Sudah beberapa hari ini bunda menahan sakit lambungnya, yang mengganggu aktifitas kegiatannya, padahal sudah berobat ke dokter di klinik dekat rumah tetapi masih belum ada perubahaan yang berarti, setiap malam keluhan sakit yang terdengar dari bibir bunda.
Penyakit seperti ini bukan kali pertama yang di alami bunda, dulu penah beberapa tahun yang lalu bunda harus di rawat inap di salah satu rumah sakit di kota ini karena penyakit ini, telat makan, salah makan dan juga terlalu banyak pikiran menjadikan pemicu meningkatnya asam lambung dan maag seperti itu yang ku dengar dari dokter tempat bunda berobat.
Hari ini kamipun akhirnya menuju ke salah satu praktek dokter di kawasan Jl. Sosial yang terkenal ramai, ( baca : 9 Hari Dan 2 Minggu ) yang dokternya penah menangai sakit ku beberapa bulan yang lalu. Di hiasi dengan gerimis tampak antrian sudah banyak memadati ruangan padahal saat itu jam baru menunjukan pukul 3 sore.
Satu persatu panggilan dari pengeras suara ruangan dokter, membuat pasien beranjak tetapi tidak membuat tempat praktek dokter ini jadi sepi, hingga akhirnya bunda pun di panggil dan di observasi langsung oleh sang dokter, di masa pandemi seperti saat ini sulit mencari dokter bisa priksa secara langsung, biasanya hanya interview dengan jarak berjahuan dengan alasan prokes.
Akhirnya dokterpun membuat resep setelah menceritakan kondisi bunda yang sebenarnya tidak seburuk yang di pikirkan, kamipun langsung menuju ke apotek yang terletak di jalan Jend. Sudirman ternyata obat paten yang di resepkan lumayan mahal bagi kantongku, tetapi biarlah yang penting ada perubahan kesehatan pada bunda.
Hampir satu jam akhirnya obat tersebut sudah berpindah ke tangan kami, seperti kata orang bijak saat kita sakit baru kita merasa kalau sehat itu sangat perlu, walau terkadang kita melalaikan istirahat, melalaikan makan, melalaikan kesehatan.
Sehat terus ya bunda...........
No comments:
Post a Comment