Bus 2 No : 25 & 26 |
" Terima Kasih Pak, sudah pakai go-pay ya" kataku ke pada driver ojek online yang sudah mengantarku
"Iya, Sama-sama" Kata driver sambil melihat aplikasinya
Dengan membawa tas kecil sandang dan ransel yang biasa ku bawa saat berangkat liburan di punggungku, aku langsung menuju ke masjid Nur Ramadhan yang terletak di Jl, Slamet Riyadi kawasan 9 ilir yang merupakan menjadi titik kumpul para jemaah yang mengikuti rangkaian haul ziarah tahun ini. Para jemaah peserta ziarah dan haul belum banyak yang berkumpul walaupun di tegaskan di group WA semalam bahwa kumpul jemaah pada pukul 7 pagi dan keberangkatan pada satu jam berikutnya.
Ku turunkan tas ku, untuk menunaikan sholat duha, ustad Jamal yang menjadi pimpinan rombongan ziarah dan haul pun sempat menyapaku, sambil menenteng barang bawaanya untuk di letakan di dalam bus, tak lama berselang para jemaah pun satu persatu mulai berdatangan ke titik kumpul yaitu di masjid nur ramadhan ini, ustad pun memberikan pengarahan dan juga melakukan pembacaan yasin dan doa-doa sebelum keberangkatan, dan di akhir acara di lakukan pembagian badge sebagai tanda pengenal peserta ziarah dan haul yang di bagikan satu persatu kepada para jemaah.
Untuk tahun 2020, keberangkatan menggunakan 4 bus yang sama seperti tahun sebelumnya yaitu BSI, dengan jumlah peserta lebih dari 154 orang dan di masing-masing bus juga terdapat koordinator bagi para jemaah di bawah bendera Majelis At-Tawwabin.
Untuk paket yang di tawarkan oleh Ustad Jamal pun tidak terlalu mahal dari harga 1,150 Jt, 1,350 jt dan 1,5 Jt untuk 8 hari perjalanan, yang membedakannya adalah penginapan saat di kota Malang dan jenis bus, dan aku sendiri termasuk yang paling akhir dalam urusan mendaftar sehingga hanya tersisa di bus yang berkapasitas 43 seat dengan harga paket 1,150 jt.
Untuk perjalanan keliling Jawa dengan harga paket seperti itu bagiku lumayan murah karena perharinya tidak sampai 150 ribu perhari, di luar makan dan akomodasi yang lain, dan ini yang menjadi pertimbangan ku untuk mengikuti paket ziarah dan haul yang di adakan oleh ustad Jamal tersebut.
Tetapi yang harus di persiapkan dalam keberangkatan rangkain ziarah dan haul ini adalah fisik yang prima karena jemaah lebih banyak akan duduk di bus selama perjalanan, sehingga bagi fisik yang tidak kuat bisa menyebabkan sakit atau bahkan jatuh pingsan.
Untuk makan pun kami harus menyediakan sendiri-sendiri karena kalau di hitung-hitung selama 8 hari di perlukan budget untuk makan sekitar 500-600 ribu itupun tergantung dari menu makanan yang di pilih, karena semakin mahal makanan yang kita pilih maka biayapun akan semakin besar lagi.
Pukul sembilan kurang buspun siap berangkat, lumayan sempit kurasa untuk bus berseat 43 ini, saat keberangkatan pun terjadi sedikit masalah mengenai penumpang gelap yang di bawah oleh jemaah walaupun akhirnya bisa di selesaikan.
Aku pun dapat kursi nomor 25 sebangku dengan kak Musom dari Lorong Mentok yang umurnya hampir menyamai umur orang tua ku dan tidak jauh dari tempat tinggal mertuaku.
Aku pun dapat kursi nomor 25 sebangku dengan kak Musom dari Lorong Mentok yang umurnya hampir menyamai umur orang tua ku dan tidak jauh dari tempat tinggal mertuaku.
Tulisan berikutnya bercerita pengalaman-pengalaman sepanjang perjalanan dalam mengikuti ziarah wali songo dan haul malang tahun 2020 berdasarkan versi Dhinisa Journey. Selamat menikmati.
No comments:
Post a Comment