Sunday, 8 December 2019

Rumah Singgah Sukarno, Saksi Sejarah Yang Masih Setia.


Selepas dari pasar 7 ulu, kamipun menyusuri jalan KH Azhari, sepanjang jalan banyak di hiasi oleh rumah-rumah lawas baik berbentuk limas ataupun panggung, mungkin di bangun sejak era sebelum kemerdekaan.

Malahan ada yang terukir tahun pembuatan di salah satu rumah yaitu tahun 1911, adek yang sudah mulai kepanasan mulai minta di belikan minuman segar, tetapi sepanjang jalan ini sampai ke 1 ulu tidak di dapati mini market hanya warung penduduk biasa.

Tetapi saat melintasi di daerah 3-4 ulu aku melihat plang Cagar budaya dengan tulisan "Rumah Singgah Sukarno" Akhirnya kamipun mampir sejenak untuk berswafoto di depan rumah bersejarah ini.

Berdasarkan literatur yang pernah saya baca bahwa palembang menjadi tempat persinggahan bung Karno saat melarikan diri dari pengasingan di Kota Bengkulu, dengan memanfaatkan kelalaian saat pengambil alihan kekuasaan oleh Jepang pada tahun 1942.

Rumah H. Anang (Alm) yang merupakah salah satu rumah persinggahan bung Karno bersama istrinya saat di Palembang

Adekpun sempat berfoto di bawah teriknya matahari di depan rumah H. Anang (Alm) yang merupakan salah satu rumah singgah bung Karno di Palembang. H. Anang sendiri merupakan sahabat bung Karno, menurut masyarakat jika bung Karno dan H.Anang ini suka sholat bersama di masjid jamik 3-4 ulu.

Selama 4 tahun berada di pengasingan bung Karno menjalin hubungan dengan berbagai pihak yang salah satunya merupakan saudagar kopi di Palembang yang bernama HM. Azharie yang tinggal di kawasan perigi laut 2 ulu. Dengan menggunakan kapal untuk mengangkut kopi dari daerah kepahiang, karena saat itu juga Jepang sedang masuk dan akan menguasai Indonesaia sehingga membuat Belanda lalai akan dengan pelarian bung Karno dan istrinya. 

Kediaman HM. Azharie (Alm) yang menjadi tempat tinggal sementara setelah pelarian bung Karno dari Bengkulu
Foto di ambil tahun 2008 dari kawasan Tanggo Rajo 2 ulu laut

Sebenarnya tujuan bung karno adalah ke Jakarta tetapi mengingat kondisi yang tidak memungkinkan saat itu maka bung karno harus singgah di kota Palembang terlebih dahulu,  saat bung Karno tiba di rumah singgah di Palembang sempat berpindah beberapa kali sebelum keberangkatan beliau ke Jakarta karena menyembunyikan nama besar bung Karno sangat sulit. Masyarakat ramai mengunjungi kediaman bapak HM. Azhari untuk melihat pimpinan mereka yang oleh masyarakat setempat di sebut "Sukarno Rajo Palembang".

Yang membuat aku penasaran sebenernya ada berapa rumah yang di singgahi oleh bung Karno di kota Palembang ini ?,  ternyata setelah di telusuri kawasan 3-4 ulu merupakan kawasan yang berjasa besar dalam "penyelundupan" bung karno agar dapat kembali ke Jakarta, ada beberapa rumah sahabat beliau yang sempat beliau singgahi seperti rumah  H. Anang (alm) , Rumah saudagar H. Akil (alm), HM Azharie juga menyiapkan rumah saat malam berada di rumah yang ada di depan (darat) sedangkan saat siang berada di rumah yang ada di laut biar bisa memantau isyarat dari HM Azharie untuk keberangkatan ke Jakarta.

No comments:

Post a Comment