Saturday 28 March 2020

Bukan Duku, Ini Langsat Muara Dua


"Adek, ini bawa masuk buah langsat dari dusun" kata adek menirukan wawak tetangga 2 rumah dari rumahku saat mengantarkan buahan ini.

"Dari siapa dek ?"tanyaku
"Dari wawak kacamata yang ada mobil pickup ya"kata adek

Tetangga yang tinggal 2 rumah dari tempat tinggalku ini memang sudah beberapa hari, mudik ke dusunnya di kawasan muara dua, Ogan Komering Ulu, dan biasanya pada saat musim duku seperti saat ini beliau selalu membagikan buah tersebut kepada para tetangga di sekitaran rumah beliau.

Tetapi kali ini yang beliau bawa adalah langsat bukan duku, memang sekilas kalau di lihat buahan ini mirip sekali dengan buah duku tetapi ternyata buah langsat sangat berbeda dengan buah duku, dan perbedaan ini pun baru ku ketahui saat bunda menjelaskan mengenai buah langsat dan duku.


Adapun perbedaanya antara lain :
  1. Kalau buah langsat kandungan getah pada buah lebih banyak di bandingkan dengan buah duku, jadi tidak heran kalau saat menikmati buah langsat tangan akan lebih bergetah ketimbang menikmati buah duku. Dan salah satu penyebab langsat kurang di gemari oleh masyarakat karena getahnya ini, sehingga harga ekonomis dari langsat ini akan jauh lebih murah dari pada duku.
  2. Kulit pada buah langsatpun bisa di bilang lebih tebal jika di bandingkan dengan buah duku dan untuk urusan daging buahnya buah duku masih menjadi juara.
  3. Kandungan air pada buah langsat ini lebih banyak jika di bandingkan dengan buah duku, jadi tidak heran kalau buah yang satu ini umur simpanya tidak bisa terlalu lama di bandingkan dengan buah duku.
  4. Untuk urusan rasa buah langsat sendiri memiliki cita rasa yang agak lebih asam ketimbang buah duku yang manis, ini juga yang menyebabkan sebagian orang enggan untuk menyantap buah yang satu ini.
Baru tau kalau selama ini langsat dan duku adalah 2 buah yang berbeda walau masih dalam satu species, tetapi karena memang aku sangat hobi dengan buah duku apa salahnya untuk mencoba langsat, walaupun tangan harus bergetah dan agak sedikit asam.

No comments:

Post a Comment