :

Wednesday 13 November 2019

Para Pengharap Irisan Kue


"Hayo siapa yang mau kue duduk yang rapi dulu ya ..." bunda menenangkan para anak-anak
"diam.... diam... ayo tenang "nyaipun ikut mencoba menenangkan anak-anak

Kue yang berhiaskan super hero, merupakan kue ulang tahunnya adek yang ke 7 tahun, seperti tiap tahun acara hari ini hanya mengundang keluarga saja untuk merayakan ulang tahunnya adek yang tanpa acara tiup lilin ini. Sepupu adek yang lain sudah ramai berkumpul mengitari kue tersebut, ada juga yang mencolek dengan tangan bahkan ada yang di jilat menggunakan lidah, anak-anak sepertinya sudah pada tidak sabar.

"Mabruuk alfa mabruuk ‘alaika mabruuk
Mabruuk alfa mabruuk yawm miiladik mabruuk "
Selamat hari milad, Semoga dapat rahmat
Dari Allahu Ahad, Hingga hidup selamat


Sambil bertepuk tangan anak-anak mendangkan lagu ulang tahun tersebut,  setelah selesai menyanyikan hampir saja mereka meremas-remas kue tersebut, jika kalau bunda telat sedikit saja. Akhirnya masing-masing anak di beri potongan-potongan kue ulang tahun adek, malahan ada yang mau super heronya bukan kuenya.

Itulah keseruaan masa anak-anak, tanpa ada beban tanpa ada risau yang ada hanya kegembiraan, irisan kue pun banyak yang tersisa di dalam piring kue karena yang anak-anak makan hanya bagian butter cream atau fla nya saja, setelah itu mereka lanjut bermain lagi di dalam keceriaan dunia anak-anak.

Selamat Milad Dek ...... Semoga Allah Memberkahimu


Antara Aku, Es Teler & Sang Mantan


"Kita makan dulu yok.. nda, ayah belum makan dari tadi" kataku kepada bunda
"Makan di mana ?"tanya bunda
"Itu" telunjuk kananku mengarah ke tempat makan yang cukup terkenal di kota ini

2 mangkok es teler & 2 piring mie ayam tanpa bakso yang kami pesan ke pelayannya, duduk di meja no 14 yang tepat berada di barisan depan warung makan ini. Tidak membutuhkan waktu lama 2 mangkok es teler dan 2 piring mie ayam tanpa bakso sudah mendarat di meja kami.

Rasa es teler dan mie ayam nya masih seperti dulu, teringat saat duduk berdua bersama sang pacar menikmati mie ayam dan es teler sambil mencuri pandang ke arah wajahnya, kadang sambil tersenyum sipu dan tertawa. 


Tempat makan yang penuh dengan cerita ini merupakah salah satu tempat tongkrongan remaja saat itu, karena memang saat itu belum banyak tempat makan yang murah meriah di kota ini.Sari Mulia pertama kali dibuka di daerah Cinde pada tahun 1978 oleh pasangan Feri Gonadi dan Suryanita Gonadi. Cabang kedua dibuka di jalan Sudirman pada tahun 1982, dan cabang ketiga dibuka tahun 1990. Sementara cabang keempat berada di daerah Angkatan 66.

Tempat makan yang syarat kenangan dan cerita terutama bagi generasi era tahun 90-an yang sudah merasakan nikmatnya mie ayam dan es telernya SM, pasti akan mengulangi kembali kenangan tersebut. Dengan sambel merah khas yang di taruh di dalam botol dengan tekstur yang masih kasar menjadi teman saat menyantap mie ayam di sini. Atau irisan buah nangka yang di campur di dalam es teler beserta buah kolang-kaling masih setia menemani racikan es seperti beberapa puluh tahun yang lalu


Kutatap wajah bunda sama seperti pertama kali kutatap ia di tempat makan ini, dengan wajah  remaja polosnya dan rambut yang di biarkan tergerai sampai ke pinggang. Tetapi itu dulu sekarang wajah  sang mantan ku ini sudah lebih syar'i,  yang sudah bersama ku mengarungi kehidupan bersama 3 buah hati kami.

"Yah... habisin mie nya... bunda kenyang " kata bunda sambil menyodorkan mie ayam nya yang tersisa
"Siap nya....." setengah ku terkejut..... sambil memberi hormat
"Apaan sih....." kata bunda sambil tertawa


Lokasi Mie Ayam Sari Mulia :

Monday 11 November 2019

Wedang Uwuh Minuman Sampah Yang Menyehatkan & Brem Bunder Khas Solo


Wedang uwuh adalah ramuan tradisional yang terbuat dari 100% rempah alami yang sudah turun temurun sejak zaman Raja-raja Mataram. Wedang uwuh merupakan minuman tradisional alami khas Yogyakarta yang terbuat dari rempah-rempah alami dengan aroma menyegarkan serta cita rasa rempah herbal unik dan nikmat, juga kaya khasiat untuk kesehatan.

Wedang uwuh merupakan minuman tradisional khas Yogyakarta. Kata uwuh sendiri berarti “sampah”. Dinamakan uwuh karena minuman ini terdiri dari berbagai macam-macam bahan tumbuhan yang dicampur menjadi satu, dan jika dilihat akan tampak seperti sampah.

Asal mula wedang uwuh berasal dari kisah Sultan Agung, sebagai Raja Mataram di Yogyakarta. Suatu saat Sultan Agung bersama beberapa pengawalnya sedang mencari tempat yang akan dijadikan sebagai pemakaman keluarga Raja. Beberapa tempat telah mereka kelilingi, hingga akhirnya Bukit Merak Imogiri (Bantul) terpilih menjadi tempat yang paling cocok. Sebelum akhirnya pilihan benar-benar diputuskan, Sultan agung terlebih dahulu semedi (menyepi) di tempat tersebut untuk memantapkan hati.

Pada malam itu sang raja meminta pada salah seorang pengawalnya untuk membuatkan minuman untuk menghangatkan tubuhnya dalam proses semedi di bukit yang dingin itu. Pengawal tersebut kemudian membuatkan wedang secang dan meletakkannya di bawah pepohonan berdekatan dengan tempat semedi sang raja. Seiring berjalannya malam, angin bertiup riang, menari-nari, menerbangkan beberapa daun dan ranting pohon. Dedaunan dan ranting-ranting itu tak sengaja jatuh pada wedang milik raja. Bercampur dan larut menjadi satu. Karena gelapnya malam, sang raja tak menyadari ada yang salah pada minumannya. Ia pun meminumnya dan menikmatinya tanpa rasa curiga ataupun aneh sedikitpun.


Berbeda dengan brem yang berasal dari kota Madiun yang berbentuk kotak, brem solo ini berbentuk bundar yang juga terdiri dari berbagai rasa  ada yang original, coklat dan rasa lainya. Walaupun kuliner ini sebenarnya merupakan makanan khas dari daerah Madiun & Wonogiri yang merupakan  dari sari ketan yang di keringkan, dengan sensasi lembut, dingin, manis dan asam saat menyentuh lidah.

Brem dikemas berbentuk lempengan agak kekuningan, rata-rata berukuran kurang lebih 15 cm x 5 cm x 0,5 cm. Untuk lebih memaksimalkan pemasarannya, brem kini dikemas dalam bentuk kecil kecil seukuran permen, sehingga mudah untuk dikantongi. Biasanya pada sekitar tahun 80-an, brem dalam bentuk ini dijual asongan oleh para pedagang di sekitar stasiun-stasiun di kereta api di daerah Jawa Timur.

Brem bentuk kedua berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah, berbentuk lempeng pipih bundar dengan diameter rata-rata 5 cm dan ketebalan sekitar 0,3 cm. Brem asal Wonogiri berwarna putih dan proses pengeringannya melalui dijemur langsung di bawah panas terik matahari selama tiga hari.

Selain dalam bentuk padat brem pun dapat di temukan dalam bentuk cair terutama di daerah Bali dan Nusa tenggara, yang membedakannya jika brem asal bali berwarna putih seperti susu sedangkan yang berasal dari Nusa Tenggara berwarna merah.

Sunday 10 November 2019

Mengapa Tidak Berbelanja Di Toko Sendiri ???


Setelah menikmati sate promosi warung juragan kamipun merapat toko sebelah yang merupakan toko kami sendiri, mengapa di bilang demikian karena dari ribuan investor yang ada dalam pembentukan mart ini, kami pun menjadi bagian kecil dari terbentuknya mart ini.

Siapa yang tidak kenal dengan 212 yang awalnya merupakan aksi damai dalam menuntut keadilan atas penistaan agama pada 2 Desember 2016 di lapangan Monas, Jakarta. Aksi yang di ikuti oleh lebih dari 7 juta orang dari seluruh daerah di Indonesia ini hingga akhirnya Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggagas pembentukan Koperasi Syariah 212 yang kemudian meluncurkan secara resmi pendaftaran massal melalui saluran online pada tanggal 20 Januari 2017 di Sentul, Bogor. Koperasi Syariah 212 tersebut telah resmi berdiri sejak 24 Januari 2017 berdasar pada Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 003136/BH/M.KUKM.2/I/2017 dan Akta No.02 tanggal 10 Januari 2017.

Tidak heran kalau kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari seluruh persaudaraan alumni (PA) 212 dan umat islam sehingga dalam jangka waktu 1 tahun berdiri 212 mart sudah memiliki 192 toko dengan 49 ribu anggota.


Kamipun hampir tiap bulan untuk berbelanja di toko ini untuk membeli keperluan di rumah, walaupun terkadang ada barang yang kami butuhkan lagi kosong atau kehabisan di toko ini tetapi bukan menjadi suatu kendala yang berarti bagi kami. Walaupun jarak yang kami tempuh lumayan jauh dari tempat tinggal kami. Tetapi ini seperti menjadi sebuah kewajiban bagi kami untuk ikut mengembangkan usaha ini walaupun sekedar berbelanja dengan nilai yang tidak terlalu seberapa.

Dulu sebelum adanya 212 mart ini bunda selalu berbelanja kebutuhan bulan di warung yang tidak jauh dari jaraknya dari rumah, warung yang lumayan serba ada ini menyediakan segala kebutuhan sehari-hari sampai perlengkapan sekolah juga tersedia di warung tersebut. Pernah ku tanya ke bunda mengapa tidak berbelanja ke mini market yang banyak tersedia, dan di jawab bunda dengan alasan klasik yaitu "mahal".

Tidak terpikir akan adanya keuntungan ataupun bagi hasil dari investasi yang kami lakukakn ini yang penting, adanya kebersamaan dalam pengembangan ekonomi umat merupakan hal yang utama karena ada usaha kecil yang ikut berpartisipasi di sini toko ini, ada juga pengusaha kecil yang menjadikan toko ini sebagai rantai penjualannya dan banyak simbiosis mutuilisma antara jemaah yang terjadi dalam menggerakan ekonomi umat di sini, semoga kami bisa istiqomah dengan belanja di toko sendiri ini.

Mencoba Sate Promosi Sang Warung Juragan


Sore ini setelah bersilaturahim ke tempat nenek nya anak-anak , kamipun melanjutkan perjalanan menuju ke kawasan Plaju dengan tujuan untuk "Berbelanja di Toko Sendiri", tetapi setelah membaca promosi di warung sate yang tepat di sebelah toko tempat yang akan kami tuju, terpampang tulisan promo dispanduk  " Beli 2 Gratis 1", akhirnya aku pun mengajak anak-anak dan bunda untuk mencoba rasa sate promo di warung ini.

Dengan mengusung nama sate juragan, warung sate yang terletak di jalan DI. Panjaitan kawasan Plaju ini, memberikan nuasnsa berbeda dari warung sate pada umumnya, karena pada awalnya tempat ini merupakan warung untuk para penikmat kopi dengan nama warung kopi juragan  tetapi dengan adanya diversifikasi produk yaitu berupa sate ayam sehingga sate juragan pun di sematkan untuk kuliner yang satu ini.


Kamipun memesan 4 sate dan 2 bonusnya sehingga jumlah sate yang akan ada di meja untuk di santap menjadi 6 porsi, di tambah dengan lontong cukup sebagai pengganti makan malam ini, untuk minuman kamipun memesan 2 porsi bandrek, 2 susu soda dan 1 es teh tawar.

Bunda yang sedari tadi asyik dengan buku bacaannya yang baru tentang ulama wanita Rabi'ah al-Adawiyyah, lebih tertarik memperhatikan setiap kalimat di buku tersebut ketimbang mengulas makanan ini. Saat kami berkunjung tempat ini sepi dari pengunjung hanya ada beberapa orang yang antri untuk membeli sate ayam juragan ini. 

Bandrek & Bacaan Bunda
Ternyata cukup lama kami menunggu agar bisa merasakan kenikmatan sate di warung ini, hampir 30 menit lebih kami menunggu, begitupun minuman yang kami pesan cukup lama untuk mendarat di meja kami, sampai ayuk sempat tertidur mungkin karena ayuk kecapekaan setelah melakukan kegiatan lomba kepanduaan tadi siang. Yang melayani di warung ini hanya ada dua orang, di bagian depan bertugas untuk membakar dan menyajikan sate dan satu orang di belakang bertugas membuat minuman.

Akhirnya setelah menunggu agak lama 4 porsi satepun sampai ke meja kami. Bunda, ayuk, kakak dan adek pun langsung menyantap sate ayam tersebut, tak lama berselang giliran minuman yang merapat kemeja kami.


Merekapun makan dengan nikmat, sate plus lontong yang di sajikan dalam satu wadah, sekitar 10 menit berselang barulah 2 porsi sate yang terakhir pun datang di mana merupakan porsi milik ayah dan satunya adek dan kakak yang masih ingin nambah.

Dengan menggunakan bumbu kacang yang berwarna kuning yang di tutupi oleh irisan lontong, berbeda dari sate-sate ayam yang biasanya hampir berwarna gelap kombinasi dari bumbu kacang dan kecap, untuk sate juragan ini kacangnya masih terlihat berwarna kuning dengan perpaduan sedikit kecap manis dan aroma bakaran dari daging ayam yang di klaim tanpa kulit dan tanpa usus dan itu bukanlah merupakan omong kosong belaka. Tetapi walaupun seperti itu rasa manis khas bumbu kacang sate tersebut masih terasa nikmat.

Dengan menggunakan piring lidi yang di lapisi kertas nasi pembuat penyajian dari sate juragan ini cukup menarik, untuk rasa sendiri jika kurang pedas bisa di tambah cabe, sedangkan untuk kecap manis sendiri tidak tersedia. Di bandrol dengan harga 15 ribu perporsi dengan promo saat ini beli 2 gratis 1 membuat pembeli banyak yang membeli sacara bungkus untuk di bawa pulang.


Dari segi minuman sendiri untuk susu soda dan air es tawar tidak perlu di ulas lagi, tetapi bandrek yang di sajikan sebenarnya lumayan nikmat walaupun antara gelas satu dan lainnya takaran kental manisnya tidak sama sehingga membuat salah satu bandrek ini menjadi terlalu manis. 

Tetapi kenyamanan di warung ini harus saya akui, dengan interor yang cukup menarik dan dengan poster-poster berbau relegius di tambah dengan lagu-lagu yang mengalun santai yang mengalun memapar ruangan ini, termasuk meja dan kursi yang cocok untuk di jadikan tempat pertemuan selain untuk nongkrong dan menghirup secangkir kopi.

Harga yang kami bayar pun cukup murah yaitu hanya 107 ribu, warung yang buka sampai malam ini harus mempertahankan gaya kuliner dan rasa satenya yang merupakan ciri khas dari sate juragan, dari keseluruhan makanan yang kami coba saat ini, kami memberi nilai 7/10, termasuk kebersihan dan kenyamanan tempat, untuk pelayanan yang masih perlu di tingkatkan biar pelanggan tidak terlalu lama menunggu.

Thursday 7 November 2019

Terkadang Kita Harus Berhenti Sejenak


"Ban nya bocor"guma ku di dalam hati, dan laju motor pun menjadi seperti oleng tepat di lampu merah  fly over ini.
"Kenapa yah, ban nya bocor ya ?""tanya bunda
"Iya bun...." sambil aku melihat ke arah ban belakang motor ku

Motor pun ku dorong menuju ke tukang tambal ban yang tidak terlalu jauh jarak nya. Padahal bunda ada kegiatan yang waktunya sudah mepet, sehingga bunda dan adek meninggalkan ku di tukang tampal ban tersebut  dan  menaiki angkot berwarna merah.

Saat di tampal ban akupun harus antri, karena ada 2 motor juga mengalami masalah pada ban motornya, sambil duduk di tempat yang sudah di sediakan oleh tukan tambal ban memperhatikan cekatannya si tukang tambal ban bekerja bersama 2 orang lainnya.

Di dalam hati terbersit mengapa ban motor saya harus mengalami kebocoran, sehingga harus lama menunggu untuk melaksanakan kegiatan lainnya. Di tempat lainya kakakpun sudah menelpon untuk minta di jemput karena sudah selesai dengan kegiatannya.

Beginilah kehidupan terkadang kita harus berhenti sesaat untuk merenungi tentang kehidupan ini, segala hal yang kita rencanakan terkadang mendadak terhenti yang mengacaukan rencana kita sebelumnya.

Saat berhenti itulah kalau di renungkan mungkin ada rezeki tukang tambal ban yang harus tersalur, atau rezeki tukang angkot yang akan hadir saat bunda membayar ongkos angkot tersebut. Mungkin juga kesombongan akan memeluk  kita erat saat seluruh rencana kita berjalan lancar tanpa adanya halangan, dan yang pastinya kita tidak akan ingat kepada tuhan yang maha mengatur segala urusan di alam ini.

"Maaf ..... kak, ban nya masih harus di tampal ulang lagi " ujar penampal ban
"Tampal lagi saja kak, nggak apa-apa" kataku sambil menunduk menyembuyikan mataku yang masih berair.

Semoga dengan berhenti sejenak di hari ini menjadi pelajaran berharga bagiku tentang ilmu kehidupan baru yang harus ku pahami. 

Pisang Tanduk Goreng Kekinian, Besar Pajang dan Mengenyangkan


pisang tanduk goreng kripsi ini ,memang lumayan besar dan panjang, saat di coba ternyata 2 buah saja sudah membuat perut menjadi penuh, sudah beberapa bulan ini kuliner yang berbahan pisang tanduk ini sepertinya lagi naik daun di kota ini, terlihat gerainya antara lain di jalan basuki rahmat dan jl. Kol H Burlian atau Pal5. Dengan di bandrol 3 ribu per buah dan di kemas dalam 1 box karton putih  yang berisi 10 pisang tanduk goreng kripsi, yang bisa di makan bersama ataupun menjadi buah tangan. 

Pertama kali mengenal pisang tanduk krispi ini saat lagi berada di kawasan manggarai utara,  tebet, Jakarta Selatan, karena sempat terilhat antrian yang cukup ramai di warung pisang goreng mpok Nur, sehingga akupun ikut antri dan itulah pertama kali merasakan nikmatnya pisang tanduk goreng krispi berukuran jumbo dengan rasa manis legit ini.

Tetapi saat ini tidak perlu jauh-jauh lagi ke Jakarta karena di Palembang pun kuliner ini sudah tersedia dengan rupa dan rasa yang tidak jauh berbeda dengan yang ada di Jakarta.


Friday 1 November 2019

Menuju Keberkahan Tausiyah Ustad Kondang


Setelah bada isya kamipun bersiap siap berangkat ke kawasan BKB karena malam ini ada ustad kondang di negeri ini yaitu Ustad Abdul Somad yang akan memberikan tausiyah nya malam ini dalam acara tablig akbar yang berkaitan dengan maulid  arbain nabi Muhammad SAW tahun 1441 H.

Jarak bkb dari tempat nyai tinggal tidak terlalu jauh hanya sekitar 3 menit menggunkan motor kamipun sudah sampai di parkiran yang terletak di taman kembar jembatan ampera, terdengar alunan pembacaan maulid dari atas panggung acara, dan terlihat juga para jemaah yang akan menghadiri acara ini dari bebagai arah, termasuk menggunakan perahu di sungai musi.



Sesampai di tempat acara memang sudah tidak bisa lewat lagi sudah banyak para jemaah yang berdiri  untuk menyaksikan acara ini, inilah resiko kalau sudah pergi terlalu malam karena bisanya para jemaah sudah berkumpul saat magrib dan melakukan sholat magrib dan isya berjamaah di pelataran BKB ini. Itulah mengapa Abi dan ujuk tadi mengajak berangkat lebih awal di karenakan biar dapat tempat untuk duduk  di kawasan ini.

Kamipun termasuk nyai hanya bisa berdiri sambil menatapi layar yang menampilkan para dai menyampaikan tausiyahnya, adek dan kakak yang dari tadi tidak bisa melihat ke arah panggung karena terhalang oleh orang-orang yang juga berdiri terpaksa di dukung dan di gendong biar bisa melihat ke arah panggung.

Karena tidak tahan untuk terus berdiri di mana adek dan kakak sudah terlihat kantuknya, kami pun mundur untuk sekedar menggelar koran untuk duduk, tausiah pun tetap terdengar tanpa visualisasi kamipun duduk di koran yang sudah di gelar, sambil memperhatikan mahluk Allah yang lalu lalang.

Mencoba Mie Ayam Pangsit & Es Doger Bandung Bang Udi

Mie Ayam Pangsit Reguler,.. saat ambil fotonya jadi pangsit semua
Setelah ayuk pulang dari kegiatan berenang yang di adakan oleh sekolahnya, ayukpun mampir ke tempat ku bekerja, dengan muka lelah dan mengantuk tanpak jelas di paras ayuk hari ini.
"Lapar nggak yuk ?" tanyaku
"Lumayan lapar yah.."jawab ayuk
"Mau makan nasi atau yang bukan nasi ?" kata ku, karena di tempat ku bekerja banyak penjual kuliner yang lumayan enak dari pempek, nasi padang, mei ayam, bakso dan lainnya.
"Mie ayam saja yah kalau ada"ujar ayuk kembali

Kami pun menuju penjual kuliner yang tepat terletak di ujung bangunan ini, dulu tempat makan ini sangat terkenal dengan es puternya dengan mengusung merk Bang Udi merupakan kuliner yang cukup terkenal dan satu zaman dengan es puter Bang Karim.

Jika bang karim ekspansi produknya selain ke makanan khas Palembang juga makanan berbau westrn (Seperti burger) dan makanan lokal dari daerah lainnya seperti sebelak dan lainnya, sedangkan di bang udi sendiri lebih berjualan makanan lokal seperti bakso dan mie ayam selain makanan khas Palembang.


Kamipun memesan 2 mangkok mie ayam reguler tanpa bakso, es jeruk dan es doger bandung, rasa yang di tawarkan pun bisa di bilang enak dengan 12 ribu per mangkok tidak terlalu mahal sehingga banyak anak-anak sekolah putih abu-abu yang menjadikan tempat kuliner ini sebagai tempat makan mereka.

Manis es dogerpun sangat pas di lidah, dengan paduan biji delima, alpukat, tape, kacang merah dan serutan es yang halus membuat segar di tenggorokan. Mie ayam yang di sertai dengan 2 lembar pangsit sebagai teman mie ayamnya membuat rasa yang di hasilkan semakin berkesan, penambahan saus dan kecap manis membuat kita bisa menjadikan ingin seperti apa rasa mie ayam ini akan kita buat tergantung selera kita. Ayuk pun memuji bentuk mangkuk sebagai tempat mie ayam yang menurut ayuk seperti mangkok makanan jepang,

Es doger Bandung
Warung yang buka mulai pukul 10 pagi sampai pukul 6 Sore ini lumayan ramai dengan pengunjung, saat selesai santap malam kamipun membayar hanya sebesar 39 ribu untuk 2 mangkok mie ayam, es doger Bandung dan es jeruk. Dari keseluruhan makanan yang kami coba saat ini, kami memberi nilai 8/10, termasuk kebersihan tempat, pelayanan yang baik dan perlengkapan yang memadai.