Sunday 18 September 2022

Jika Ikhtiar Sudah Di Titik Nadir. Biarkan Doa Berharap Di Langit

 

"Susah bro saat seperti ini mau dapat 100 ribu saja susahnya setengah mati" cerita seorang teman saat bercerita tentang sepinya usahanya belakangan ini.
"Iya om ini saja untuk orderan ojek juga sepi" salah satu ojol yang ikut duduk satu meja di warung ini nyeletuk.

Aku hanya bisa mendengarkan sambil tersenyum karena sudah beberapa hari ini sering kali mendengan keluhan-keluhan seperti ini tetapi sebenarnya bukan kali ini saja seumur hidup ini keluhan yang seperti ini selalu saja terdengar di telinga kita atau bahkan kami sendiri juga sering mengeluh tentang hidup dan kehudupan juga.

Namanya juga kehidupan seperti ini lah, susah senang datang silih berganti, ada yang mengharapkan pekerjaan, ada yang mengharapkan uang, ada yang mengharapkan jodoh, ada yang mengharapkan kesehatan, ada yang mengharapkan jabatan, ada yang mengharapkan anak yang soleh dan banyak lagi keinginan-keinginan lainnya yang di tutun oleh manisia demi kesempurnaan hidupnya.


Apakah semuanya bakal terwujud, belum tentu semua tergantung dari sang maha, takdir Allah berlaku di sini, ada yang langsung di wujudkan, ada yang di tunda dan bahkan mungkin ada yang tidak di kabul kan, seperti keluhan kawan tadi yang usaha nya tidak bisa mendapatkan 100 ribu perhari sedangankan untuk kebuuhan rumah tangganya bisa di bilang di angka 100 ribu, mungkin kalau beliau setiap hari dapat 100 ribu akan ada kesombongan di dalam hatinya dan tidak akan berdoa ke Allah lagi, tetapi dengan adanya kekeurangan seperti ini akan membuat beliau terus meminta kepada Allah.

Mungkin seperti itu juga si ojol yang orderannya lagi sepi, karena saat kita senang dan berada biasanya akan susah ingat kepada sang pencipta yang memberikannya rezeki, banyak lalai oleh kesenangan dunia tetapi saat di timpa kesusahan bisanya akan selalu berharap dan merintih kepada tuhanNya.

Inilah salah satu pelajaran yang dapat ku ambil hari ini, maksimalkan ikhtiar soal hasil serahkan kepada Allah karena kita tidak bisa menentukan hasilnya, karena makanan yang sudah di dalam tenggorokan saja bisa kita muntahkan apalagi yang masih di genggaman kita masih bisa terjatuh dan terlepas.

Yang terpenting setelah kita ikhtiar maksimal kita bangun doa untuk ke ridoh an Allah soal hasi bukan urusan kita, yang pentik perbaiki ahlak kita, adab kita, ibadah kita biar berkah yang di berikan menjadi berkah dunia dan akhirat. 

No comments:

Post a Comment