Thursday, 11 August 2022

Gado-Gado Kenangan

 

Sudah lama sekali sudah tidak mampir ke warung ini, bahkan sudah teramat lama, kenangan itu berulang lagi, karena di sinilah aku merasakan untuk pertama kalinya gado-gado, saat itu umur di sekitar 6 atau 7 tahunan dan aku saat kecil bukan merupakan penggemar sayuran, hingga hari itu saat ayah mengajaku ke kantornya yang letaknya tidak jauh dari kantor gubernur Sumatera Selatan di jalan Ade Irma Suryani.

Bersama ibu dan adik lelaki ku kami berempat menaiki suzuki A-100 79 yang lumayan kuat untuk ukuran kendaraan roda dua saat itu. Kantor yang saat ini menjadi kantor pemberdayaan perempuan pada awalnya merupakan kantor Departeman Penerangan yang di bubarin oleh presiden Abdurahman wahid pada tahun 1999.

Di sepanjang jalan perkantoran inilah banyak di temukan warung tenda yang menyajikan beragam kuliner, dari pempek, gado-gado, mie celor, model, tekwan, nasi dan berbagai lainnya. Dan di sinilah untuk pertama kali aku merasakan sayuran yang sudah di bumbui dengan kuah kacang yang di sebut gado-gado.

Kami berempat mulai menikmati salad indonesia tersebut dengan 3 piring gado-gado, untuk inilah pertama kalinya rasa gado-gado mengaliri lidah ini, selama ini bisanya selama ini hanya pecal yang salah satunya tempat langganan bunda yaitu di dekat puskesmas lorang asam jalan tembok batu yang bisanya saat berobat ke sini pasti membeli pecal ini. Walaupun saat ini gado-gado di toko kopi boeng ( baca : Makan Siang Bersama Sang Mantan ), atau gado-gado kuto juga terasa sangat nikmat ( baca :Gado-Gado Palembang ).

Hari ini hanya ada 1 tenda yang berdiri dan menjual gado-gado dengan rasa kenangan yang sama, pedagang tenda banyak yang tidak bisa berjualan lagi apalagi saat ini kantor kejaksaan sedangan mengalamai renovasi menjadi rumah tinggal

No comments:

Post a Comment