Monday, 19 August 2013

Liburan Kepulau Bangka #Part 4, 8 Jam Menuju Ke Palembang

 

19 Agustus 2013 (Hari ke-5)
Hampir satu minggu kami di pulau ini, dari pantai sampai makanan khas sudah kami coba, tetapi jujur saja waktu satu minggu belum apa-apa masih banyak destinasi yang belum kami kunjungi di pulau timah ini.

Pukul 6:30 kamipun sudah bersiap untuk meninggalkan kelapa, mobil rental yang sama yang akan mengantar kami ke pelabuhan tanjung kalian yang akan di tempuh kurang lebih 1,5 jam, rencana kami kapal pukul 8 atau pukul 9 yang akan menjadi transportasi kami ke Palembang.

Mobil pun melaju melibas setiap kilometer aspal yang ada, dengan panorama kebun sawit dan tanaman lada, terus melaju deras ke arah Muntok, setelah 1 jam berlalu akhirnya kamipun sampai juga, makcik dan wacik  langsung mencari informasi mengenai kapal, setelah ok, akupun membeli ticket untuk kami.
Makcik & Wakcik
Kapal ini rencanaya akan berangkat pada pukul 9 meninggalkan pelabuhan Tanjung Kalian dengan segala ceritanya, kapal berlayar membelah ombak laut, gelombang cukup tenang mungkin sekitar pukul 6 atau pukul  7 malam kapal ini akan sandar di pelabuhan ferry 35 Ilir.

Sama seperti saat pergi, kapal yang juga di lengkapi tempat tidur ini menjadi nyaman terutama bagi adek, kakak dan ayuk pun yang sudah kelelahan tidak pelak lagi juga langsung membaringkan diri di kasur kapal ini.

Lampu dari pabrik PT. Pusri
Lampu-lampu di pelabuhan Boom Baru
Kapal terus melaju, saat memasuki perairan sungai musi, jam tanganku menunjukan pukul 7 malam, ku ajak ayuk dan kakak untuk duduk di luar bersandar pada dinding kapal, tampak lampu-lampu yang menyala berwarna warni di pinggiran sungai musi, PT.Pusri, Boom Baru dan perkampungan penduduk pun kami lewati. Tak lama berselang setelah melewati jembatan Ampera dan BKB  kamipun memasuki pelabuhan 35 Ilir, yang berarti menyudahi jurnal untuk perjalanan kali ini.

Route perjalanan kapal ferry dari pelabuhan Tanjung kalian ke pelabuhan 35 ilir tangga buntung

Sunday, 18 August 2013

Liburan Kepulau Bangka #Part 3, Sisa-Sisa Keganasan Perang Dunia Ke II

Prasasti peringatan Pembunuhan Massal (Banka Massacre)

Prasasti peringatan pemboman kapal Australia dan pembantaian oleh pihak Jepang
Cukup berjalan kaki karena jaraknya yang sangat dekat dengan mercusuar yang tadi kami naiki kamipun mengunjungi tempat ini, sebenarnya awalnya tertarik dengan adanya bangkai kapal yang di biarkan begitu saja, tetapi setelah membaca sejarah di prasati tersebut kami pun mengerti kalau ini adalah sisa-sisa keganasan perang dunia ke 2. 

Prasasti peringatan yang tidak jauh dari mercusuar tanjung kalian ini merupakan bukti sejarah keganasan perang dunia ke II, prasasti yang di buat pada 2 Maret 1993 ini di dedikasikan untuk pasukan "8TH AUSTRALIAN DIVISION & 2ND AUSTRALIAN IMPERIAL FORCE" oleh salah seorang exs perawat yang masih hidup, dimana pada saat itu korp perawat angkatan darat Australian yang bertugas di kepulauan Bangka pada masa perang dunia ke II dari tahun 1942-1945. dan kejadian ini di kenal dengan Pembunuhan Massal (Banka Massacre). 

Sisa bangkai kapal Vyner di Pantai tanjung kalian
Dimana kapal Vyner Brooke milik Australian di bom oleh angkatan udara Jepang di lepas pantai Bangka pada tanggal 14 Februari 1942 yang membawa prajurit Australia yang terluka dan 64 perawat Australia dari Singapura. Sampai saat ini bangkai kapal Vyner Brooke masih bisa di lihat di lepas pantai Bangka dan menjadi salah satu tempat favorit untuk berfoto. 

Sebagian yang masih hidup di bunuh di lepas pantai Bangka pada 16 Februari 1942, sebagian lainnya meninggal dalam kamp tawanan Jepang dan tawanan lainnya berhasil kembali ke Australia setelah sebelumnya menjadi tawana perang periode 1942-1945.

Pantai Tanjung Kalian berpasir putih dan tidak memiliki batu-batu granit raksasa seperti kebanyakan pantai di Bangka Belitung. Terdapat banyak Pohon Ketapang di pantai. Pantai ini juga menjadi saksi sejarah karena menjadi salah satu pantai yang sering dikunjungi Bapak Pendiri Bangsa, Ir. Soekarno, saat dibuang di masa – masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.


Salah satu yang sempat kita nikmati adalah otak-otak bakar khas Bangka yang banyak terdapat di seputaran pantai tanjung kalian. Dengan harga yang cukup murah yaitu Rp.1.500,- s.d Rp.2.000,- sudah dapat menikmati otak-otak bakar khas Bangka yang di buat dari Ikan tenggiri tersebut, dengan di cocol saus pedas menambah kenikmatan kuliner ini. Setelah selesai menyantap otak-otak di kawasan pantai tanjung kalian ini kamipun beranjak kembali ke penginapan untuk persiapan kembali ke Palembang esok harinya.


Liburan Kepulau Bangka #Part2, 65 Meter Dari Atas Mercusuar Tanjung Kalian


Mercusuar Tanjung Kalian 

18 Agustus 2013 (Hari Ke-4)

Mercusuar Tanjung Kalian
Hari ini kami memulai perjalanan dari rumah acik mimin, acik sendiri merupakan kakak kandung dari bunda sedangkan ujuk merupakan adik kandung bunda dan acik yang paling bungsu, dengan menggunakan mobil rental yang sama kamipun menuju ke Tanjung Kalian yang tidak berjahuan dengan pelabuhan penayebrangan, saya penasaran sekali dengan mercusuar yang ada di kawasan tanjung kalian yang berdiri gagah penyambut para pendatan saat turun dari kapal. Dengan menempuh jarak +/- 1 jam 30 menit dari rumah tempat kami menginap, mobil yang kami rental melaju cepat karena jalan-jalan di kota Bangka bisa di bilang hampir 100% kondisinya mulus.

sessat kemudian kamipun tiba di lokasi mercusuar, kamipun bertemu dengan penjaganya dan justru beliau yang menawarkan kami apakan mau untuk menaiki mercusuar tersebut, dengan membayar 5 ribu Rupiah per orang, akhirnya kami berempat mulai menapaki tangga mercusuar tersebut dengan semangat ternyata capeknya luar biasa bro...... apalagi untuk orang yang berbadan besar seperti saya...heehehe.

Aku Bersama kakak, di lengkungan bekas lift
Saya sempat beristirahat beberapa kali sekedar untuk mengambil napas biar bisa menapaki anak tangganya satu persatu, itupun di iringi oleh cerita kakak safira kalau di melihat tangan penuh darah di salah satu dinding di saat kami menapaki anak tangga tersebut, memang cerita dari penjaga banyak kisah mistis yang di lihat oleh para pengunjung terkait mercusuar ini itu yang saya dengar setelah turun kembali ke bawah, tetapi satu hal yang pasti di balik cerita itu semua bahwa saya harus sampai di puncak mercusuar.

Mercusuar tanjung kalian, mercusuar ini di bangun oleh Belanda pada tahun 1862, tengan menjulang kokoh dengan ketinggian kurang lebih 65 meter dan memiliki 117 tangga batu yang berbentuk melingkan dimana sebanyak 19 anak tangga terbuat dari kayu, letaknya di bagian atas. Setiap anak tangga yang berjumlah 10, maka akan ada ruang dengan sebuah jendela yang berbentuk lingkaran sedang, dimana kita bisa melihat keluar dari menara. Tapi untuk yang punya sakit jantung ataupun tekanan darah tinggi yang akut tidak di sarankan untuk menaiki mercusuar ini, karena bisa membahayakan dirinya.

Di bagian atas mercusuar terdapat perangkat lampu yang masih asli dengan kekuatan sorot 40 mil dengan kekuatan 1.000 watt, setiap di nyalakan di butuhkan 20 liter solar yang bisa bertahan sampai dengan 12 jam. 

Plat produksi yang di tempel di dalam ruangan bagian atas.

Capeknya pool bro, ambil nafas dulu sebelum keatas
Tetapi saat di atas.... we can see al, thanks Gods
Lubang pintu untuk melihat keluar foto : kompasiana.com
Anak tangga kayu yang berada di atas foto : kompasiana.com
Didalam mercusuar ini ruangan antar anak tangga begitu sempit, sehingga jika ada pengunjung yang ingin naik bertemu dengan pengunjung yang akan turun maka salah satu diantara mereka harus mengalah menepi dahulu ke ruangan yang berjendela itu. Didalam mercusuar Bagi saya, anak tangganya lebih besar daripada anak tangga yang normal, jadi harus melangkahkan kaki cukup tinggi supaya tidak tersandung, bahaya loh kalo tersandung dan jatuh dari tangga, fatal akibatnya, jangan ditanya lagi. 

Tangga mercusuar foto : kompasiana.com
Konon menara ini juga merupakan tempat eksekusi gantung para tahanan Jepang, jadi jangan heran jika aura mistik disini begitu kuat. Waktu saya akan masuk ke mercusuar saja, bulu kuduk saya merinding berdiri sendiri. Tapi walaupun begitu katanya, sang penjaga mercusuar, makhluk-makhluk disitu tidak menganggu, hanya saja residu dari tragedi masa lalu yang pahit, pantas saja “Mister Tukul Jalan-Jalan” sampai pernah meliput disitu, ternyata oh ternyata penyebabnya itu loh. 

Kaka safira menunjuk " Di sini yah... ada tanggan yang berdarah"
Anak tangga dari kayu yang berada diatas Didekat pintu masuk mercusuar ada sebuah sumur yang berukuran cukup sedang, katanya menurut penjaga mercusuar juga, sering nampak wanita yang sedang duduk dipinggir sumur sambil memainkan rambutnya yang panjang. Wah kalo itu sih saya antara percaya dengan enggak juga, mana mungkin makhluk abstrak menampakkan rupa, sedangkan rupa mereka begitu buruk, makanya jangan heran kalo lihat yang begituan, ada yang teriak, nangis, takut, dan sebagainya, karena wajah mereka itu buruk, kata ibu saya itu sih, tapi kalo dipikir-pikir lagi, ada benarnya juga sih wajah buruk dengan respon korban yang melihatnya, hehehe. 

Walaupun sekarang sudah berumur kurang lebih 153 tahun lamanya, menara ini masih dalam kondisi sehat, hampir tak ada cacat sama sekali, walaupun sudah melewati 1 abad lamanya, hanya saja diatas, memang banyak coretan nama yang ditulis oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, walaupun begitu, tak mengurangi nilai estetiknya menjadi sebuah tempat wisata dan sangat bersejarah. Selain itu juga pekarangan halamannya juga bersih, sangat enak untuk dipandang oleh mata para pengunjung.

Aktifitas dari pelabuhan tanjung kalian di lihat dari atas mercusuar foto : kompasiana.com




Saturday, 17 August 2013

Liburan Kepulau Bangka #Part1, Antara Pagoda, Pantai Matras & Tirta Tjipta Pamali


Dermaga ferry 35 ilir Palmbang
15 Agustus 2013 (Hari ke-1)
Hari ini kami berangkat sekeluarga berangkat menuju pulau Bangka bersama nyai dan ujuk , selain untuk refresing sebenarnya ada tujuan pekerjaan juga yang akan ku selesaikan, dari rumah kami bertolak menuju dermaga ferry 35 ilir, karena kapal ferry keberangkatannya di pelabuhan ini sedangkan untuk kapal cepat atau jet foil di pelabuhan boom baru.

Sesampai di pelabuhan 35 ilir kamipun, mencari informasi untuk pembelian ticket kapal yang lumayan bagus, baik dari sisi tampilan luar ataupun bagian dalam, setelah mendapat informasi kamipun melewatkan perjalanan kapal kayung yang berangkat saat ini  dan berangkat menggunakan kapal ferry pada pukul 10.

Penumpang lumayan ramai, terlihat banyak yang duduk di tengah pelabuhan 35 ilir ini, kamipun ikut duduk di sana, ayuk dan kakak sibuk dengan mainannya masing -masing, sedangkan adek alhamdulilah tidak rewel masih tenang walaupun suasana agak panas di dalam pelabuhan ini.

Kakak yang di jaga takut nyemplung ke sungai musi
Setelah ada perintah naik kamipun segera menaiki kapal tersebut, memang benar informasi yang saya dapatkan, di kapal ini memiliki tempat tidur sehingga bunda tidak terlalu repot untuk menggendong adek sedangkan, ayuk , nyai dam ujuk juga beristirahat di kasur kapal ini, hanya kakak yang berjalan mondar-mandir yang ayah jaga karena takutnya tercebur ke laut.

Kapal yang akan berlayar selama kurang lebih 8 jam ini,  membuat kami mepersiapkan segalanya termasuk makan siang yang sudah kami kemas, camilan untuk anak-anak, termasuk pakaian dan susu untuk adek.

Adek yang tampak mulai rewel di perjalanan
Kami pun bersandar di pelabuhan tanjung kalian pada pukul 7 malam, saat di jemput oleh keluarga kamipun di arahkan untuk menginap di  rumahnya daerah Muntok terlebih dahulu, biar besok hari bisa ke daerah Kelapa pada pagi harinya.

Dengan menaiki ojek kamipun menyusuri jalan menuju rumah sudara yang kami panggil udah Fahmi, orangnya ramah baik dan religius, beliau tinggal di pulau Bangka ini bersama istrinya yang kebetulan salah satu abdi negara di daerah Muntok ini. Kami di jamu makan malam dan minuman hangat.

16 Agustus 2013 (Hari ke-2)
keesokan harinya setelah sarapan pagi kami di antar sampai ke halte tempat menunggu angkutan umum ke arah Pangkal Pinang, karena daerah Kelapa sendiri terletak di pertengahan antara Muntok dan Pangkal Pinang.

Jangan berharap kalau angkutan umum di sini ramai, karena masih sepinya daerah dan jarak antara kampungpun lumayan jauh maka yang mendominasi transportasi publik adalah ojek, sedangkan untuk ke Pangkal Pinang sendiri kita bisa menggunakan bus ataupun mobil travel sejenis elf dengan waktu tempuh dari Muntok kurang lebih 3 Jam, tetapi hebatnya pulau ini jalan yang ada ini mulus tanpa terlihat lubang sama sekali.

Setelah mendapatkan bus ke arah pangkal pinang kami ber 7 pun naik, bus melaju dengan kencang tanpa hambatan, saat melihat dari jendela bus tanpak seperti bayangan saja tumbuhan yang ada di luar bus, lebih kurang 1,5 jam kamipun sampai di daerah kelapa, rumah acik minim dan makcik tepat di pengkolan SD, mereka menempati rumah dinas puskesmas yang semi permanen, tetapi lumayan luas tempatnya.

Kamipun beristirahat terlebih dahulu, sekaligus sore nanti bersama acik mimin akan menuju Pangkal Pinang meninjau lokasi,dan akan menggunakan motor beat yang ada di rumah ini, semoga perjalanan ini akan lancar saja.

17 Agustus 2013 (Hari ke-3)

Hari ini HUT RI ke-68, sudah melebihi setengah abad umur negeri ini, anak-anak SD yang terletak di samping rumah acik dan makcik ini pagi-pagi sudah datang untuk melaksanakan upacara bendera, ada yang berjalan kaki ada juga yang bersepeda bahkan ada yang di antar oleh truk perkebunan sawit.

Melihat sepeda-sepeda anak SD yang hanya di letakan begitu saja tanpa di kunci membuatku lumayan bingung,
"Nggak hilang tu cek ...?" sambil menunjuk ke arah sepeda anak-anak SD
"Nggak lah , setiap hari juga begitu.. terkada ada yang pakai pinjam saja, kemudian di kembalikan lagi, kalu mau di curi mau di bawa kemana .... pulau kecil ini dan laut semua" jelas acik mimin.

Akupun mengangguk, teringat cerita tetangga tentang pencuri di pulau ini yang mencuri hasil kebun yang tidak bisa sama sekali keluar dari kebun yang di curinya, sampai pencurinya kecapekaan dan tertidur di kebun yang ia curi. Entahlah sepenggal kisah tersebut merupakan kejadian nyata atapun mitos yang menggambarkan pulau Bangka dengan segala mistisnya.

Rencana kami hari ini ingin berkeliling ke beberapa objek wisata di pulau Bangka ini, makcik sendiri sudah mencarikan mobil rental untuk kami yang merupakan langganannya, rencananya mobil tersebut akan datang pada pukul 9 pagi setelah selesai kegiatan upacara bendera.

Sekitar pukul 9 lewat nampak lah mobil berjenis Suzuki AVP berwarna hitam yang memasuki halaman rumah acik mimin, ternyata mobil tersebut adalah mobil yang sudah di pesan oleh makcik dan sopirnya yang merupakan eks pegawai perkebunan kelapa sawit sangat ramah.

Kami bersembilan pun mengatur posisi kami di dalam mobil, segala perlengkapan kami bawa, termasuk untuk makan siang nanti, adek  yang  bawal dan penyakitnya tidak kambuh membuat bunda menjadi tenang. Sebenarnya saat ini makcik lagi mengandung anak pertama, kandungan yang lumayan besar tidak menyurutkan makcik dan acik untuk menemani kami keliling kota ini.

Pagoda Pantai Tikus

Pagoda Pantai Tikus
Tujuan kami yang pertama adalah ke pantai tikus, sebenarnya driver mobil ini yang mengarahkan akan kemana-kemana saja tujuan kami, karena saat itu aku nggak membuat itenerary, hanya sekedar berangkat dan sampai.

Kamipun menuju ke arah kota Sungai Liat dimana lokasi wisata ini ada di sebelah timur kota Sungai Liat dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit sedangkan jika Anda dari pusat kota dan sekitar 45 menit jika Anda dari kota pangkal-pinang ibukota dari Bangka Belitung. Dengan menyusuri pesisir laut yang biru dan bekas galian timah yang berisi air dan tanpak menghijau membuat nyaman yang merasuk kesanubari.

Kamipun di bawa menuju ke Pagoda yang terdapat di atas bukit pantai tikus, dan dari pagoda ini para pengunjung dapat melihat pemandangan pantai tikus indah menawan dan luas. Saat kami berkunjung ke pantai ini Pagoda ini masih dalam konstruksi, sehingga belum bisa terlihat asli nya, dan di kanan kiri juga masih banyak matrial- material yang berserakan.  Untuk menuju pantai tikus ini perjalannya menyusuri sepanjang pantai di mana akan di suguhkan birunya laut dengan jalan yang berkelok, menanjak dan menurun. 

Formasi lengkap,... yang motoin om driver
Pantai Tikus Sungailiat Bangka ini merupakan salah satu pantai yang panjang jika dibandingkan dengan pantai - pantai lainnya di sungailiat Bangka. Karena pantai ini begitu panjang, terkadang masyarakat sekitar menyebut bagian-bagian dari pantai tikus bangka ini dengan sebuah penanda khusus tersendiri seperti pohon mangga, pohon akasia, pantai cinta, pantai vihara dan lain sebagainya. Terkadang Pantai Tikus ini juga biasa disebut dengan nama pantai pagoda, di sebut demikian karena memang pada bagian ini ada sebuah pagoda vihara yang sangat besar dan megah sekali. 

Pantai tikus yang indah bisa di lihat di balik pagar, untuk turun ke pantai tersebut harus melalui anak tanggan dan saat ini masih di lakukan konstruksi
   

  Pantai Martas

Nyai, Bunda, adek dan makcik on action ......
Setelah puas melihat dan berfoto di kawasan pagoda pantai tikus maka kamipun melanjutkan perjalanan ke pantai matras, anak-anak pun memang sudah tidak sabar ingin berenang, sekitar menempuh perjalanan +/- 30 menit maka kami sampai di pantai yang berpasir putih ini, pasirnya lembut , jarang sekali menemukan pasir yang lembut dan halus seperi ini, anak-anak pada berlarian ke pantai dan langsung larut dalam permainan deburan ombak dan pasirnya.

Di arena permainan anak-anak pantai matras
Pantai Matras merupakan salah satu pantai terfavorit di Bangka.Pantai landai berpasir putih halus sepanjang 3 km dilatarbelakangi pepohonan kelapa dan aliran sungai alami. Terletak di desaMatras, Kelurahan Sinar Jaya, Kecamatan Sungailiat, yang terletak disebelah Timur Laut Pulau Bangka.

Panjangnya mencapai 3 km dan lebar 20 -30 meter. Matras dilatar belakangi pepohonan kelapa dan aliran sungai alami, hingga sering disebut sebagai Pantai Surga. Matras selalu ramai dikunjungi terlebih pada musim liburan. Pantai Matras merupakan salah satu daerah tujuan wisata pantai andalan di Bangka Belitung. Pantai Matras amat indah dan landai.

Kalau sudah ketemu air ... kalau nggak basah nggak seru

Pantai ini terletak di desa Sinar Baru, Kecamatan Sungailiat, disebelah Timur Laut Pulau Bangka dan berjarak sekitar 40 km dariPangkalpinang atau 7 km dari kota Sungailiat. Pantai indah ini terkenal dengan nama Pantai Matras karena terletak di desa Matras, Kelurahan Sinar Jaya, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka.

Di pantai ini, pengunjung akan menemukan pemandangan yang mempesona, hamparan pasir menyatu dengan bebatuan indah di sekitarnya seperti mutiara yang terbentang di depan mata. Pantai ini terdiri dari pasir putih yang halus, dengan panjang sekitar 3 km, dengan lebar 20 sampai 30 meter, pantai yang dilatar-belakangi oleh pepohonan kelapa ini menampilkan pula laut yang bening dan pemandangan indah serta aliran sungai yang alami sehingga acapkali disebut sebagai Pantai Surga.

Batu besar yang banyak terdapat di pantai Matras
Di antara pantai-pantai indah yang ada di Bangka Belitung, pantai ini merupakan yang paling banyak dikunjungi wisatawan, baik oleh masyarakat Bangka sendiri ataupun wisatawan luar daerah dan mancanegara. Keistimewaan pantai ini adalah pasir putihnya yang halus, nyiur yang melambai-lambai, dan aliran ombak air laut yang alami. Keistimewaan lain, lokasinya yang nyaman dan tenang akan memberikan keleluasaan kepada para pengunjung untuk menyantap makanan sambil bersandar di bebatuan alam dan menikmati keindahan suasana pantai. Dikawasan pantai Matras juga telah dibangun banyak tempat peristirahatan berupa bungalow sederhana yang kian menambah betah pengunjung.

Perjalanan dari Pangkal pinang menuju ke lokasi pantai Matras kurang lebih membutuhkan waktu 1 jam dengan jalanan yang naik turun (bergelombang). Di tempat ini pengunjung yang masuk hanya dikenakan biaya masuk pada saat memasuki gerbang pantai, besarnya sekitar IDR 5.000,- perorang.


Di sekitar lokasi pantai terdapat beberapa hotel, penginapan, layanan tour/travel, dan tempat hiburan. Terdapat juga pusat-pusat penjualan souvenir dan makanan khas Bangka seperti Kemplang Panggang, Kerupuk Ikan, Keretek Ikan/Cumi, Rusip, Belacan/Trasi, Lada Bubuk, otak-otak dan sebagainya.

Makcik & Wakcik, yang bakal segera jadi umi & abi
Untuk lokasi hotel yang terdekat adalah Hotel Parai Beach Resort, yang dapat di temui pada jalan sebelum menuju pantaiMatras. Kurang lebih berjarak 2 km antara hotel tersebut dengan pantai Matras.Kawasan ini telah dijadikan sebagai kawasan wisata utama di Kabupaten Bangka Induk, karena beberapa pantai di daerah itu rata-rata sangat indah. Seperti Pantai Parai Tenggiri, Pantai Teluk Limau, Pantai Tikus, dan Pantai Batu Bedaun. 

Pantai matras adalah destinasi yang wajib kita kunjungi bila berkunjung ke Bangka Belitung. Karena melihat kasrian pantai ini tidak berbeda  dan tak kalah dengan pantai-pantai di Pulau Bali.

Sebenernya anak-anak sudah pada kedingnan malahan sudah ada bibirnya yang biru, tetapi yang namanya di pantai mana ada yang mau berhenti, tetapi karena haruis mengejar ke tempat wisata berikutnya maka akhirnya kamipun menyudahi perjalanan kami di pantai ini.


Pemandian Air Panas Tirta Tapta Pamali

Salah satu kolam air panasnya
Lokasi yang kami tuju berikut nya masih berbau air yaitu pemandian air panas pamali, lumayan utnuk menghilangkan dingin dan terapi dari beberapa penyakit, lokasinya memang belum setenan sari ater, tetapi fasilitas di sini selain pemandian air panas juga ada water boom nya juga, pokoknya komplit.

Pemandian air panas Tirta Tapta Pemali, Bangka, merupakan objek wisata yang terletak didesa Pemali Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka. Objek wisata yang satu ini berjarak sekitar 20 km dari Kota Sungailiat. Lokasi sumber air panas di Pemalipertama kali ditemukan pada zaman kolonial Belanda. Kala itu dilakukan eksplorasi timah oleh perusahaan B.T.W. (Bangka Tin Winning Bedrijt) yaitu perusahaan milik Belanda yang khusus bergerak disektor pertambangan timah di Pulau Bangka.

Adek bermain bersama Ipin.
Anak-anak berenang termasuk nyai, memang saat pertama kali memasukan air ke kolam terasa sangat hangat, lebih hangat saat pernah kita mencoba pemandian air panas di Ciater, Subang,  Pemandian Air panas Bangka ini berasal dari air tanah aktif yang mengeluarkan belerang. Zat ini sangat cocok bagi wisataan yang ingin menghilangkan rasa penat atau pegal-pegal. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang percaya bahwa pemandian air panasBangka ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit, khsususnya penyakit kulit. Ini pula salah satu daya tarik objek wisatapemandian air panas Pemali yang membuat banyak wisatawan local, domistik maupun mancanegara yang sengaja datang ke pemain air panas Tirta Tapta Pemali ini.

Kini objek wisata pemandian air panas tirta tapta Pamali telah dikelola secara professional. Selain menyediakan tiga kolam air panas, pemandian yang dibangun di atas lahan 8,2 hektare itu juga sudah tersedia kolam air dingin untuk anak-anak dan keluarga. Kawasan wisata pemandian air panas Bangka ini juga sudah dilengkapi beragam fasilitas, di antaranya kanalwisata sebagai arena bermain sepeda air, arena bermain, plaza, cafee, arena games, dan tersedia pula panggung hiburan lengkap dengan kebun binatang mini.

Tidak heran pada hari-hari biasa jumlah wisatawan yang mengunjungi tempat pemandian air panas Bangka bisa mencapai 500 orang. Pada event tertentu pengunjung objek wisata ini bisa melonjak hingga 2.000 orang. Di pemandian ini wisatawan bebas berenang di air dingin atau air panas. Pengunjung juga bisa memilih fasilitas lain di luar penggunaan sepeda air, mandi bola, dan menaiki kinciran.

Pada saat itu sedang ada games di areal pemandian air panas ini, ayuk dan kakak pun ikut berpartisipasi walaupun tidak menang, bahkan bundapun akhirnya mengikuti games ini, dengan ticket per orang 25 ribu sesuai dengan kepuasan bermain air panas di wahana wisata ini.

Selain pemandian air panas di sini juga ada kebun binatang mini, sepeda air, dan mandi bola

Sebenarnya ini ada juga kunjungan kami ke daerah Belo yang terkenal dengan pempek udangnya, dan kunjungan kami lainnya adalah ke daerah Kundi, meihat batu betangkup dan tempat pelelangan ikan yang terletak di pinggir pantai, yang keduaya tersebut merupakan keluarga dekat dari makcik.

Begitu juga kita sempat keliling-keliling kota Pangkal Pinang, melihat megahnya BTC (Bangk Trade Centre), dan beberapa tempat lainnya, tetapi tulisannya akan di buat lain waktu karena, yan ini saja sudah sangat kepanjangan.

Saatnya kami pulang dulu untuk istirahat, besok mercusuar tanjung kalian yang akan menjadi target kami berikutnya.


Tuesday, 13 August 2013

Itinerary Perjalanan Ke Pulau Bangka

TINERARY PERJALANAN KE PULAU BANGKA
15- 19 Agustus 2013
 

Hari Ke 1 ,Kamis ,15 Agustus 2013
Berangkat menggunakan Kapal Ferri dari pelabuhan 35 ilir.
Makan Siang di Kapal
Tiba Di kota Bangka menggunakan ojek
Menginap dan makan malam di Mentok tempat keluarga

Hari Ke 2 ,JUmat ,16 Agustus 2013
Sarapan Pagi di Mentok (Tempat Saudara)
Menuju Daerah Kelapa (Tempat Saudara)
Menginap dan makan siang/malam di Daerah Kelapa


Hari Ke 3 ,Sabtu, 17 Agustus 2013
Rental Kendaraan Mini Bus
Ke Objek Wisata Pagoda Pantai Tikus
Ke Pantai Matras
Makan Siang
Ke Pemandian Air Panas Tirta Tapta Pamali
Istirahat


Hari Ke 4 ,Minggu, 18 Agustus 2013
Rental Kendaraan Mini Bus
Ke Objek Wisata Mercusuar Tanjung Kalian
Ke Prasasti Pembunuhan Massal (Banka Massacre).
Makan Siang
Ke Pantai Tanjung Kalian
Ke Pusat Oleh-oleh muntok
Istirahat

Hari Ke 5 ,Senin, 19 Agustus 2013
Kembali Ke Palembang Via Ferri