Tuesday 30 May 2023

AA Dodi 2002

 

Entah sudah beberapa kali sudah menonton film ini, karena memang film yang di bintangi oleh Nicholas Saputra dan Dian Sastro ini sempat menjadi hits di zamannya bahkan penayaangan saja sampai ke luar negeri yaitu Malaysia, Brunai Darusalam, Singpura dan Philipina, yang jumlah penontonya sendiri menembus sampai 2,7 juta orang yang merupakan film terlaris kedua di samannya setelah petualangan Sherina di tahun 2000.

Bukan mau merevie tentang isi film aadc atau pemainnya tetapi di era tahun 2002 merupakan era yang unik karena merupakan peralihan dari penggunaan telpon kabel ke telpon genggam, di tahun 2002 aku sendiri baru lulus kuliah sekitar 2 tahun dengan vespa butut lansiran tahun 65 berwarna merah akupun membawa pager bermerek motorola dan handphone dengan merek nokia seri 3210 yang batrenya sendiri tahan sampe 1 minggu, karena yang telpon palingan dari kantor atau dari rumah, hp nya tidak seperti sekarang jarang berbunyi karena memang saat itu jarang orang yang memiliki hp karena masih merupakan barang yang mewah.

Tempat tongkrongan pun masih belum banyak untuk di kota Palembang sendiri adalah di kawasan lapangan stadion bumi sriwijaya yang saat itu banyak penjual nasi goreng dan roti bakar yang menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda saat itu, soalnya di tahun 2002 akupun belum menikah, Karena mall hanya menjadi tempat belanja belum menjadi tempat asyik nongkrong seperti saat ini.

Seperti di film tersebut kalau Rangga kemana-mana menggunakan angkot, sama seperti kondisi di kota ini bus kota menjadi pilihan walaupun diantara rasa was-was copet dan lagu tripingan ala diskotik, pilihan lain adalah angkot berbagai jurusan yang di sesuaikan dengan warna, akupun termasuk jarang untuk naik angkot karena walaupun vespa 65 ku butut tetapi tetap setia menemani kemanapun aku pergi, karena saat itu aku sudah bekerja beberapa tahun di salah satu perusahaan di kota ini walaupun gaji masih terbilang kecil tetapi harga BBM juga masih murah, begitu juga untuk makan dan minum sehingga untuk gaji yang kecil tersebut masih banyak tersisa untuk di tabung.

Kadang kangen juga balik ke masa-masa saat itu, terasa damai, nongkrong bisa sampai pagi, di jalan aman-aman saja tanpa begal, dan harga makanana juga tidak terlalu mahal, tetapi itu kisah 21 tahun yang lalu, semua serba berubah dan bergerak cepat, lamunan hanya menjadi kenangan.

No comments:

Post a Comment