Minggu ini berkesempatan ke kawasan goedang boencit lagi yang sangat terkenal dengan kampung muralnya dulu saat pernah liputan di di sini bersama adek di tahun 2019 (baca : Bangunan Terlantar Yang Menjadi Kampung Mural ).
Kawasan gudang boencit yang letaknya bersebelahan dengan sungai musi ini menjadi sarana wisata tersendiri selain menikmati keindahan sungai musi juga bisa menikmati lukisan-lukisan yang terpampang di dinding-dinding tua bekas gudang tersebut.
Tapi pemandangan hari ini yang kusaksikan tampak berbeda, lokasi kampung mural ini tampak tidak terurus informasi yang kudapat sejak pandemi yang melanda kirang lebih 2 tahun yang lalau membuat lokasi wisata ini tidak ada lagi yang mengurus, terlihat rumput-rumput yang tumbuh memanjang dan tampak semeraut, bigitu juga cat lukisan sudah banyak yang luntur bahkan hilang, dan juga fasilitas yang ada di dalam lokasi wisat ini dulu sudah banyak yang rusak dan hilang seperti papan petunjuk arah.
Sangat di sayangkan lokasi wisata yang berada di tengah kota menjadi terlantar dan tidak terawat, masyarakat sekitar pun memanfaatkan tanah lapang ini sebagai tempat hajatan, puluhan unit tenda terpasang, ratusan kursi juga terpasang menutupi semerautnya sang kampung mural.
Hendaknya ini menjadi perhatian bersama masyarakat dan pemerintah kota, karena tempat wisata yang kepemilikannya swasta seperti ini akhirnya menjadi tidak terawat dan akan hilang dengan sendirinya padahal, kalau di kelola lebih jeli bisa juga di kawasan ini di jadikan tempat kuliner yang di buka dari sore sampai malam hari, jadi tidak hanya menyajikan lukisan dinding tetapi juga tempat nongkrong anak muda yang bersantap sambil menikmati keiindahaan sungai musi.
No comments:
Post a Comment