Ayo habiskan duriannya |
" Kesini saja kalau mau durian" terdengar suara bunda yang lagi menlpon
"Iya.... nanti di beliin" kata bunda lagi
"Siapa ?" tanyaku
" Acak & Ifan... mau nagih janji tentang durian" jawab bunda
"Oh....." guma ku
Acak dan Ifan adalah sepupuh dari bunda yang tinggal di Anyer di mana saat ke anyer kami pasti menginap di rumah beliau (Baca : Kita mulai dari nol ya di titik km 0 & Pantai Anyer Di Bulan Februari, Pasir Putih & Deburan Ombak ).
Mereka akan datang ke kota ini karena ada sepupu mereka yang akan melangsungkan pernikahan, memang dari jauh-jau hari rencana mereka akan datang dengan keluarga besar tetapi apa daya ada sebagian dari rombongan tidak bisa bergabung karena tidak bisa mendapatkan izin perjalanan di karenakan pandemi.
Akhirnya sore itu setelah selesai menghadiri acara pernikahaan di gedung, saat menjelang sore mereka pun ke rumah datuk untuk menagih janji, pasar kuto yang memang merupakan surganya buah durian karena buah durian yang tersedia setiap saat ( baca : Pusat durian palembang ).
Aku dan bunda pun akhirnya menuju ke sentra penjual durian tersebut dengan harga 15 ribu perbuah dimana perjanjian dengan penjual jika buahnya mentah, busuk atau tidak manis bisa di tukar, akhirnya kamipun membeli 12 buah durian yang sudah ku tenteng di tangan kiri dan kanan, walaupun jarak antara penjual durian dan rumah datuk tidak terlalu jauh tetapi duri buah durian ini sempat beberapa kaliu mengenai kakiku.
Saat tiba di rumah durian tersebut seperti menjadi makanan yang sangat nikmat, karena maklum saja di daerah Jawa harga perbutir durian lumayan mahal di bandingkan di sini, mereka makan dengan lahap dan banyak, asal jangan ada yang pingsan saja karena terlalu banyak menyantap durian..... nikmatilah wahai kisanak karena durian ini memang khusus untukmu.