Tuesday, 6 September 2022

Mainan Baru Adek

Aquarium inilah yang kami pindahkan dari plaju ke talang jambe, aquarium tua peninggalan nenek anang, kalau di hitung dari usia lebih tua an aquarium ini ketimbang adek, karena aquarium ini sudah ada sejak tahun 1991, sudah mengalamai beberapa kali penambalan di sambungan kacanya.

Sejak nenek anang meninggal, aquarium inipun sepertinya tidak terurus lagi karena nenek ino pun sudah terlalu capek untuk mengurus ikan hias yang terkadang lebih banyak matinya dari pada hidup, sehingga pada beberapa minggu yang lalu aquarium ini benar-benar kosong apalagi nenek ino beralih memelihara kura-kura ketimbang ikan hias.

Adek yang sedang semangat-semangatnya memelihara ikan akhirnya meminta kepadaku untuk mebawa aquarium tersebut biar bisa di pergunakan, sebenarnya aku sudah bilang ke adek bahwa memelihara ikan di aquarium itu tidak sesederhana yang di lihat, tetapi adek tetap berkeras biar lah di coba terlebih dahulu.

Adak yang ikut bantu mengangkat, mengelap kacanya, menguras airnya, semua di lakukan adek dengan senang hati, saat bersama-sama kami memeriksa perlengkapan aquarium tersebut tenyata masih banyak yang berfungsi dari top filter, lampu pendam, sampe aerotor aquariumnya juga berfungsi walaupun sebelah.

Sebenarnya yang masih ku kawatirkan adalah apakah aquarium ini bocor atau tidak ?, karena kalau tidak bocor bisa langsung di pakai tetapi kalau bocor harus di tampal ulang karena aqurium yang sudah lama tidak terpakai biasanya kendalanya seperti itu, dengan melihat kondisi seperti itu akhirnya ku isi dahulu dengan air sebanyak 3/4 dan saat ku tinggal ternyata aquarium ini belum menampakakn kebocorannya.

Tetapi setelah 2 hari berlalu tenyata aquarium nya bocor, padahal didalamnya sudah ku hias dengan batu-batu, karang, keong dan pasir dari tempat yang pernah kami kunjungin saat liburuan, tapi mau bagaimana lagi bongkar ulang dan tampal kembali biar tidak bocor. Ayo semangat dek...

Sunday, 28 August 2022

Jalan Sehat Semoga Mapan

Sudah lama tidak mengukuti kegiatan jalan sehat seperti ini, mungkin terakhir sebelum pandemi dan itupun sudah beberapa tahun yang lalu, dan kebetulan pada hari ini ada kegiatan jalan santai yang berpusat di lapangan kantor gubernur sumatera selatan.

Dengan pendaftaran gratis, dan hadiah door prize yang menarik membuat peserta lumayan banyak mendaftar, jalan santai pada kali ini di sponsori oleh Mapan yang merupakan usaha berbasis komunitas untuk meningkatkan drajat, akses dan pendapatan terutama ibu-ibu rumah tangga. Dan untuk acara ini juga sebagai penylenggara di percayakan kepada PAL TV yang memang sudah hampir 2 tahun ini vakum dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan off air seperti ini.

Aku tidak mengikuti kegiatan ini sendiri, bahkan nyai juga ikut pokoknya rame, kecuali datuk yang tinggal di rumah karena tidak mau ikut. Pada pukul 7 pagi kegiatan jalan santaipun di mulai, jalan yang di telusuri adalah jalan Ade irma suryani di lanjutkan ke arah jalan Kapt. A Rivai ke arah RS Charitas selanjutnya ke arah Jalan Jend Sudirman kemudian berbelok ke lorong kulit atau jalan Kapt. Anwar Sasro kemudian berbelok ke arah jalan Angkatan 45 dan kembali lagi ke jalan Kapt. A Rivai samapai finis kembali di halaman kantor gubernur sumatera selatan.



Setelah selesai melakukan jalan santai di lanjutkan dengan senam bersama, irama yang menghentak membuat tubuh ikut bergoyang, dan ternyata jalan santai dan senam ini lumayan membuat tubuh kami berkeringat, sampai akhirnya pembagian door prize dilakukan oleh para personel dari Pal TV yang membawakan acara dengan kocaknya.

Tapi dasar rezeki tidak berpihak kepada kami, tidak ada satupun door prize yang kami dapat kan, tetapi berdasarkan pengalaman ku setiap ada kegiatan jalan santai atau sepeda santai atau apapun itu door prize nya tidak pernah ku dapatkan, mungkin masih belum rezeki yang penting badan bisa sehat untuk hari ini.

Sunday, 14 August 2022

Bunda Yang Kepingin, Adek Yang Makan


Setelah menyelesikan semuanya kamipun meluncur bersama si Abu ke kawasan pasar burung untuk membeli ikan cupang yang sudah di pesan oleh adek, dengan harga yang cukup terjangkau akhirnya 4 ikan cupang kami beli untuk peliharaan di rumah.

Karena matahari sudah semakin terik dan juga perut mulai lapar karena sedari pagi kami hanya menyusuri aspal saja, dari basuki rahmat ke plaju selanjutnya ke talang jambe lanjut ke talang kelapa balik lagi ke talang jambe dan terakhir balik ke basuki rahmat lagi, jadi sangat wajar kalau perut ini menjadi lapar.

Akhirnya setelah dari kawasan pasar burung bersama adek dengan menenteng ikan cupang di dalam kresek hitam kamipun memasuki kawasan pertokoan megariah yang merupakan pertokoan lama di kota ini, di sini selain di jual perlengkapan sehari-hari seperti pakaian, sepatu dan lainya, juga beberapa kuliner ternama yang ada di sini dan salah satunya adalah mie ayam sari mulia.

Karena kebetulan hari ini merupakan hari libur dan bertepatan dengan makan siang bisa di tebak seluruh meja yang ada di tempat makan ini penuh dan beberapa orang pun harus sharing saat makan, akhirnya setelah menunggu sekian lama kamipun harus sharing meja bersama orang lain agar bisa menyantap makan siang ini.


Ku pesan 2 mie ayam dan 2 es teler tetapi adek menolak es teler agar di ganti dengan soda susu, dan tidak lama berselang pesanan kamipun datang, dan uniknya soda susu pesanan adek di botol sodanya lebih terlihat ekslusif di bandingkan botol soda biasanya yang merupakan keluaran produk lokal kembang api.

Untuk menghabiskan panganan ini ternyata tidak selama saat kami mengantri meja, ku wa bunda memberi tahu bahwa kami sedang makan di Sari Mulia, 
bunda menjawab "kenapa bunda nggak di ajak, bunda yang kepingin"  wa bunda singkat
hanya emot tersenyum yang menjadi balasan ku.

Akhirnya kamipun melakukan video call dengan bunda, dengan bangga nya adek menunjukan soda susu yang baru di habiskannya.... next time ya bun.

Thursday, 11 August 2022

Gado-Gado Kenangan

 

Sudah lama sekali sudah tidak mampir ke warung ini, bahkan sudah teramat lama, kenangan itu berulang lagi, karena di sinilah aku merasakan untuk pertama kalinya gado-gado, saat itu umur di sekitar 6 atau 7 tahunan dan aku saat kecil bukan merupakan penggemar sayuran, hingga hari itu saat ayah mengajaku ke kantornya yang letaknya tidak jauh dari kantor gubernur Sumatera Selatan di jalan Ade Irma Suryani.

Bersama ibu dan adik lelaki ku kami berempat menaiki suzuki A-100 79 yang lumayan kuat untuk ukuran kendaraan roda dua saat itu. Kantor yang saat ini menjadi kantor pemberdayaan perempuan pada awalnya merupakan kantor Departeman Penerangan yang di bubarin oleh presiden Abdurahman wahid pada tahun 1999.

Di sepanjang jalan perkantoran inilah banyak di temukan warung tenda yang menyajikan beragam kuliner, dari pempek, gado-gado, mie celor, model, tekwan, nasi dan berbagai lainnya. Dan di sinilah untuk pertama kali aku merasakan sayuran yang sudah di bumbui dengan kuah kacang yang di sebut gado-gado.

Kami berempat mulai menikmati salad indonesia tersebut dengan 3 piring gado-gado, untuk inilah pertama kalinya rasa gado-gado mengaliri lidah ini, selama ini bisanya selama ini hanya pecal yang salah satunya tempat langganan bunda yaitu di dekat puskesmas lorang asam jalan tembok batu yang bisanya saat berobat ke sini pasti membeli pecal ini. Walaupun saat ini gado-gado di toko kopi boeng ( baca : Makan Siang Bersama Sang Mantan ), atau gado-gado kuto juga terasa sangat nikmat ( baca :Gado-Gado Palembang ).

Hari ini hanya ada 1 tenda yang berdiri dan menjual gado-gado dengan rasa kenangan yang sama, pedagang tenda banyak yang tidak bisa berjualan lagi apalagi saat ini kantor kejaksaan sedangan mengalamai renovasi menjadi rumah tinggal