"Harus operasi secepatnya pak" Kata dokter bedah tersebut kepada ku. Jujur, kecut juga hati ini, jangankan berurusan dengan kamar operasi dengan jarum suntik saja sangat jarang sekali. Dokterpun menetapkan jadwal bahwa sore ini akan di lakukan operasi untuk mengangkat daging yang tumbuh di sela jari kaki ku.
Sebenarnya ini bukan penyakit serius tetapi kutil yang membesar, karena posisinya di jari kaki terkadang saat berjalan tanpa alas kaki membuat kutil ini tersengol bahkan sampai berdarah, bukan sekali dua kali di lantai rumah terdapat bercak darah dari kutil ini. Adek dan kakak sendiri menyebut kutil ini sebagai jari ke enam ayah, karena besarnya sudah sama seperti jari kelingking dan lumayan panjang.
jari ke enam yang harus di buang |
Tapi jujur saja untuk berurusan dengan meja operasi membuat rasa takut yang berlebiuhan di dada ini, jangankan meja operasi sampai saat ini opname di rumah sakit saja belum pernah terjadi pada diriku. Tetapi jika tidak di buang penyakit ini akan tetap menjadi penyakit.
Pukul 3 sore bersama bunda sudah mendatangi rumah sakit islam ini dengan membawa rekomendasi dari dokter bedah pagi tadi, jujur stress di kepala ini semakain menjadi apalagi saat aku di tempatkan sekamar dengan penderita TB yang aku ketahui belakangan.
Jadwal operasi pun akan di lakukan pada pukul 7 malam tetapi saat pemeriksaan tensi darah, tensikupun langsung melesat yang menyebabkan operasiku di tunda sampai pukul 9 malam, informasi perawatnya aku bsia di operasi minimal tensi darahnya 140/80.
Pukul 9 malam setelah di tensi ulang akhirnya akupun memasuki ruang operasi, setelah berganti pakaian operasi akupun di baringkan ke ranjang yang terdapat lampu di atasnya, persis ruang operasi yang ada di film, dokter bagian anestasi pun datang menyapaku dan menyuruhku berdoa, itulah terakhir kali yang ku ingat di ruang operasi ini, hingga perawat membangunkan dan memberi tahuku kalau operasiku sudah selesai. Akhirnya akupun berurusan dengan meja operasi rumah sakit, hal yang paling ku takutkan selama ini.
Setelah selesai operasi |
No comments:
Post a Comment