Tuesday, 28 December 2021

Menghilang Saat Di Penghujung Tahun

"Kardusnya di lakban dengan kuat yuk.... belly juga bakal di masukin ke sana" ujarku ke ayuk saat akan memasukan 4 ekor anak-anak belly ke dalam kardus tersebut, kardus yang merupakan bekas rim kertas menjadi sempurna di mata kami saat kandang kucing standar tidak ada.

Selama ini memang jarang kami membawa belly ke mana-mana tapi kejadian terakhir saat kami tinggal pada bulan Juni 2021 yang lalu membuat aku sedikit trauma, karena anak-anak belly di bantai sama kucing lainnya, malahan ada yang sampai putus badanya tinggal menyisakan kepalanya saja.

Berkaca dari kejadian itu akhirnya aku mengambil keputusan untuk membawa belly beserta anak-anaknya ke talang jambe, karena rencananya malam tahun baru akan kami habiskan di sana biar tidak terlalu bising dengan suasana kembang api dan hiruk pikuk tahun baru.

Rencananya malam tanggal 27 kami meluncur ke talang jambe tetapi karena ada tetangga yang meninggal sehingga kamipun harus menundannya, shingga pada pagi hari ini kamipun baru bergerak menuju ke sana.

Ayuk yang membawa kardus belly dan kakak yang membawa motor, sudah berangkat terlebih dahulu, akupun menyusul di belakang dengan adek dengan tas ransel yang biasa di bawa untuk perjalanan jauh, di tengah jalan melihat motor yang di kendarai kakak berhenti,


"belly lari yah.... tadi keluar dari kardus" kata ayuk
"Anak-anaknya bagaimana ?'tanya ku
"Masih komplit, tadi kepalanya keluar dari lubang ini dan langsung kabur ke sana" ujar ayuk lagi sambil menujuk arah kaburnya belly.
Aku sempat turun dari motor sambil memanggil nama belly, tetapi tidak ada tanggapan sama sekali, sekitar sepuluh menit akupun menyuruh kakak agar segera ke talang jambe, aku masih sempat memeriksa tempat belly kabur tapi tidak terlihat sama sekali belly nya.

"Ayo dek kita berangkat" kataku ke adek
"Belly bagaimana ya ?"tanya adek
"Biarinlah semoga dia tau jalan pulang" jawabku lagi 

Padahal dalam hatiku terselip cemas dan kalut kalau ini merupakan pertemuan terakhir kami.

Sunday, 26 December 2021

Mungkin Sudah Lebih Dari 2 Tahun Yang Lalu


Pandemi yang mengacaukan segalanya, membuat banyak raga terpisah jarak dan waktu, dengan janji yang sudah di buat akhirnya kami bisa berkumpul di tempat ini kembali, kebetulan juga kakak yang berasal dari Bangka pun sedang pulang ke Palembang, mumpung kondisi pandemi lagi aman.

Pukul 4 sore kami mulai perjalanan ini menyusuri jalan kota ini yang tidak pernah sepi, dengan harga ticket 5 ribu untuk motor dan seribu untuk penumpang menjadi pertanda kita boleh memasuki lokasi ini,Aku sendiri terakhir kali memasuki kawasan ini mungkin sudah 2 tahun yang lalu Juni 2019 saat acara pembagian raport anak-anak TPA asuhan bunda. (baca : Jakabaring Sport City, Tempat Wisata Bernuansa Olahraga ), sedangkan untuk kumpul keluarga di sini sudah cukup lama terakhir tahun 2015 bulan Juli karena saat itu kami masih bawa kendaraan roda 4 baik datuk atau aku : (baca : Makan Bareng Di Area Danau Skir Air Jakabaring Sport City )

Kamipun memllih kawasan danau tepat di depan lapangan tembak, di mana banyak wahana permainan anak dan juga suasananya nyaman dan sejuk, foto-foto sepertinya menjadi kegiatan wajib bagi yang datang ke sini sekedar untuk mengabadikan kenangan ataupun hanya untuk selfie sesaat.


Bukan hanya untuk berselfie ria tapi untuk juga mengisi jatah perut yang memang dari siang di kosongkan untuk acara satu ini dengan mengusung tema makan bersama, dengan santapan ala rakyat merakyak nasi bungkus ekonomi serba sepuluh ribu, cukup untuk mempersatukan didalam ikatan silaturahim, entah kapan momen ini akan kembali berulang di antara kesibukan dan jauhnya jarak yang memisahkan.

Saturday, 25 December 2021

Saat Sang Idola Sudah Sampai

 

"Bagus ya...." kata adek sambil memamerkan baju yang baru di buka dari paketnya.

Baju dengan gambar idola animenya yaitu lutffy D Monkey yang merupakan salah satu yang jadi favorit adek setiap dia menonton anime onepiece, anime yang sudah lebih dari 1.000 series ini terus saja di ikuti adek perkembangannya.

"Iya nanti ayah belikan baju yang bergambar lutffy" kata ku ke adek
"Asik" sahut adek

Akhirnya kami pun browsing salah satu toko online untuk mencari baju anime onepiece yang banyak gambar yang tergambar di sana selain dari karakter lutffy ada juga zorro, sanji, nami, usof dan lain sebegainya, tapi adek masih pada pilihannya yaitu luttfy, sempat agak berubah juga pilihannya saat melihat gambar ace yang merupakan saudara dari lutffy, tapi akhirnya kembali lagi ke pilihan semula.

"Yang ini saja yah"kata adek sambil menunjuk gambarnya
"Oke... kita check out ya" kata ku

Setelah beberapa hari akhirnya paketnya datang dengan penuh semangat adek buka dan memamerkan idolanya yang ada di dadanya.

Friday, 24 December 2021

Bukan Makan Mewah

 

Biji cempedak dan biji nangka rebus bukan merupakan makanan asing yang ada di kota ini apalagi saat musim buah cempedak dan nangka, cemilan turunnanya adalah bijinya yang bisa di rebus, di olah jadi makanan lain yang lumayan enak.

Sedari kecil kami di ajari untuk memanfaat kan jenis makanan seperti ini, baik dari buah atau sayur, sehingga bisa di konsumsi dengan maksimal, begitu juga dengan jenis hewan kalau bisa jangan sampai tersisa, mubazir kata orang tua.

Bagi orang di zaman now mungkin sudah banyak meninggalkan karena tidak mengerti atau memang sudah pada malas mengelolah makanan seperti ini, apalagi saat ini tinggal pesan, makan dan buang. Dulu makanan seperti ini di ajarkan kebersamaan yang tinggi.

Ingat saat makan pagi telur dadar yang hanya berasal dari satu butir telur di jadikan makanan yang di belah-belah untuk seluruh anggota keluarga, biasanya di padu dengan nasi goreng yang apa adanya, setiap anggota keluarga hanya mendapat sepotong dari telur, tapi tidak ada yang protes ataupun marah bahkan mengambil jatah dari anggota keluarga yang lain.

Kalau di hitung kalori atau energi makanan sederhana seperti itu mungkin tidak banyak mengandung kalori tetapi kebersamaannya itu membuat makanan tersebut masih bisa kami nikmati di pagi hari, karena berbagai menjadi bagian penting dalam kehidupan ini, kesederhanaan makanan ini bukan menjadi kendala untuk kehidupan kita.

Thursday, 16 December 2021

Hampir Di Retur


"Om Paket...... Di rumah kosong ya" WA ku berisi notifkasi dari nomor yang tidak di kenal
"Iya lagi nggak ada orang semua di rumah " jawab ku di line WA ku.
"Ku ambil di drop point saja " wa ku meluncur lagi.
"Nanti di kirim ulang lagi saja om... karena kalau sudah 2 kali bisa di retur" wa dari om kurir masuk ke hp ku.

Seperti itulah sekilas cerita bagaimana paket-paket terkirim ke rumah apalagi paket yang bergenre COD atau yang harus di bayar di tempat pas paket sampai, kami di rumahpun menjadi salah satu pengguna dari aplikasi belanja online ini juga, karena keperaktisan, murah, tidak perlu repot tinggal open dan check out selesai dan lakukan pembayaran.

Yang menjadi pertanyaan ku mengapa harga barang yang ada di aplikasi toko online bisa jauh lebih murah di bandingkan dengan yang ada di pasaran, terkadang kualitas yang di tawarkan pun sama bahkan lebih baik dari pada yang ada di pasaran.

Sudah beberapa tahun ini aplikasi belanja online ini menjadi alternatif pilihan bagi kami, apalagi dengan bonus-bonus berupa diskon, cash back, serta gratis onkos kirim yang lumayan menghemat kantong, karena sebelum nya pada saat menggunakan aplikasi toko online berwarna merah malahan tidak pernah mendapatkan yang namanya ongkos kirim, kalau sekarang saat menggunakan aplikasi toko online yang berwarna orang banyak gratis ongkos kirim yang di dapat begitu pula cash back dan diskon.

Jenis barang pun lebih variatf di bandingkan tahun 2017, apalagi sudah banyak produk import yang juga bisa di beli melalui aplikasi belanja online ini, tetapi dengan adanya kemudahan ini tidak sedikit juga yang menyalahkan aplikasi belanja online ini, banyak video viral mengenai pelanggan yang ribut dengan kurir karena ketidak tahun mereka atas sistem COD, hal ini yang menyebabkan kurir sebagai pihak ke 3 menjadi korban.

Semoga kemudahan dalam berbelanja ini tidak membuat kita kalap, belanjalah yang di perlukan dan di butuhkan bukan yang di senangi sehingga barang yang di beli memang bisa bermanfaat dan terpakai.

Sunday, 12 December 2021

Yang Mendaftarkan Siapa ????

Saat membaca notifikasi WA ini justru aku bingung "siapa yang mendaftarkan nomor ini untuk menjadi mitra pengemudi shopee gofood", karena aku sendiri tidak pernah melakukan pendaftaran untuk menjadi mitra.

Di tahun 2017 memang pernah aku mendaftar salah satu kendaraan untuk menjadi mitra pengemudi Gojek dan Grab, di mana dari sekedar iseng ingin tahu menjadi profesi selama beberapa waktu karena penghasilannya yang lumayan.

Menjadi mitra pengemudi memang penuh dengan peraturan yang harus di patuhi oleh para pengemudi, dari awal pendaftaran harus memenuhi syarat seperti SIM, STNK yang berlaku , SKCK yang berlaku, buku tabukan dan lain sebagainya, itupun untuk kelengkapan mitra pengemudi seperti jaket dan helm akan di kompensasikan dengan penghasilan harian yang di dapat oleh mitra setiap harinya, saat itu di tahun 2017 penghasilan dari Ojol perhari bisa mencapai angka 350 ribu dengan durasi kerja dari pagi sampai pukul 10 malam, karena aku sendiri merasakan pengasilan tersebut dengan 30 point plus bonus dari pihak aplikator membuat dompet kita bisa mengembang, tetapi dengan seiring waktu dan beberapa perubahan kebijakan banyak keluhan dari kawan ojol yang mengatakan bahwa penghasilannya sudah tidak sebesar dahulu lagi.

Banyak suka dan duka yang dulu di hadapi dalam menjalani profesi sebagai mitra pengemudi ini yang kerap di sebut dengan Ojol, dari kehujanan, di marahi customer, kena tembak aplikasi, di kejar anjing dan lain sebagainya tetapi yang seru ikatan antara penemudi ini menjadi erat karena sama-sama berada di satu lingkup kerja, tidak heran motto 'Salam Satu Aspal" itu tercipta dari rasa yang muncul karena sama-sama berusaha di jalan.

Bentukan komunitas-komunitas pengemudi online juga banyak terbentuk hampir di setiap tempat di kota ini, dengan beragam nama dan logo, di mana setiap komunitas ini menjadi corong komunikasi ke komunitas lainnya untuk memantau pergerakan para ojol mereka biar bisa bergerak dengan leluasa dan aman.

Entah siapa yang sudah mendaftarkan nomor saya untu menjadi mitra pengemudi lagi, dengan kondisi seperti ini seperti nya sudah enggan untuk melakukannya.

Ternyata........


Entah sudah lama sekali tidak berkunjung ke tempat kawasan wisata Al-Quran Akbar di kawasan Gandus ini, terakhir di Desember 2015 saat ayuk sekalian survey untuk menentukan di mana dia akan belajar di pondok pesantrennya.

Banyak sekali perubahan di tempat ini baik dari fasilitas, tempat berdagang, pondok pesanternya dan yang pasti saat ini sudah ada gedung serba guna yang di bisa di pakai untuk acara nikahan, waktu selama 6 tahun memang bukan waktu yang sebentar untuk membuat banyak hal berubah.

Kalau saja tidak ada undangan ke sini mungkin kawasan ini belum lagi sempat di kunjung lagi, karena ke kawasan ini butuh ke senggajaan, apalagi menurutku objek yang di tawarkan juga tidak berubah dari awal di buka sampai sekarang, tampak gerbang besar yang masih dalam tahap proses pembangunan di sisi kanan tampak menara tinggi dengan bola dunia yang di naungi dengan Al-Quran yang memiliki makna bahwa Al-Quran merupakan pedoman hidup bagi manusia.

Tampak papan bunga di sisi kiri dan kanan jalan sebagai ucapan suka cita acara yang di adakan di gedung serbaguna di tempat wisata ini, tampak juga beberapa sisi bangunan yang terlihat masih dalam tahap konstruksi yang menjadikan tempat ini sedikit semerawut dan berantakan.

Masuk lagi ke bagian dalam para pedagang sudah ramai menyambut para wisatawan dan pengunjung yang datang, penjualan souvenir khas Palembang, kuliner dan beragam lainnya menjadi satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dari tempat wisata.


Ticket masuk yang di kenakan pun untuk dewasa sebesar 20k per orang dan anak anak 15k per orang,  untuk urusan ticket ini menurut ku lumayan mahal untuk ukuran wisata religi seperti ini tapi mau gimana lagi semua sudah berdasarkan ketentuan pengelolah tempat wisata.

Tapi kali ini kami juga tidak memasuki tempat Al-Quran besar berada seperti tahun 2015 sebelumnya (baca : Al-Quran Akbar Gandus, Wisata Religi Di Rumah Al-Quran Terbesar.) atau melakukan ulasan sepenuhnya tentang tempat wisata, tapi sekedar tahu kalau kami kembali lagi ke sini setelah sekian waktu 

Wednesday, 8 December 2021

Pada Sakit Semua....!@#$%^&&


"Yah... motor ayuk rusak" suara ayuk di ujung hp mengisi gendang telinga ku
"Rusak bagaimana yuk ?" tanyaku
"Ini videonya" kata ayuk sambil sessaat kemudian masuklah video ke hpku.

Kuperhatikan video tersebut suara yang sangat besar terdengar saat motor ayuk berjalan, entah apa yang rusak, apakah mesinya lagi, apakah knalpot nya seperti yang  kuprediksi beberapa hari yang lalu, maklum karena aku juga bukan mekanik motor yang ahli.

Akhirnya setelah berbicara dengan ujuk motorpun di arahkan ke tempat nyai yang kebetulan tidak terlalu jauh dari tempat kejadian motor ayuk. dengan di bantu temanya akhirnya motor tersebut bisa sampai ke tempat nyai dan akhirnya  benar kalau knalpot motor ayuk yang hampir putus bukan karena kendala mesin.

Keesokan harinya dengan suara yang besar seperti itu, ku bawa motor ayuk ke tempat penggantian knalpot/las karbit di kawasan cinde dengan biaya 130k akhirnya motor ayuk bisa pulih seperti sedia kala.

Tenyata setelah motor ayuk yang sakit saembuh, si blade kuning kepunyaan bunda pun sepertinya harus di ganti rantai ketengnya di mana tenaga yang di keluarkan oleh motor ini sudah agak berkurang, belum lagi si supra x yang sudah beristriahat agak lama dalam satu bulan ini karena saat di bongkar oli saja sudah naik memenuhi ruang filter udara, mungkin ini sudah agak berat karena harus di lakukan service besar.

Jadi untuk sehari-hari saat ini hanya menggunakan motor ayuk dan motor blade kepunyaan bunda yang juga mulai memintah jatah perbaikan, semoga sakit nya tidak menjadi terlalu parah sampai dapat apa yang dapat di bayar untuk membuat nya sembuh.

Saturday, 4 December 2021

Santai Itu Tidak Perlu Mahal


Seperti biasa kunjungan kali ini masih ke taman publik POM IX, sambil refleksi kaki sedangkan adek bermain mencari keringat versi dia, tempat ini yang mejadi favorit kami sambil refleksi kaki sambil menyantap camilan yang kami beli di pinggir jalan tadi, kali ini yang jadi korban adalah keripik singkong pedas dan lupis gula merah.

Tempat ini menjadi destiansi para remaja untuk bercengkerama atau para orang tua untuk bercerita sambil mengawasi anaknya bermain di arena permainan, dengan modal yang tidak terlalu mahal tempat ini sangat pas untuk menjadi ajang bercengkrama atau sekedar cerita atau curhat seperti yang sering kami lakukan.

Tidak perlu ke cafe yang minumannya mahal, atau yang ada live music nya, di ini semua serba alami, banyak tanaman yang membuat mood kita menjadi baik, terlihat lebah yang menghisap sari bunga, kita juga bisa melakukan refleksi kaki di bebatuan koral yang sudah tersusun dengan rapi tersebut.

Bangku taman yang di pasang oleh pemerintah kota ini menjadi salah satu yang sangat penting karena menjadi tempat dimana cerita dan curhat bisa keluar semua, sambil menyantap lupis yang bermandikan gula merah banyak masalah yang bisa di selesaikan di sini tanpa harus membuang uang yang banyak, tetapi semua itu adalah pilihan, tergantung pilihan masing-masing, karena ini cara dhinisa journey untuk bersantai tanpa mengeluarkan biaya.