Wednesday 26 February 2020

Tanjung Priok Tempat Ziarah Terakhir Sebelum Pulang


Akhirnya kamipun meninggalkan masjid Istiqlal, setelah bada ashar, bus bergerak menuju utara Jakarta, tepatnya di kawasan tanjung priok, karena di sini terdapat pemakaman yang banyak di ziarahi oleh para peziarah baik dari dalam ataupun luar negeri.

Gubah Al Haddad atau Makam Keramat Mbah Priok tempat ini di sebut terletak di lokasi pelabuhan tanjung priok, kami tiba di tempat ini saat matahari sudah memasuki peraduan, azan magrib bakal berkumandang, kamipun bersiap-siap untuk sholat terlebih dahulu sebelum melakukan ziarah.

Kawasan yang pernah heboh di tahun 2010, lantaran kerusuhan besar antara ahli waris dan pengurus serta POl-PP dan Brimob saat rencana pengambilan alih lahan oleh PT. Pelindo II yang memang berada di dalam kawasan terminal peti kemas Tanjung Priok,


Kami tiba di makam ini sekitar pukul 5.30 sore, saat matahari mulai meredup ke barat, para peziarah mulai turun satu persatu dari bus, akupun mengambil perlengkapan mandi ku, kemudian mandi di pemandian umum yang merangkap wc di sisi kanan kawasan ini. insturksi dari ustad Jamal sendiri bahwa ziarah akan di lakukan setelah sholat magrib.

Saat menunggu azan magrib untuk sholat beramaah
Masih banyak waktu yang bisa di lakukan, setelah mandi terus merapikan selurh pakaian dan barang-barang kedalam tas biar bisa di masukan ke dalam bagasi, karena setelah dari sini tujuan selanjutnya adalah penyebrangan ferry merak yang artinya besok kami bakal sampai di Palembang.

Setelah selesai dengan semua itu, akupun kemudian kembali ke dalam gubah untuk menunggu saat sholat magrib di mulai, di sini ternyata juga sudah ada terlebih dahulu Ustad Abul Umar Toyib yang sudah datang dan berziarah terlebih dahulu dari rombongan kami sehingga merekapun merencanakan pulang setelah magrib.

Magrib pun tiba, azan di kumandangkan dan sholat pun di tunaikan , setelah melakukan doa dan wirid kamipun bergerak menuju makam Habib Hasan Muhammad AlHaddad, untuk melakukan ziarah, tahlil dan doa pun terlantun.



Selelah melakukan ziarah kami di informasikan bahwa keberangkatan menuju ke pelabuhan Merak  pada pukul 8 malam nanti, jadi masih lumayan banyak waktu, ku ganjal perut ini dengan makan malam bersama pop-mie dan kali ini makan bersama Abu dan anaknya yang juga makan pop mie.

Semoga perjalanan pulang ini tiada menemukan halangan, sudah hari ke 7 aku berjalan, sudah banyak yang kurindukan di rumah, semoga Allah melindungi perjalanan ini.

No comments:

Post a Comment