Monday, 23 December 2019

Pulau Kecil Itu Bernama Tegal Mas


"Sudah di cari informasinya ?" Tanya ku kepada ujuk
"Sudah kak, untuk nyeberang di kenakan 300 ribu, kalau hanya keliling pulau tegal mas dan pulau pasir timbul  350 ribu, " Jelas ujuk
"Untuk masuk di tegal mas sendiri bayar berapa ?" Tanya ku lagi
"Normalnya 50 ribu kak, tapi bisa di nego saat di pulau" Jawab ujuk.

Akupun berbicara kepada orang tua yang anaknya sedang berenang untuk menyudahi bermain airnya karena kita mau menyebrang ke pulau tegal mas.

Kamipun menuju ke dermaga penyebrangan yang tidak terlalu jauh dari pondokan kami, perahu dengan nomor lambung 29 mengantar kami ke seberang awalnya pelayaran ini tenang tetapi ombak besar dan angin berhembus kencang, menerpa kami di tengah perjalanan, percikan ombak pun menerpa badan  dan muka kami, jerit ketakutan mewarnai perjalanan ini, tetapi penyebrangan ini tidak terlalu lama sekitar 10 menit kamipun tiba di dermaga pulau tegal mas.


Pulau ini pun ramai di kunjungi oleh para pemburu "vitamin sea", sepanjang dermaga bisa terlihat ikan-ikan yang berwarna dan ubur-ubur yang berwarna bening, ada yang sengaja memberi makan hewan-hewan tersebut dengan remahan roti.

Dengan bangunan lombok apung nya  membuat pulau ini di kenal luas, pasir putih yang lembut dan bersih sehingga tidak heran kalau pantai tegal mas ini di penuhi oleh para pemburu deburan ombak. Pantai yang di sebut dengan marita sari ini lebih familiar dengan sebutan pantai tegal mas. Kamipun berkeliling pantai ini, walaupun tidak keseluruhan karena waktu kami hanya 1 jam dan minta di jemput lagi sama pemilik perahu pada jam 3 sore.

Memang pulau ini menunjukan keindahannya walaupun belum 100% di kelola, tetapi kecantikan dan eksotik nya sudah tergurat jelas. Luas keseluruhan pulau tegal mas ini adalah kurang lebih 120 ha, yang di kelola sebagai wisata bahari baru sebesar 45 ha saja.


Kamipun sempat bertemu dengan beberapa teman dari Palembang yang juga berlibur di kawasan ini, terasa damai saat memandang laut lepas yang berwarna hijau di tambah angin yang berhembus membuat mata menjadi berat, di pantai terlihat anak-anak bermain pasir dan air laut, terlihat juga orang yg sedang melakukan snorkeling, malahan ada juga yang duduk rapi dengan aktivitas memancingnya.

Tepat pukul 3 sore pemilik kapal sudah menelpon kami, kami pun kembali ke perahu meninggalkan seluruh kedamaian pulau ini. Pulau yang tidak terlalu jauh dengan dengan kota Bandar Lampung ini memang menjadi salah satu objek wisata andalan di kota ini.

Perahu yang kami tumpangin pun berlayar menuju ke dermaga pantai sari ringgung, ombak dan angin menerpa kami kembali, tapi kali ini tahlil, takbir yang bergema di perahu ini, bukan jeritan ketakutan seperti saat pergi tadi, walau muka dan badan basah oleh air laut semua merupakan kehendakMu.

Bocah Cilik




No comments:

Post a Comment