Sepulang dari klinik di kawasan km 12, bunda sepulang dari Yogya kena batuk dan panas dalam, mungkin kecapean kali.
"Yah kita makan Martabak yok" Ajak bunda
"Makan dimana? " Tanya ku
"Dekat dari sini kok, di pinggir jalan ini saja" Jawab Bunda
Akhirnya akupun memacu motorku dengan perlahan meninggalkan klinik, adek yang duduk di depan dengan segala ceritanya membuat aku terlena. "Yah udah kelewatan warung martabak nya" Kata bunda
"Kelewatan ya" Kataku sambil menepikan motor
"Iya.. Itu warung nya" Kata bunda sambil menunjuk arah warungnya Akhirnya aku berbelok, untung masih belum terlalu jauh.
"Pesan martabaknya 3 pak" Kata bunda
"Yang telor ayam atau telor bebek? " Tanya bapak penjual nya.
"Kalau telor ayam berapa?" Tanya bunda balik
"12 ribu untuk telor ayam & 15 ribu telor bebek" Jawab bapak penjual nya lagi
"Telor ayam saja pak 3 piring" Kata bunda
"Minumnya pak 2 es tawar & 1 air putih hangat" Kata bunda lagi
"Kalau telor ayam berapa?" Tanya bunda balik
"12 ribu untuk telor ayam & 15 ribu telor bebek" Jawab bapak penjual nya lagi
"Telor ayam saja pak 3 piring" Kata bunda
"Minumnya pak 2 es tawar & 1 air putih hangat" Kata bunda lagi
Sembari duduk dan membersihkan meja nya beliau pun mulai membuat martabak nya, saat di lihat cara membuat martabak telornya sama seperti penjual martabak telor lain yang ada di kota ini, setelah selesai di goreng dan di sajikan diatas piring ternyata rasa kuah nya lumayan enak, tidak kalah dengan jenis martabak yang sangat terkenal di kota ini.
Dengan martabak ukuran standar untuk martabak dengan 2 butir telor, kuah kari yang kental dengan perpaduan antara kentang dan cincangan daging salah satu hal yang kekuatan rasa, di tambah irisan cabai dan kecap menambah nikmat martabak ini.
Tidak ada nama yang tertulis di lemari kaca tempat bapak ini berjualan hanya bertuliskan martabak telor Albar dan harga saja yang terletak tepat di seberang agen bus Arya Prima di kawasan KM 12 Palembang, tetapi para penjual banyak memanggil bapak ini "Pak De", mungkin lebih cocok di sebut martabak telor Albar pak de. Kalau mau kesini jangan pada saat sholat karena pasti tidak ada yang melayani karena pasti di tinggal untuk ke mesjid yang dekat dengan tempat ia berdagang.
No comments:
Post a Comment