Setelah menyeleusuri peta berdasarkan google maps akhirnya kamipun sampai ke agrowisata kebun jeruk H.Ibrahim di kawasan Pangkalan Benteng, Banyuasin. Dengan waktu tempuh lebih kurang 10 menit-an, dari daerah simpang rimbo, pankalaan benteng, kawasan yang sedang marak pembangunan perumahan ini, ternyata tidak meninggalkan industri agro wisatanya sejak di tetapkan pada tahun 2020 melalui SK bupati banyuasin tentang penetapan desa wisata.
Setiba di kawasan agro wisata kebun jeruk ini memang banyak terlihat pohon jeruk yang terhampar di mana di antara pohon-pohon tersebut terdapat buah jeruk yang masih belum terlalu matang, dengan ticket 5 ribu Rupiah per orang atau pun membeli jeruk yang di bandrol 20 ribu Rupiah per kilo, kita bisa menikmati hamparan kebun jeruk H. Ibrahium ini. Walaupun dengan fasilitas seadanya, kebun jeruk ini selalu buka, tapi di saran kan untuk bersama teman atau keluarga karena memang kawasan di sini masih belum banyak di diami jadi masih terkesan sepi, Adek, ak Wafi dan Ak Ucup pun langsung menaiki batang jeruk yang terletak tidak jauh dari pintu masuk kebun jeruk tersebut, dengan jeruk yang kondisinya belum matang membuat kami hanya menikmati sejuknya udara dan rimbunya kebun jeruk ini.
Selain dari kebun jeruk ini yang di tetapkan sebagai kawasan/desa wisata ada beberapa tempat lagi di kawasan pangkalan benteng yang juga ikut di tetapkan sebagai desa/kawsan wisata seperti : wisata buatan (Sriwijaya floating market ), wisata air parameswara, wisata agro pangkalan benteng ( Pondok Adano). Tetapi saat menyelusuri di google maps sriwijaya floating market dan wisata air parameswara tidak ku temukan justu yang ada agrowisata benteng 89 dan agrowisata kebun bunga pangkalan benteng, apakah kedua tempat tersebut menjadi bagaian dari kawasan wisata air parameswara ...entahlah.
Tidak terlalu lama kami menikmati agrowisata kebun jeruk ini, karena hari sudah menjelang sore dan juga kondisi di agrowisata ini tidak memungkinkan untuk berlama-lama, kalau saja kawasan wisata ini bisa lebih "terurus" dan di lengkapi segala fasilitasnya, kemungkinan akan banyak para pelancong dan pendatang untuk menikmati kawasan ini.
Jeruk seberat 2 kilo sudah ada di tangan kami, walaupun kulitnya masih terasa keras seperti jeruk yang belum sepenuhnya matang, tetapi kawasan pangkalan benteng ini bisa menjadi salah satu alternatif ke depan untuk menggantikan intenerary yang tertunda untuk berwisata ke luar kota bersama keluarga, selain murah dan meriah tempatnya juga tidak jauh dari rumah walaupun sudah berbeda kota.
No comments:
Post a Comment