Sudah lama penasaran dengan perjalanan akhir kisah cinta si Doel, sejak di putar pada 23 Januari yang lalu selalu berpikir kapan waktu yang sempat agar bisa nonton bersama keluarga, hingga pada akhirnya semalam secara dadakan saja kamipun menuju cinema XXI di Palembang Square untuk menonton akhir kisah si doel ini.
Anak-anak sudah tidak asing dengan film si doel ini karena setiap film nya di putar di bioskop kamipun langsung meluncur ke sana, dari si doel movie 1 dan 2 kami sekeluarga tidak pernah absen untuk menonton film drama romantis yang berbumbu komedi ini.
5 ticket langsung ku beli, mbaknya pun langsung menyuruh kami masuk karena 2 menit lagi filmnya akan segera di putar, tapi sebelumnya kakak dan adek ingin membeli poopcorn, yang tidak jauh dari tempat penjualan ticket tersebut.
2 buah kotak popcorn sudah di tangan kakak dan adek, kamipun langsung menuju ke studio 6 dan bangku deretan atas yang memang biasa kami pilih, saat film di mulai "Three Muskeetres" khusus sambil mengunyah popcorn yang di beli tadi.
Sinetron yang pertama kali tayang 1994 langsung bisa menguasai "prime time" yang melekat di hati masyarakat dengan menawarkan konsep sinteron yang sederhanaan dan kultur betawi yang kental tidak heran saya yang saat itu masih berseragam putih abu-abu juga menjadi fans setia yang selalu menunggu tayangan sinetron ini.
Karakter Babe Sabeni, Mandra, Maknyak, Atun, Maskaryo sangat melekat dan mendarah daging di sintron ini, masing-masing karakter itu hidup sesuai dengan peran mereka masing-masing, peran lain seperti Sarah, Zaenab, Munaroh, Nyunyun, Ahong, Cang Rohim & Nyak Ipeh juga mewarnai perjalanan romantika percintaan sinetron ini, di tambah dengan keseruan-keseruan oleh pak bendot, hans, adre, lala.
Sinetron yang awalnya terdiri dari beberapa musim yang tayang di TV Swasta RCTI, akhirnya harus merubah penyayang ke Indosiar, saat di saat perpindahaan tayang inilah saya sudah mulai jarang menonton langsung di TV, kebanyakan menonton via internet.
Tidak terasa malam ini menggenapi 26 tahun penayangan sinetron dan film si doel yang di warnai dengan berbagi warna konflik tetapi tetap ringan di tangkap oleh penonton, dalam film yang terakhir ini Doel harus menentukan keputusan melakukan pilihan antara cintanya akan berlabuh ke Sarah ataupun Zaenab.
Karakter peran yang semakin kuat juga di tunjukan oleh Mandra yang menemukan hal tidak di sangka-sangka saat mengantar penumpang ojeknya, peran maknyak yang masih memukau walau terbaring sakit terus menaburkan petuah-petuah bijak.
Saat film ini selesai, anak-anak pun pada mengulas kembali isi film tersebut, tidak terasa yang dulu awalnya pertama kali menonton saat masih pakai seragam putih abu-abu sekarang ayuk sebagai anak yang tertuapun sudah memakai seragam putih abu-abu juga.
Penasaran dengan akhir kisah cinta si Doel ... cepetan saksikan di bioskop mumpung masih di putar ....
Penasaran dengan akhir kisah cinta si Doel ... cepetan saksikan di bioskop mumpung masih di putar ....
No comments:
Post a Comment