Setelah pengumuman sistem PPDB Zonasi dan nama kakak tidak tercantum di sana itu bearti kakak tidak lulus dari 102 siswa yang tercantum di dalam daftar lulus zonasi.
Tapi memang banyak keanehan yang ada di sistem zonasi ini karena banyak siswa yang mendaftar dengan jarak 98 meter entah benar atau tidak karena pengalamanku menggunakan goggle maps ini untuk titik bisa di permainkan seperti saat menjadi ojek online.
Sampai ada juga yang menawarkan bantuan agar anak kita bisa masuk dan bersekolah di sekolah tersebut tetapi aku menolak, karena aku pikir dengan membayar seperti ini apa keberkahaan yang akan di dapat dalam pendidikannya ini.
Terus terang aku terkejut dengan sistim PPDB yang ku jalain saat ini, karena selama ini anak-anak kami masuk ke Mandasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Stanawiyah (MTS) dan Madrasah Aliyah (MA), memang di test berdasarkan kompetensi dan keahlian mereka, dan tidak melalui seperti sistem PPDB seperti ini.
Karena kakak inginnya masuk ke SMA tidak ingin ke MA akhirnya harus menggunakan sistem online PPDB, untuk zonasi sendiri yang di terima dari 102 siswa tersebut jarak terjauh adalah 650 meter sedangkan rumah kami diu 983 meter atau hampin 1 km, tapi aku malas untuk mempermasalahkan tentang akurasi dan kecurangan di sistem PPDB seperti ini, aku hanya mencoba berfikir positif bahwa belum menjadi bagian (rezeki) kakak untuk bersekolah di SMA negeri ini.
Tapi masih ada satu kesempatan lagi yaitu test mandiri, yang terakhir informasi yang kuterima bahwa jumlah siswa yang akan di terima sekitar 180 orang sedangkan pendaftar samapai 600 orang, akhirnya kakak mendaftar untuk test mandiri ini yang pengumumannya akan di umumkan secara online juga.
Tapi aku juga sudah menyiapkan langkah berikutnya yaitu mendaftar ke sekolah SMA Swasta seandainya kalau kakak tidak di terima di SMA negeri ini, karena dari sisi kwalitas juga tidak jauh berbeda, selamat berjuang kakak.
No comments:
Post a Comment