Sudah beberapa hari ini aku mengalami sakit pinggang yang lumayan menggangu aktifitas keseharian, berawal dari tanggal 5 November yang lalu saat selesai mengantar kakak ke sekolah nya di situlah awal bermula saat aku tidak bisa turun dari si Abu karena merasakan pinggangku terkunci dan tidak bisa bergerak.
Hari ini jadwak kontrol kembali ke doktor ortopedi, ini untuk kali ke 2 aku berobat ke rumah sakit ini kembali, saat pertemuan pertama kemarin setelah di cek dan mau di USG ternyata alat USG nya macer sehingga aku hanya menggerutu di dalam hati, karena sebenarnya aku ingin sekali di USG ingin tahu bagai mana kondisi pinggang, ginjal atau lannya yang ada di dalam badan ku, sehingga akhirnya hanya obat pereda nyeri yang di resepkan oleh dokter untuk ku makan saat pinggang ku sakit,
Saat itu ada salah satu resep yang di berikan oleh dokter untuk vitamin tetapi setelah ku cek di apotik di rumah sakit ini untuk 15 tablet harganya 520 ribu, aku terkejut karena perkiraanku hanya sekitar 100-200 ribu, akhirnya ku batalkan untuk menebus resep tersebut.
Berobat di rumah sakit ini bukan hal yang baru bagi ku karena di tahun 2017 aku sempat di operasi di sini, pada saart itu rumah sakit ini masih sederhana sekali, tetapi saat ini rumah sakit ini sudah berkembang pesat dan maju dengan fasilitas yang semakin lengkap.
Dan hari ini dokter menyarankan agar pinggang ku yang sakit untuk di injeksi atau di suntik, tetapi aku menolak dan meminta untuk obat penahan nyeri saja, karena terus terang aku takut untuk di suntik di bagian pinggang.
Semoga sakit ini menjadi penggugur dosa dan aku di berikan kesabaran yang lebih dan tebal lagi.
No comments:
Post a Comment