Ini hari ke tiga aku di rumah sakit ini, walau muka ku masih terlihat pucat seperti yang di katakan bunda tetapi hari ini aku agak sedikit santai karena tidak ada pemeriksaan lagi dan yang utama hari ini adalah jadwalnya pulang.
Infus yang tadinya berada di sebelah kiri saat ini berubah menjadi sebelah kanan karena macet, sehingga bertambah terus lubang di tangan ini, tetapi kondisi kakiku semakin membaik aku sudah mulai bisa berjalan sendiri saat ke wc bahkan sudah bisa untuk mandi. Tetapi untuk pulang hari ini sepertinya belum bisa karena perawat memberi tahu kalau dokternya lagi sakit.
"Biarlah tidak usah pulang dulu sebelum di suruh dokter" kata bunda
Akhirnya seharian berbaring saja sambil sesekali melayani tamu yang datang membesuk.
Sejak tahun 2017 rumah sakit islam Ar-Rasyid ini terus berbenah, di tahun 2010 di sini merupakan tempat kami bermain futsal bersama ATS team, yang sekarang lapangan futsalnya menjadi parkiran, begitu juga ruanga yang di tahun 2017 berupa rumah sekarang sudah menjadi gedung yang megah di lengkapi dengan segala fasilitasnya, tidak terasa 6 tahun sudah tiap bulan melakukan control disini, dan terasa nyaman saja untuk selalu berobat kesini sama seperti klinik PPK 1 Al-Misykat yang sudah menjadi pasiennya sejak 2006.
Sayang rumah sakit tetaplah rumah sakit, tempat orang berikhtiar kesembuhan bukan seperti kamar hotel untuk menginat, tetapi ada kata-kata bijak yang pernah ku baca "Dinding rumah sakit lebih sering mendengar doa tulus di bandingkan dengan dinding rumah ibadah" entah apakah itu benar atau salah silahkan menilai sendiri.
No comments:
Post a Comment