Ada permainan cak eng kleng (Engklek/dengklek), yeye , enggrang, maen ban, dan tongkat, ekar itulah yang terlihat menghiasi pedestrian sudriman malam ini, yang merupakan acara pagelaran budaya mainan lamo Palembang yang di laksanakan oleh lembaga budaya kambangan.
Dengan bertujuan untuk membangkitkan kembali kenangan masyarakat akan mainan lamo yang merupakan budaya khas kota Palembang yang dijiwai semangat kebersamaan. Dan juga bertujuan untuk mengingatkan kembali masyarakat kepada mainan tempo dulu yang sudah sangat jarang di mainkan.
Pagelaran yang di laksanakan pada pukul 19:30 , banyak di datangi oleh pengunjung pedestrian sudirman ini, ada yang mencoba bermain cak eng kleng, ada juga mencoba permainan yeye, permainan enggrang, ekar dan ban.
Kakak ikut antri di permainan cak eng kleng, karena banyak juga para pengunjung lainnya yang ingin bermainan permainan lamo ini, adek sendiri dan 2 ponakan ku justru lebih tertarik untuk bermain ban bekas yang di tepak dengan septong kayu, sambil berlari kita pun berusaha menyeimbangkan agar ban tersebut tidak terjatuh.
Bunda yang mengambil karet gelang yang sudah di anyam yang membentuk untaian tali panjang untuk bermain yeye, sedang asiknya bermain terdengan bunyi yang cukup kuat, "Gedabukkkkk" sontak kami kaget saat di lihat ternyata ada pengunjung yang badannya lumayan besar terjatuh dari enggrang karena patah tidak kuat menahan beban badannya.
Kakak lagi antri untuk bermain cak eng kling |
Semoga saja even permainan tradisional khas Palembang seperti ini bisa di adakan terus, masih banyak permainan khas Palembang yang belum di tampilkan di sini seperti pantak lele, cap cadang/bentengan, tukupan , tang-tang duku, mobilan bambu, cetoran dan masih banyak lagi yang lainya. Biar anak-anak bisa melihat bahwa permaianan zaman dulu kalau bermain tidak bisa sendiri dan harus bersama-sama.
upi saat bermain dengan ban |
No comments:
Post a Comment