Monday 25 May 2020

Merasakan Kembali Kenangan Si Minuman Legend, Saparela

Aku dan Minuman Legend

Ternyata sudah cukup lama jika di hitung sejak terakhir kali meminum root beer nya khas Palembang ini, mungkin saat zaman masih kuliah di tahun 98-99an, banyak kenangan yang kuingat dari minuman yang satu ini.

Hari ini saat berkunjung di rumah keluarga di kawasan suro tepat di objek wisata kampung mural gudang buncit ternyata minuman yang satu ini sudah tersaji, memang sejak dari bulan puasa tahun ini minuman ini banyak yang menjual secara online dengan harga 35-50 ribu per lusin. Hingga pernah mau coba pesan tetapi pesanannya nggak datang-datang, belum rezeki kali ya.....

Tetapi hari ini minuman ini tersedia banyak, dan gratis... aroma sarsaparila yang khas dan rasa yang khas tidak berubah sedari dulu, dengan di temani batu es mulai ku minum teguk demi teguk minuman legend ini.

Teringat dulu saat nenek yang sudah sakit lumpuh dan beberapa penyakit lainnya  yang tinggal di rumah orang tua ku, dan beliau meminta minuman ini saat di beri satu di berkata kurang dan sampai 3 botol, nenek pun berkata kurang, akhirnya akupun membeli sampai 1 lusin minuman berkarbonasi ini yang menyebabkan ayah marah-marah  karena nenek terkena diare.

Akupun hanya tersenyum mengenang hal tersebut, di tahun 2016 aku pernah membuat tulisan di sebuah blog mengenai minuman ini, Air Soda, Sugus dan Es Hoya. Dimana dari ke seluruhannya hanya minuman sarsaparila dan air soda ini yang masih bertahan sampai saat ini.

Memang minuman ini sudah sangat jarang di temui karena jalur pemasaran yang lebih banyak ke daerah-daerah di luar kota Palembang, tetapi lebaran tahun ini cukup berbeda minuman yang satu ini yang oleh orang Palembang sering di sebut saparela, bisa tersaji di meja walaupun itu meja saudara.

No comments:

Post a Comment