Setelah tidak lama kami meninggalkan taman TVRI dan melintasi jembatan ampera yang gagahnya luar biasa, akhirnya kamipun sampai di dermaga Jukung yang terletak di kawasan 9/10 ulu yang tidak jauh dari dermaga klenteng dewi kwan Im ( Baca : Dermaga Klenteng Dewi Kwan Im, Haltenya Perahu Ketek & Memandang Gelombang Kemegahanmu ), di mana pada bulan Desember tahun yang lalu dermaga ini masih belum selesai sepenuhnya.
Dermaga yang terbilang cukup baru ini menjadi tempat sandar kapal-kapal kayu besar yang banyak mengangkut barang untuk di bawa menuju daerah yang ada di sepanjang jalur sungai musi, ataupun sebaliknya komoditas pertanian dan hasil bumi yang di yang di bawa dari daerah menuju kota Palembang.
Adek yang tidak bisa membendung ke tertarikannya dengan kapal, air dan dermaga, langsung menuju ke bagian tengah dermaga, pemancing udang yang sejak pagi sudah menjulurkan beberapa pancingan agar berharap mendapatkan udang-udang dari perut sungai musi ini.
Melihat kapal kayu yang sebesar ini menimbulkan keanehan tersendiri bagi adek, orang-orang yang berjalan melalui atap kapal juga menjadi pemandangan menarik yang adek lihat, rasa penasaran adekpun berlanjut bahkan ingin memasuki jukung yang lagi sandar ini agar dapat melihat apa yang ada di dalamnya, tetapi itu di batalkan adek karena dengan melihat dari jendela di rasa cukup bagi adek.
Kapal jukung seperti itulah kapal ini di sebut di kota ini dengan warna warni yang menarik dan ceria, membuat kapal ini sangat "eye chacting" bagi yang memandangnya, selain sebagai angkutan barang kapal ini juga berfungsi sebagai "Bis Air" yang mengangkut penumpang menuju daerah-daerah di pesisir sungai musi. Jika di tilik dari harga, untuk satu buah jukung juga bukan dianggap barang murah karena harga nya bisa menyamai harga truck ataupun mobil mewah kelas menengah. Pernah saat tahun 2018 melihat pembuat jukung di kawasan rantau bayur, Banyuasin, dengan kayu-kayu yang di pakai yang berkualitas paling bagus semua dan di lengkapi dengan mesin mobil truck ps atau fuso.
"Foto di sini yah" kata adek sambil duduk di ban di samping jukung
"Oke bos" jawabku
No comments:
Post a Comment