Sunday, 10 December 2017

Mudik Ke Tebing Tinggi 4 Lawang, Menjalin Silaturahmi Ke Keluarga Besar


Route kereta api Palembang - Lubuk Linggau
Kali ini perjalanan bukan liburan tetapi orang tua untuk mudik ke kampung kelahiran mereka karena kakak ibu yang paling tua sudah berpulang, setelah mendapat telpon pada sore hari kalau keadaan uwak sudah sekarat, tak lama berselang mendapat telpon lagi kalau uwak sudah berpulang, tangis ibu langsung pecah tak tertahan, ibu adalah anak bungsu dan perempuan sendiri dari 3 saudara yang semuanya laki-laki , Uwak yang tertua tinggal d tebing tinggi 4 lawang dan yang no 2 tinggal di kota Bengkulu. Kebingungan ibu bukan tanpa alasan karena kondisi ayah yang juga mengalami sakit yang tidak dapat di tinggal sedangkan di tebing tinggi kakaknya sudah berpulang.

Setelah rembukan keluarga akhirnya kami pun memesan ticket kereta sindang marga malam, karena ibu adalah type yang tidak bisa naik mobil jarak jauh pasti akan mengalami mabuk darat, kami pun segera bersiap, setelah menyelesaikan pekerjaan, akupun pulang kerumah untuk mempersiapkan pakian barang sehari dua hari dan langsung meluncur ke tempat ibu.

Dengan menggunkan taxi online kamipun berangkat ke stasiun kertapati karena keberangkatan kereta sindang marga itu tepat pada pukul 8 malam, kamipun menunggu di ruang tunggu stasiun, Ayah yang masih mengunyah roti pemberian bunda tanpak santai, sejak ayah sakit saraf yang menyerang dirinya efek dari kecelakaan yang menimpanya pada tahun 2010 yang lalu, menyebabkan memori ingatan beliau menjadi turun drastis, jadi saat ini ibu yang mengurusi kebutuhan ayah sehari-hari.

Tepat pukul 8 malam kereta sindang margapun mulai meninggal kan sepur 9 stasiun kereta api, semboyan 35 dari kereta ini mengingatkan ku kalau sudah lama sekali aku tidak kembali ke kampung kelahiran orang tua ku ini.

Dulu saat nenek kami masih ada hampir setiap tahun saat liburan sekolah ayah mengajak kami pulang kampung, ada saja kegiatan di kampung ini dari membantu kakek memetik kopi atau menunggu durian runtuh, ikut mancing ikan di lubuk, ataupun mandi di sungai sesuatu hal yang sangat kami tunggu-tunggu saat itu, tetapi semua sudah berlalu termasuk rumah tinggal kakek & nenek dulu sudah habis terbakar beberapa tahun yang lalu.

Kereta melaju cepat hanya beberapa kali berhenti di stasiun besar, tidak terasa 20 stasiun sudah di lewati, jam di tangan sudah menunjukan pukul 2 pagi, artinya tidak lama lagi kami akan sampai di tanah kelairan ayah dan ibu, saat telah sampai keponakan ibu pun sudah menjemput kami, karena jarak dari stasiun tebing tinggi ke dusun ayah dan ibu kurang lebih 8 km, sedangkan kalau dini hari seperti itu belum ada angkutan dan juga rawan tindak kejahatan.
Foto atas : Keluarga dari Ibu
Foto Tengah : Kuburan kakak ibu ( Uwak)
Foto bawah : Lokasi rumah dari orang tua dari ayah yang sudah habis terbakar beberapa tahun yang lalu, yang sekarang tinggl tanah kosong yang di tumbuhi rumput

Pelukan yang berbalur tangisan pun pecah saat ibu memeluk istri uwak di rumah duka, jenazah uwak pun masih terbujur yang rencananya besok mau di makam kan di pemakaman desa ini, uwak yang dulu berbadan besar, tinggi, yang pernah menjadi salah satu guru di kecamatan 4 lawang ini, tidak jauh dari rumah beliau, sekarang terbujur memenuhi janji untuk menemui ilahi.

Pemakaman sudah di lakukan , tanah merah masih membekas di sandal ini, taburan bungapun masih terlihat segar di atas pemakaman, hanya anak-anak uwak yang merupakan sepupuku masih tinggal di pemakaman tersebut.

Ada saudara kandung ayah yang tinggal di dusun ini, banyak juga sepupu ayah yang juga tinggal di sini dan keponakannya juga tidak sedikit, silaturahim pun kami rajut kembali dengan mendatangi keluarga tersebut, walaupun kondisi ayah sudah tidak seperti dahulu lagi yang sulit untuk berkomunikasi dengan lancar dengan keluarga di dusun.

Kami tidak lama untuk bertandang di dusun ini, setelah 2 hari kamipun pulang mengingat kondisi ayah pun yang tidak memungkinkan, di sini selain melayat kamipun memberi khabar kondisi ayah terkini biar tidak menjadi pertanyaan orang yang ada di dusun.

Mobil kijang yang di sopiri oleh sepupu terus mengikuti tikungan aspal di sepanjang jalan menuju ke pusat kota tebing tinggi, ibu sempat mampir kepasar untuk membeli beberapa ikat petai, KA Selero dengan jam keberangkatan pukul 10 dari stasiun Tebing Tinggi karena kereta ini berangkat dari Lubuk Linggau pukul 08:30 pagi.
Foto atas : Ayah dan ibu lagi menunggu di stasiun tebing tinggi 4 lawang

Masih cukup lama menunggu, dan penumpang yang menunggu keberangkatan dari  stasun ini tidak terlalu ramai, sepupu ku dan satu adik tiri ibu masih menunggu di ruang keberangkatan memastikan sampai kami naik kereta.

Di ujung sana lokomotif kereta sudah tampak, suara klaksonnya yang keras bertanda sang ular besi akan merapat ke stasiun Tebing Tinggi ini, kamipun pamit, kepada semua dan alam yang ikut andil membesarkan ku di dusun ini, entah kapan akan kembali lagi, terserah angin yang akan berhembus ke mana.

 Tebing Tinggi, 4 Lawang, 1217


Thursday, 26 October 2017

Wahana Permainan Trans Studio Mini Palembang, Wahana Permainan Indoor Baru Di Kota Ini

Belum bisa naik roller coster karena tingginya belum sampe
Kami berempat pun meluncur kekawasan jalan Radial, karena mall yang baru di launching pada tanggal 20 Oktober 2017 kemaren menawarkan wahana permainan anak-anak dengan konsep yang berbeda, konsep baru itu yaitu konsep 4 in 1 (bersantap, berbelanja, bermain, menonton) semua dapat dinikmati karena berada dalam satu kawasan bangunan yang sudah terpusat satu dengan yang lainnya.

Pengunjung mall yang masih ramai ini dengan promosi parkir yang masih gratis, saat menyusuri jalan dari gedung parkir tampak pekerja bangunan masih bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan, aroma adonan semen, aroma cet dan debu berbaur menjadi satu.


Ikut antrian pembelian kartu untuk wahana permainan
Untuk wahana permainan anak sendiri terdapat di lantai paling atas, banyak wahana permainan yang tersedia di sini seperti wahana permainan  Crazy Cab Coaster, Mini Train, Bumper Car, Newyork Swing, Sky Rider, Venture River dan Games Arena.

Untuk menikmati permainan ini kami harus membeli kartu yang berisi saldo yang dapat di gesek di arena permainan, panjang antrian untuk membuat kartu ini saja bukan main, maklum saja wahana permainan baru.

Bunda yang ikut antri membeli kartu bersama adek dan kakak, ada 4 orang yang melayani pengunjung yang lumayan banyak hari ini, 15 menit kemudian bunda pun selesai membeli kartunya dan siap untuk bermain.
Kakak & Adek Menaiki wahana Sky Rider
Kakak dan adek kepingin sekali menaiki wahana Crazy Crab Coaster atau Roller Coasternya tetapi persyaratannya tinggi badan harus minimal 120 cm sedangkan, tinggi adek masih kurang, sehingga kamipun mencari alternatif permainan lainnya yaitu Sky Rider & Adventure River, dan beberapa games lainnya.

Harga yang di patok di setiap wahana adalah 25 ribu kecuali Crazy Carb Coaster sebesar 30 Ribu, selain wahana-wahana yang di sebutkan di atas ada juga patung-patung dinosaurus yang bisa menjadi tempat selfie , karena anak-anak remaja cewek banyak yang berfoto dengan background dino.

Adek bermain Adventure River
Karena ramainya pengunjung di trans studio mini ini, banyak sebagian orang tua yang menemani anaknya duduk dilantai studio ini karena kelelahan , bahkan ada satu keluarga besar kemungkinan dari daerah makan bersama sambil membuka bekal mereka yang berupa nasi bungkus.

Untuk anak-anak yang masih berumur 6 tahun kebawah wahana permainan softplay juga tersedia seperi kolam mandi bola ataupun bermain panjat-panjatan.

Habis memperhatikan dinosaurus ... adek bertanya " Yah , dino nya makannya apa ? "
Ku jawab....." Listrik",  adekpun tambah bingung
It's not america.....
Saat menjelang magrib kamipun menyudahi persinggahan kami kesini, semoga jika kawasan transmart ini saat konstruksinya sudah selesai semua akan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.


Tuesday, 10 October 2017

Adek Dan Silat Tanah Sunda


Antara mau, enggan, takut,  adek mengikuti ku untuk untuk berlatih bela diri, ilmu beladiri dari tanah pasundann yang akan di ajarkan ke kami menjadi ilmu tambahan bagi kami, bukan hanya adek yang belajar, bunda dan kakak pun belajar juga kecuali ayuk yang masih berada di pondok pesanteren. Untuk laki-laki waktu latihan adalah pada malam hari sedangkan untuk wanita pada siang hari.

Sudah hampir satu tahun pelatihan beladiri ini vacum, karena sesuatu dan lain hal tetapi saat ini akan di mulai kembali apalagi saat ini perguruan silat ini sudah resmi bergabung dengan IPSI kota Palembang.

Semoga engkau bisa mengikut dan menyerap ilmunya, seperti ayah 25 tahun yang lalu.



Sunday, 23 July 2017

Kursi di Pedestarian Sudirman, Fasilitas Baru Di Tempat Wisata Baru

Mencoba kursi baru di pedestarian Sudirman yang menjadi destinasi wisata baru di kota ini 
Sejak di resmikan pada bulan Maret 2017 yang lalu, pedestrian Sudirman ini terus berbenah dari pemasangan kramik trotoar, pemberian lampu-lampu di sepanjang jalan Sudirman, penambahan tempat sampah dan yang terbaru adalah di pasangnya kursi-kursi yang melingkari pohon-pohon yang ada di sepanjang jalan Sudirman ini sebagai tempat bersantai.

Pada pagi Minggu ini adek dan dbunda mencoba kursi yang baru terpasan di kawasan ini, semoga semakin mempercantik kawasan ini yang sudah di kukuhkan menjadi kawasan wisata, dan jangan sampai tangan jahil sampai merusak fasilitas yang di pakai dari uang rakyat ini.


Sunday, 2 July 2017

Gasing Waterbay, Wisata Petualangan Di Daerah Gasing, Banyuasin

Di perumahaan dengan nuansa Nusa Tenggara Barat
Wahana wisata alam  yang satu ini terletak cukup jauh dari kota palembang karena sudah terletak kawasan kabupaten Banyuasin, dengan jarak +/- 24 km dengan waktu tempuh +/- 45 menit, atau +/- 20 menit dari bandara SMB II Palembang.

Dengan ticket masuk sebesar 35 ribu per orang, tiket tersebut bisa di tukar dengan permainan memanah atau permainan flying fox, banyak juga wahana lain, seperti gapura Bali, rumah-rumah etnik Nusa Tenggara Barat, permainan halang ringtang, trampolin, ATV dan memancing di kolam waterbay.

Mobil kupun ku arahkan ke Jalan Tanjung Api-Api dengan tujuan Gasing Waterbay, karena berdasarkan informasi yang ku terima kawasan ini banyak menjadi foto-foto di media sosial, terakhir saja putri Sumsel pun salah satu tempat pelatihannya pun adalah kawasan ini.


Posisi tepatnya adalah sebelum jembatan Gasing, tepat di kiri sebelum SPBU atau di samping karaoke Cleopatra, ada jalan tanah dengan gerbang seadannya  yang tidak memberikan informasi kalau di lokasi merupakan wahana wisata gasing waterbay.

Kalau di telusuri lebih lanjut, sepertinya tempat ini merupakan proyek perumahaan yang sebagiannya di rombak ulang menjadi tempat wisata, telihat beberapa bangunan rumah baik yang sudah jadi ataupun yang masih setengah jadi.

Kakak, ayuk dan adek pun mencoba permainan yang ada, ticket pun di tukar menjadi permainan Flying Fox oleh kakak dan adek sedangkan ayuk mencoba permainan panahan di antara derasnya angin yang bertiup.

Permainan bola air pun tak luput di coba oleh mereka bertiga, seru sih tapi susah bernafas kata adek yang membuat dia cemas. Bunda dan ayah menjadi penonton yang baik sambil menikmati alam yang ada di kawasan gasing waterbay ini.

Hasil tukar ticket masuk, bisa memanah atau flying fox
River Ball
Explorer & Adventure

Maaf, Bukan di Bali 

Olah raga yang extrim serahkan ke Kakak
Satu yang menjadi kendala di wahana wisata alam Gasing waterbay ini adalah masalah transport karena tidak ada sejenis angkutan umum yang melintas di kawasan ini karena memang jaraknya yang jauh dari kota, sehingga para pengunjung harus mempersiapkan kendaraan jika akan pergi kesana baik R4 ataupun R2. Hal ini perlu menjadi perhatian serius dari pengelolah, misal melakukan kerjasama dengan pihak angkutan seperti Damri atau angkot lainnya agar jalur ini bisa menjadi jalur yang bisa di manfaat kan untuk wisata alam Gasing Bau


Thursday, 8 June 2017

Gaya Adek Saat Wisuda TK


Hari ini adalah hari terakhir adek di sekolah TK, dengan prosesi wisuda yang sudah tidak asing lagi saat ini dari TK sampai SMA, walaupun umurmu belum mencapai 6 tahun tetapi pendidikan sekolah dasar juga harus kau tempuh, selamat berjuang dek, ini baru awal dari segalanya.




Sunday, 28 May 2017

Sekali-Kali Menjadi Ndoro Di Hotel Horizon Ultima Palembang

Adek & Kakak
Kebetulan tahun ini kantor tempat ku bekerja mengadakan familiy gathering, yang di adakan di hotel horizon ultima, para pegawai pun berkesempatan untuk menginap di hotel di Jl. Kolonel Atmo tersebut,  kamar yang aku dan keluarga tempati lumayan besar dengan 2 bed besar yang empuk kata kakak.

Ayuk tidak bisa ikut bersama kami karena tidak mendapat izin dari pondok tempat ayuk belajar, sehingga hanya kami berempat yang menginap di hotel ini, Berdasarkan info yang saya dapat kalau harga normal kamar tersebut satu jutaan lebih, lumayan mahal bagi kami, karena saat Liburan saja nggak pernah semahal itu paling di kisaran 200-500 ribu itu pun sudah bagus, tapi nggak apalah mumpung gratis, sekali-kali jadi ndoro tidak salah juga.


Kami mendapatkan kamari di lantai 9 yang view nya menghadap ke perkampungan penduduk ke arah lapangan hatta, kamar luas dengan 2 bed yang masing-masing bisa di tempati oleh 2 orang, kamar mandi yang bersih dengan shower & bathtub dan perlengkapan mandi yang sudah di sediakan oleh pihak hotel.

Dua handuk putih pun tersedia di rak handuk di dalam kamar mandi, hair dryer juga tergantung ramping di dinding samping cermin, terdapat brankas kecil di dalam lemari pakaian yang bisa di gunakan oleh tamu, tepat di samping lemari tersebut tedapat kettle electrik/ alat pemanas air elektrik untuk membuat kopi ataupun teh di sertai 2 botol air mineral kemasan 600 ml.


Di lantai 5 terdapat kolam renang baik untuk anak-anak dan untuk dewasa, kakak dan adek pun langsung mencoba kolam renang hotel ini, bersama anak-anak dari teman-teman di kantor, membuat kolam renang ini menjadi ramai.

Kolam renang dewasa tidak terlalu dalam, tetapi view yang di sajikan sangat oke, kita sambil berenang bisa melihat pasar cinde, dan lalu lalang orang yang melalui jalan kol. Atmo dan Jl. Jend Sudirman.

Lantai yang bersih yang terbuat dari panel kayu membuat adek dan kakak senang bermain di lantai sambil tidur-tiduran, nggak di rumah atau di hotel lantai menjadi tempat yang paling nyaman untuk mereka bermain.

Nggak di rumah atau di hotel.... saja main di lantai 
Saat makan pagi kami pun menuju lantai 3, dengan konsep buffet yang menyajikan beragam makanan baik western, makanan khas Palembang dan makanan lokal dari daerah lain yang ada di Inodensia. Kakak dan adek sangat senang dengan lokasi cafe nya ini, dengan view ke arah jalan Jend. Sudirman  serta pasar cindenya dan Jalan Kol. Atmo.

Kakak yang mengambil satu persatu makanan, di cicipi dan di serahkan ke ayah atau bunda, hampir 5 atau 6 kali kakak mengambil makanan  dan hanya di cicipi saja,  
"Sekali-kali jadi tamu hotel yah..... biar kayak orang-orang di tv" kata kakak
"Tidak harus seperti itu juga kak" jawabku dalam hati.

Permasalahan hotel ini adalah parkiran yang sempit karena saat mobil kami mau keluar kamipun harus menunggu agak lama karena terhalang mobil lain yang parkir secara vertikal, karena saat kami akan keluar berbarengan dengan acara pernikahan di ballroom hotel ini.

Tetapi secara keseluruhan hotel ini lumyan nyaman dari pelayanan, kebersihan , kelengkapan fasilitas , makanan yang enak dan  keramahan. Sangat rekomendasi untuk menginap sebagai fasilitas liburan ataupun perjalanan ke kota ini.


Beston Hotel (Eks Horizon Ultima Palembang )
Jl. Jend. Sudirman 57, Palembang 30125 – Indonesia

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Update :

Pada tanggal 27 Juli 2019, hotel ini melakukan rebranding dan sekaligus berakhirnya kontrak kerjasama dengan PT. Metropolitan Golden Management atau Horizon Group, hingga Hotel yang terletak di pusat kota Palembang yang dekat kawasan Cinde ini kini rebranding menjadi Beston Hotel.

Dengan fasilitas 175 kamar dan ruang meeting sebanyak 17 buah yang merupakan, hotel dengan ruang meeting terbanyak di kota Palembang, Ballroom di lantai 3 yang sanggup menampung hingga 2.500 orang yang juga satu lantai dengan kolam renang, hotel yang sangat strategis karena sangat dekat dengan stasiun LRT Cinde dan tepat terletak di jalan utama kota ini.

Sunday, 7 May 2017

Lumban Tirta, Tempat Berenang Murah Meriah Di Palembang

Adek berenang di kolam renang lumban tirta
Kalau mau cari tempat berenang yang murah meriah yang terletak di pusat kota Palembang, jawabannya pasti Lumban Tirta, kolam renang yang di pakai sejak tahun 1970-an dalam acara Pekan Olahraga Mahasiswa (POM)  ke IX  ini, terbilang yang sangat familiar di kota ini, karena hampir kegiatan dari sekolah untuk extra kulikuler renang akan di pusatkan di sini.

Kata Lumban sendiri dalam bahasa Palembang yaitu berlomba sedangkan tirta dalam bahasa sangsekerta adalah air, jadi secara harfiah bermakna berlomba di air atau perlombaan yang di lakukan di dalam air.

Dengan ticket hanya 10.500 Rupiah membuat kolam renang ini ramai di kunjungi terutama pada saat hari libur, seperti hari ini kami bawa adek azam ke kolam renang lumban tirta ini biar dia bisa bermain air sepuasnya.

Tetapi dengan ticket yang sangat murah tersebut jangan berharap kalau fasilitas yang ada di kolam renang ini akan sempurna, terkadang kita harus bergantian untuk sekedar membilas badan setelah selesai berenang, atau toilet yang terkesan kotor dan bau, loker yang tidak ada.

Lokasi kolam renang yang tidak telalu jauh dengan taman publik pom IX/ taman TVRI, Palembang Square Mall dan Palembang Icon. Membuat kolam renang ini menjadi.pilihan terbaik setelah melakukan kegiatan renang bisa sekalian cuci mata di mall.


Wednesday, 19 April 2017

Refleksi Kaki di Taman Publik POM IX

Kalau ini sih wilayah favorit bunda  kalau sedang ke taman publik POM IX / taman TVRI, saat anak-anak bermain di bagian permainan anak, biasanya bunda ke bagian ini untuk berjalan di atas batu-batu kerikil yang sudah tersusun katanya bagus untuk kesehatan.

Saat berjalan di track batu ini dari ujung ke ujung lumayan sakit kaki, kadang berganti gaya dengan berjinjit, kadang tapak kakinya kita miringkan, apalagi saat keinjak batu yang agak runcing, sakitnya kadang sampai ke kepala.

Ingat saat kecil dahulu kalau bermain tanpa alas kaki, tanpa takut akan rasa sakit di kaki, saat ayah mencoba untuk ikut berjalan di atas batu-batu tersebut, ampun.... sakit semua telapak kaki seperti ada yang menusuk dari bawah, mungkin ada penyakit yang bersarang di badan ini ..???.

Saturday, 4 March 2017

Istirahat Total Ayuk & 3 Macam Penyakit Santriwati


Setelah di telpon oleh pihak pondok kami pun menjemput ayuk yang informasinya sudah beberapa hari ini sakit, mobil yang kukendarai tidak bisa berjalan dengan cepat karena bersamaan dengan jam pulang kerja, untuk menuju ke kawasan seberang ulu saat jam pulang kerja ini sangat membutuhkan kesabaran extra karena hanya bertumpu kepada jembatan ampera semata untuk jarak yang paling dekat.

Ayuk yang sudah beberapa hari panas tinggi sudah tidak bisa menahan sakitnya lagi, pihak pondokpun sudah membawa ke dokter yang tidak jauh dari pondok pesantren tempat ayuk belajar, dan dugaan awal dari dokternya adalah terkena typus.

Setelah bunda mengurusi perijinan dan ayuk di perbolehkan pulang untuk berobat, kamipun langsung menuju ke rumah sakit pelabuhan yang terletak di kawasan boom baru, pemeriksaan darah pun di lakukan dan ternyata positif ayuk terserang penyakit typus dan mengharuskan ayuk bedrest di rumah sakit pelabuhan ini untuk beberapa hari.


Saat tangan ayuk sudah terpasang infus dan menunggu untuk masuk ke kamar, teringat saat pengarahan saat awakl-awal masuk pondok pesantern, bahwa pengasuhnya yang sering di panggil oleh ayuk sebagai UMI, menyebutkan kalau penyakit yang ada di pondok dengan konsep tradisional atau semi modern ini ada 3 macam yaitu : typus, kutu rambut/kutuan dan penyakit kulit gatal-gatal. Kayaknya setelah terkenah typus ini lengkap sudah penyakit anak-anak pondok pesantern menempel di ayuk.

Wednesday, 22 February 2017

Amanzi Water park, Bermain Air Di Dekat Rumah


Setelah sekian lama tidak bermain air, hari ini kami rasakan kembali arus air di Amanzi Water Park, dengan modal voucher ticket yang merupakan salah satu hadiah dari perlombaan yang di ikuti oleh kakak, kita bisa masuk ber lima hanya dengan menambah deposit untuk loker dan sewa ban saja. Walapun lokasi Amanzi Water Park ini terletak tidak bergitu jauh dari rumah kami tetapi menunggu waktu yang pas untuk bermain air di sini terkadang agak lama, ini saja voucher yang 2 hari lagi mau hangus ini baru di pakai sekarang.

Sejak beroperasi tahun 2012 lalu, Amanzi Waterpark telah menjadi salah satu icon wisata di Kota Palembang. Tentu ini membanggakan masyarakat Kota Palembang. Bagi wisatawan yang datang ke Kota Palembang, tidak sempurna jika belum merasakan sensasi yang luar biasa dengan bermain air di Amanzi Waterpark yang berada di kawasan perumahan elite Citra Grand City. Jika sudah begitu, tentu masyarakat Kota Palembang akan lebih menyesal lagi jika belum menikmati Amanzi Waterpark yang memiliki wahana permainan komplit berikut fasilitas pendukungnya yang dapat membuat enjoy dan rileks.


Bermain air bersama keluarga atau teman di Amanzi Waterpark memang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak, sarana rekreasi dan olahraga air yang bisa dinikmati semua level usia, dari balita sampai dewasa ini memiliki berbagai wahana yang mengasyikan dan menegangkan sehingga membuat pengunjung betah bermain air berjam-jam. Wahana permainan di Amanzi Waterpark terintegrasi antara satu dan yang lainnya. Sehingga pengunjung tak perlu berjalan jauh menikmati berbagai permainan air yang ada di Amanzi Waterpark.


Ayah dan ayuk sempat mencoba seluncuran the cyclon, yang memang sensasinya luar biasa, hampir semua wahana kami coba dari the raft, cyclone, velocity, the falls. Kakak dan ayuk pun beberapa kali mengulangi wahana yang ada di water park ini.

Adek yang hanya bisa menonton akhirnya menangis keras, saat kakak akan mengulangi lagi menaiki wahana tersebut, tapi mau bagaimana karena tinggi adek yang masih belum mencukupi syarat untuk naik wahana tersebut.


"Liburan Itu Tidak Harus Mahal"


Monday, 20 February 2017

Angkringan Nasi Kucing Mang Pen, Angkringan Ala Palembang

menu di Angkringan mang pen
Malam ini kita kulineran dulu ke kasawan 14 Ilir Segaran, tidak jauh dari kopi roda ke angkringan mang pen yang menjual nasi kucing dengan segala lauknya, kami ber 5 pun meluncur ke kawasan tersebut sekita pukul 8 malam, banyak anak muda yang sudah nongkrong di sana sambil menikmati nasi kucing, sate kerang atapun makanan lainnya.

Murah... itulah yang menjadi brand dari nasi kucing mang pen ini, nasi yang sudah di bungkus tersbut di jual dengan harga 2 ribu rupiah saja, untuk sate kerang, sate cumi , sate tempe dan gorengan yang lainnya hanya seribu rupiah perbuah, kecuali sate telur puyuh  3 ribu Rupiah dan chiken wings itu 5 ribu Rupiah.

Yang menjadi favorit kami kalau kesini adalah 2 telor ayam kampung yang di masak setengah matang, selain itu nasi kucing dan sate kerang juga menjadi makan malam yang cukup nikmat, tapi kalau ayah sendiri nasi kucing kurang mumpuni dalam mengganjal perut yang besar ini, akhirnya pilihan ke 5 buah ketan putih di tabur dengan sambel lingkung ( Serundeng :jawa ).

Kelebihan di angkringan mang pen ini makanan yang tidak dimakan  seperti gorengan ataupun sate, masih bisa kembalikan, berbeda saat makan di salah satu angkringan di kota Jogja beberapa tahun yang lalu, karena gorengan dan satenya nggak habis dan bermaksud untuk di kembalikan, justru nggak boleh sama pedagangnya walaupun makanan itu belum di makan sama sekali.

Jika sudah selesai mang pen akan menghitung dengan cara mencongak (hitungan di luar kepala) walaupun saat ini dia sudah di tulis di atas kertas, takut salah katanya. saat membayar untuk kami berlima belum pernah sampai 100 ribu rupiah, hanya di kisaran 50 - 80 ribu ... kan luimayan murah untuk kami berlima. Dan untuk masyarakat Palembang nasi kucing mang pen ini juga bisa di pesan via Go-Food dan Grab-Food setiap harinya kecuali malam Jum'at beliau libur.


Monday, 6 February 2017

Ayah Akhirnya Harus Berurusan Dengan Kamar Operasi Juga


"Harus operasi secepatnya pak" Kata dokter bedah tersebut kepada ku. Jujur, kecut juga hati ini, jangankan berurusan dengan kamar operasi dengan jarum suntik saja sangat jarang sekali. Dokterpun menetapkan jadwal bahwa sore ini akan di lakukan operasi untuk mengangkat daging yang tumbuh di sela jari kaki ku.

Sebenarnya ini bukan penyakit serius tetapi kutil yang membesar, karena posisinya di jari kaki terkadang saat berjalan tanpa alas kaki membuat kutil ini tersengol bahkan sampai berdarah, bukan sekali dua kali di lantai rumah terdapat bercak darah dari kutil ini. Adek dan kakak sendiri menyebut kutil ini sebagai jari ke enam ayah, karena besarnya sudah sama seperti jari kelingking dan lumayan panjang.

jari ke enam yang harus di buang
Tapi jujur saja untuk berurusan dengan meja operasi membuat rasa takut yang berlebiuhan di dada ini, jangankan meja operasi sampai saat ini opname di rumah sakit saja belum pernah terjadi pada diriku. Tetapi jika tidak di buang penyakit ini akan tetap menjadi penyakit.

Pukul 3 sore bersama bunda sudah mendatangi rumah sakit islam ini dengan membawa rekomendasi dari dokter bedah pagi tadi, jujur stress di kepala ini semakain menjadi apalagi saat aku di tempatkan sekamar dengan penderita TB yang aku ketahui belakangan.

Jadwal operasi pun akan di lakukan pada pukul 7 malam tetapi saat pemeriksaan tensi darah,  tensikupun langsung melesat yang menyebabkan operasiku di tunda sampai pukul 9 malam, informasi perawatnya aku bsia di operasi minimal tensi darahnya 140/80.

Pukul 9 malam setelah di tensi ulang akhirnya akupun memasuki ruang operasi, setelah berganti pakaian operasi akupun di baringkan ke ranjang yang terdapat lampu di atasnya, persis ruang operasi yang ada di film, dokter bagian anestasi pun datang menyapaku dan menyuruhku berdoa, itulah terakhir kali yang ku ingat di ruang operasi ini, hingga perawat membangunkan dan memberi tahuku kalau operasiku sudah selesai. Akhirnya akupun berurusan dengan meja operasi rumah sakit, hal yang paling ku takutkan selama ini.

Setelah selesai operasi

Sunday, 5 February 2017

Adek Sang Polisi Anak


Kegiatan polisi cilik yang di selenggarakan oleh TK tempat adek sekolah bekerjasama dengan kepolisian kota Palembang yang biasnya bertempat di taman lalu lintas pakri, tetapi kali ini di pindahkan ke kantor camat alang-alang lebar dengan tetap mendatangkan polisi-polisi lalu lintas sebagai instrukturnya.

Dari pagi adek setelah mandi langsung minta di pakaikan baju polisi anak nya, dengan atribut lengkap.
"Adek, nanti mau ketemu pak polisi, kita jangan telat "kata adek

Yang membuat ku senyum-senyum saja, dulu ayuk dan kakak saat acara polisi anak ini bertempat di taman lalu lintas pakri, tidak jauh dari rumah dinas Kapolda Sumatera Selatan. Tetapi kali ini berpindah tempat ke halaman kantor camat alang-alang lebar, bersama beberapa sekolah tk lainnya kegiatan ini tetap semarak walaupun di bawah matahari yang mulai terik. Terutama adek yang tidak berhenti-henti meniup peluit di mulutnya.


Tuesday, 10 January 2017

Kegiatan Rihla Pondok Pesantern Putri Azzahro Ke Fantasy Island


Rihlah agenda kegiatan tahunan dari pondok pesantern putri Az-zahro merupakan kegiatan yang wisata baik dalam kota atau luar kota yang di laksananan setelah selesai melakukan ujian semester dan di laksanakan satu kali dalam setahun. Tujuan kali ini adalah water park fantasy island yang terletak di Jalan Parameswara, Karya Jaya atau jalan lintas Palembang Inderalaya.

Pihak pondok pesantern sebelumnya sudah membooking water park ini untuk 1 hari tersebut khusus di isi oleh santriwati pondok pesantern putri Az-zahro saja. Dengan menggunakan bebebrapa bus santriwati akan bermain air sepuasnya pada hari ini.



Tempat yang merupakan wisata air pertama di Palembang, yang tidak hanya menyediakan permainan air, di sini juga di sediakan go kart, kereta gantung, kereta air, pangung hiburan dan badut-badut yang berkeliling untuk menghibur para pengunjung.

Selain itu di sediakan juga kantin sebagai tempat makan dan bersantai para pengunjung, sehingga pengunjung tidak perlu bersusah payah untuk membawa makanan dari luar lagi.


Sunday, 8 January 2017

Menikmati Malam Di Pelataran BKB

Menikmati malam di pelataran plaza BKB merupakan kenimatan tersendiri, berlatar belakang jembatan ampera dan sungai musi membuat hati menjadi damai, seperti malam ini kami ke kawasan ini hanya untuk sekedar duduk-duduk dan menikmati keindaham malam di pusat keramaian kota Palembang.

Bunda, nyai, kakak dan adek pun sudah bersiap karena setelah bada isya kamipun meluncur ke kawasan BKB ini, di kawasan yang terkenal dengan kuliner mie tek-teknya ini, kami pun duduk di pagar pelataran BKB dengan pemandangan ke sungai musi.


Setiap malam kawasan ini tamai di kunjungi baik oleh masyarakat lokal ataupun dari wisatawan luar, dan pada malam Minggu atau libur akan lebih ramai lagi. Saat ini kawasan plasa BKB ini lebih teratur terutam saat para pedagang di laihkan tempat berjualannya di depan museum SMB II dan permaian anak-anak di alihkan ke samping benteng kuto besak di bagian sebelah kiri. Tetapi pengamen masih banyak yang unjuk kebolehan di sini dari yang suranya bagus sampai seperti ember pecah.


Sunday, 1 January 2017

Flying Fox di Taman Wisata Punti Kayu

Jembatan gantung wahana flying fox di taman wisata punti kayu Palembang
Untuk liburan kali ini yang menjadi tujuan kami adalah fasilitas flying fox di taman wisata Punti kayu, di mana letaknya tepat berada di tengah-tengah kawasan hutan dan tempat bersantai para pengunjung, untuk wahana flying fox sendiri ada 2 jenis yaitu untuk anak-anak dan dewasa, untuk anak-anak di patok dengan tarif Rp. 15.000,- / sekali luncur dan dewasa Rp. 25.000m- / sekali luncur.

Ayuk dan kakak sempat mencoba wahana ini, kakak bermain di wahana flying fox untuk anak-anak yang tidak terlalu tinggi, sedangkan ayuk mencoba tantangan flying fox dewasa dimana harus memanjat tangga yang terbuat dari tali yang lumayan panjang, tidak sampai di situ selanjutnya harus menyebrang jembatan gantung yang terbuat dari kayu yang lumayan jarang-jarang jaraknya, setelah Sampai di ujung akhirnya meluncurlah ayuk dengan derasnya. Sesampai di bawah ayuk sempat berbisik "yah... dengkul ayuk gemetaran".

Flying Fox untuk anak-anak
Untuk tantangannya biasa di bilang lumayan apa lagi untuk flying fox dewasa di mana yang ingin mencoba meluncur di hadapkan pada beberapa tantangan yaitu memanjat tangga yang lumayan tinggi +/- 5 Meter untuk mencapai ke canopy bridge selanjutnya menyebrangi canopy bridge tersebut sampai ke tempat peluncuran dengan jarak +/- 10 Meter dan selanjutnya langsung meluncur, beberapa orang yang sempat saya tanyai mengenai wahana ini berkata kaki mereka pada gemetar saat memanjat tangga apalagi saat menyebrangi canopy bridge.

Ayuk  Sebelum dan sesudah meluncur
Pada hari-hari tertentu wahana ini terkadang di pakai oleh kegiatan outbound yang di selenggarakan di taman wisata punti kayu ini. Punti Kayu, juga memiliki kebun binatang kecil dan peternakan buaya. Yang terbaik adalah menyiapkan piknik dengan membawa makanan buatan sendiri untuk dinikmati bersama teman dan keluarga. Taman alam ini memiliki pohon pinus yang rindang tumbuh di samping pohon tropis khas lainnya, yang menjamin latar belakang foto Anda menjadi sangat menakjubkan. Selain itu, Anda dapat menyaksikan beberapa kera duduk dengan santai di atas pohon atau bangunan, kadang-kadang kera tersebut juga turun ke tanah tapi Anda tidak perlu khawatir karena kera tersebut tidak mengganggu, hanya mengharapkan pisang dari pengunjung.





"Liburan Itu Tidak Harus Mahal"