Wednesday, 22 February 2017

Amanzi Water park, Bermain Air Di Dekat Rumah


Setelah sekian lama tidak bermain air, hari ini kami rasakan kembali arus air di Amanzi Water Park, dengan modal voucher ticket yang merupakan salah satu hadiah dari perlombaan yang di ikuti oleh kakak, kita bisa masuk ber lima hanya dengan menambah deposit untuk loker dan sewa ban saja. Walapun lokasi Amanzi Water Park ini terletak tidak bergitu jauh dari rumah kami tetapi menunggu waktu yang pas untuk bermain air di sini terkadang agak lama, ini saja voucher yang 2 hari lagi mau hangus ini baru di pakai sekarang.

Sejak beroperasi tahun 2012 lalu, Amanzi Waterpark telah menjadi salah satu icon wisata di Kota Palembang. Tentu ini membanggakan masyarakat Kota Palembang. Bagi wisatawan yang datang ke Kota Palembang, tidak sempurna jika belum merasakan sensasi yang luar biasa dengan bermain air di Amanzi Waterpark yang berada di kawasan perumahan elite Citra Grand City. Jika sudah begitu, tentu masyarakat Kota Palembang akan lebih menyesal lagi jika belum menikmati Amanzi Waterpark yang memiliki wahana permainan komplit berikut fasilitas pendukungnya yang dapat membuat enjoy dan rileks.


Bermain air bersama keluarga atau teman di Amanzi Waterpark memang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak, sarana rekreasi dan olahraga air yang bisa dinikmati semua level usia, dari balita sampai dewasa ini memiliki berbagai wahana yang mengasyikan dan menegangkan sehingga membuat pengunjung betah bermain air berjam-jam. Wahana permainan di Amanzi Waterpark terintegrasi antara satu dan yang lainnya. Sehingga pengunjung tak perlu berjalan jauh menikmati berbagai permainan air yang ada di Amanzi Waterpark.


Ayah dan ayuk sempat mencoba seluncuran the cyclon, yang memang sensasinya luar biasa, hampir semua wahana kami coba dari the raft, cyclone, velocity, the falls. Kakak dan ayuk pun beberapa kali mengulangi wahana yang ada di water park ini.

Adek yang hanya bisa menonton akhirnya menangis keras, saat kakak akan mengulangi lagi menaiki wahana tersebut, tapi mau bagaimana karena tinggi adek yang masih belum mencukupi syarat untuk naik wahana tersebut.


"Liburan Itu Tidak Harus Mahal"


Monday, 20 February 2017

Angkringan Nasi Kucing Mang Pen, Angkringan Ala Palembang

menu di Angkringan mang pen
Malam ini kita kulineran dulu ke kasawan 14 Ilir Segaran, tidak jauh dari kopi roda ke angkringan mang pen yang menjual nasi kucing dengan segala lauknya, kami ber 5 pun meluncur ke kawasan tersebut sekita pukul 8 malam, banyak anak muda yang sudah nongkrong di sana sambil menikmati nasi kucing, sate kerang atapun makanan lainnya.

Murah... itulah yang menjadi brand dari nasi kucing mang pen ini, nasi yang sudah di bungkus tersbut di jual dengan harga 2 ribu rupiah saja, untuk sate kerang, sate cumi , sate tempe dan gorengan yang lainnya hanya seribu rupiah perbuah, kecuali sate telur puyuh  3 ribu Rupiah dan chiken wings itu 5 ribu Rupiah.

Yang menjadi favorit kami kalau kesini adalah 2 telor ayam kampung yang di masak setengah matang, selain itu nasi kucing dan sate kerang juga menjadi makan malam yang cukup nikmat, tapi kalau ayah sendiri nasi kucing kurang mumpuni dalam mengganjal perut yang besar ini, akhirnya pilihan ke 5 buah ketan putih di tabur dengan sambel lingkung ( Serundeng :jawa ).

Kelebihan di angkringan mang pen ini makanan yang tidak dimakan  seperti gorengan ataupun sate, masih bisa kembalikan, berbeda saat makan di salah satu angkringan di kota Jogja beberapa tahun yang lalu, karena gorengan dan satenya nggak habis dan bermaksud untuk di kembalikan, justru nggak boleh sama pedagangnya walaupun makanan itu belum di makan sama sekali.

Jika sudah selesai mang pen akan menghitung dengan cara mencongak (hitungan di luar kepala) walaupun saat ini dia sudah di tulis di atas kertas, takut salah katanya. saat membayar untuk kami berlima belum pernah sampai 100 ribu rupiah, hanya di kisaran 50 - 80 ribu ... kan luimayan murah untuk kami berlima. Dan untuk masyarakat Palembang nasi kucing mang pen ini juga bisa di pesan via Go-Food dan Grab-Food setiap harinya kecuali malam Jum'at beliau libur.


Monday, 6 February 2017

Ayah Akhirnya Harus Berurusan Dengan Kamar Operasi Juga


"Harus operasi secepatnya pak" Kata dokter bedah tersebut kepada ku. Jujur, kecut juga hati ini, jangankan berurusan dengan kamar operasi dengan jarum suntik saja sangat jarang sekali. Dokterpun menetapkan jadwal bahwa sore ini akan di lakukan operasi untuk mengangkat daging yang tumbuh di sela jari kaki ku.

Sebenarnya ini bukan penyakit serius tetapi kutil yang membesar, karena posisinya di jari kaki terkadang saat berjalan tanpa alas kaki membuat kutil ini tersengol bahkan sampai berdarah, bukan sekali dua kali di lantai rumah terdapat bercak darah dari kutil ini. Adek dan kakak sendiri menyebut kutil ini sebagai jari ke enam ayah, karena besarnya sudah sama seperti jari kelingking dan lumayan panjang.

jari ke enam yang harus di buang
Tapi jujur saja untuk berurusan dengan meja operasi membuat rasa takut yang berlebiuhan di dada ini, jangankan meja operasi sampai saat ini opname di rumah sakit saja belum pernah terjadi pada diriku. Tetapi jika tidak di buang penyakit ini akan tetap menjadi penyakit.

Pukul 3 sore bersama bunda sudah mendatangi rumah sakit islam ini dengan membawa rekomendasi dari dokter bedah pagi tadi, jujur stress di kepala ini semakain menjadi apalagi saat aku di tempatkan sekamar dengan penderita TB yang aku ketahui belakangan.

Jadwal operasi pun akan di lakukan pada pukul 7 malam tetapi saat pemeriksaan tensi darah,  tensikupun langsung melesat yang menyebabkan operasiku di tunda sampai pukul 9 malam, informasi perawatnya aku bsia di operasi minimal tensi darahnya 140/80.

Pukul 9 malam setelah di tensi ulang akhirnya akupun memasuki ruang operasi, setelah berganti pakaian operasi akupun di baringkan ke ranjang yang terdapat lampu di atasnya, persis ruang operasi yang ada di film, dokter bagian anestasi pun datang menyapaku dan menyuruhku berdoa, itulah terakhir kali yang ku ingat di ruang operasi ini, hingga perawat membangunkan dan memberi tahuku kalau operasiku sudah selesai. Akhirnya akupun berurusan dengan meja operasi rumah sakit, hal yang paling ku takutkan selama ini.

Setelah selesai operasi

Sunday, 5 February 2017

Adek Sang Polisi Anak


Kegiatan polisi cilik yang di selenggarakan oleh TK tempat adek sekolah bekerjasama dengan kepolisian kota Palembang yang biasnya bertempat di taman lalu lintas pakri, tetapi kali ini di pindahkan ke kantor camat alang-alang lebar dengan tetap mendatangkan polisi-polisi lalu lintas sebagai instrukturnya.

Dari pagi adek setelah mandi langsung minta di pakaikan baju polisi anak nya, dengan atribut lengkap.
"Adek, nanti mau ketemu pak polisi, kita jangan telat "kata adek

Yang membuat ku senyum-senyum saja, dulu ayuk dan kakak saat acara polisi anak ini bertempat di taman lalu lintas pakri, tidak jauh dari rumah dinas Kapolda Sumatera Selatan. Tetapi kali ini berpindah tempat ke halaman kantor camat alang-alang lebar, bersama beberapa sekolah tk lainnya kegiatan ini tetap semarak walaupun di bawah matahari yang mulai terik. Terutama adek yang tidak berhenti-henti meniup peluit di mulutnya.