Saturday 17 September 2022

Digitalisasi TV Bukan Hanya Masalah STB Tapi Keseluruhan Perangkat


Sudah hampir setahun ini pemerintah terutama dari kementrian komunikasi dan informatika tentang digitalisasi siaran televisi, iklan di setiap media selalu terlihat untuk bermigrasi ke tv digital yang di claim lebih bersih gambarnya, jernih suaranya dan canggih teknologinya.

Tetapi apklikasi di lapangan tidak semudah itu baik untuk menggunakan tv digital ataupun tv yang masih analog ternyata harus juga di support dengan perangkat yang mumpuni salah satunya antena, berkaca pengalaman saat mencari signal TV digital di kawasan talang jambe dengan jarak dari pemancar terdekat sekitar 20 KM dengan menggunakan antena UHF biasa justru hanya mendapatkan sedikit signal tv digital, padahal tiang antena yang kupasang sudah mencapai tinggi 4 meter tanpa ada penghalang baik bangunan ataupun pohon-pohon tinggi dan di arahkan sesuai dengan petunjuk aplikasi sinyal tv digital di hp android, itupun terkadang siarang tv digital terkendala cuaca jadi siaran akan terputus bahkan menghilang jika cuaca sedang tidak mendukung.

Lain di talang jambe lain pula di tv analog talang kelapa kalau di antena UHF yang terpasang sudah banyak terhalang bangunan bertingkat sehingga siaran tv digital yang tersedia hanya di kisaran 17 channel saja dan itupun terkadang putus-putus, padahal STB yang di gunakan sudah sesuai dengan rekomendasi dari Kominfo tetapi ternyata belum sesuai dengan harapan.

Setelah melihat beberapa media informasi tentang digitalisasi TV serta perangkatnya serta beberapa testimoni dari kawan-kawan yang sudah mencoba akhirnya akupun mencoba antena digital yang memang khusus untuk TV digital dengan merk Ao**, dengan membeli antena tersebut di salah satu toko online dengan mendapat harga murah karena sedang ada nya flash sale.

Antena tersebut bukan seperti antena UHF pada umumnya antena yang berbentuk kotak mirip pemancar yang di lengkapi dengan penguat signal atau booster dengan kabel antena sendiri sepanjang 12 meter membuat antena ini cukup unik, tetapi kelebihal lainnya antena ini sangan mudah di rakit dan dipasangan.

Antena yang di jual di kisaran 110-130 ribu ini bisa di pasang di dalam ataupun di luar ruangan seperti yang aku aplikasikan baik di talang jambe tidak sampai 2 meter tinggi dari antena sudah bisa mendapatkan 25 channel TV digital, sama seperti di talang kelapa juga seperti itu dengan menggunakan STB yang tersambung ke antena tersebut bisa mendapatkan 25 channel juga, siaran bersih dan tidak putus-putus, begitupun saat hujan juga tidak lagi menjadi gangguan.

Jadi perlu di ingat untuk melakukan migrasi bukan hanya di butuhkan TV digital saja terapi ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian pemilik :

  1. Pastikan kalau di daerah tempat tinggal kita sudah ada siaran digital DVB-T2, karena kelau tidak tidak bisa untuk mendapatkan sinyal tv digital.
  2. Perhatikan antena yang terpasang apakah antena tersebut mendukung untuk menangkap signal tv digital atau tidak, jika tidak lebih baik antena tersebut di ganti dengan antena yang baru yang bisa support tv digital.
  3. Selain antena juga kabel antena yang di pakai juga harus bagus, karena kalau tidak bagus akan terjadi kendala dalam penyaluran data sinyal tv digital.
  4. Untuk perangkat TV yang sudah digital apabila point 1-3 sudah terpenuhi tinggal melakukan scan ulang saluran saja di tv nya.
  5. Sedangkan untuk tv yang masih analog harus menambahkan perangkat STB DVB-T2, di mana di sarankan untuk membeli STB DVB-T2 yang sudah terdaftar di Kominfo karena ada beberapa testimoni penggunaan STB yang tidak terdaftar di kominfo akan membuat siaran mendadak mati setiap beberapa jam sekali.
  6. Untuk menentukan arah antena sebaiknya gunakan aplikasi sinyal tv digital di android biar arah tepat untuk memaksimalkan penangkapan siaran tv digital di rumah kalian.

No comments:

Post a Comment