Thursday, 7 November 2019

Terkadang Kita Harus Berhenti Sejenak


"Ban nya bocor"guma ku di dalam hati, dan laju motor pun menjadi seperti oleng tepat di lampu merah  fly over ini.
"Kenapa yah, ban nya bocor ya ?""tanya bunda
"Iya bun...." sambil aku melihat ke arah ban belakang motor ku

Motor pun ku dorong menuju ke tukang tambal ban yang tidak terlalu jauh jarak nya. Padahal bunda ada kegiatan yang waktunya sudah mepet, sehingga bunda dan adek meninggalkan ku di tukang tampal ban tersebut  dan  menaiki angkot berwarna merah.

Saat di tampal ban akupun harus antri, karena ada 2 motor juga mengalami masalah pada ban motornya, sambil duduk di tempat yang sudah di sediakan oleh tukan tambal ban memperhatikan cekatannya si tukang tambal ban bekerja bersama 2 orang lainnya.

Di dalam hati terbersit mengapa ban motor saya harus mengalami kebocoran, sehingga harus lama menunggu untuk melaksanakan kegiatan lainnya. Di tempat lainya kakakpun sudah menelpon untuk minta di jemput karena sudah selesai dengan kegiatannya.

Beginilah kehidupan terkadang kita harus berhenti sesaat untuk merenungi tentang kehidupan ini, segala hal yang kita rencanakan terkadang mendadak terhenti yang mengacaukan rencana kita sebelumnya.

Saat berhenti itulah kalau di renungkan mungkin ada rezeki tukang tambal ban yang harus tersalur, atau rezeki tukang angkot yang akan hadir saat bunda membayar ongkos angkot tersebut. Mungkin juga kesombongan akan memeluk  kita erat saat seluruh rencana kita berjalan lancar tanpa adanya halangan, dan yang pastinya kita tidak akan ingat kepada tuhan yang maha mengatur segala urusan di alam ini.

"Maaf ..... kak, ban nya masih harus di tampal ulang lagi " ujar penampal ban
"Tampal lagi saja kak, nggak apa-apa" kataku sambil menunduk menyembuyikan mataku yang masih berair.

Semoga dengan berhenti sejenak di hari ini menjadi pelajaran berharga bagiku tentang ilmu kehidupan baru yang harus ku pahami. 

Pisang Tanduk Goreng Kekinian, Besar Pajang dan Mengenyangkan


pisang tanduk goreng kripsi ini ,memang lumayan besar dan panjang, saat di coba ternyata 2 buah saja sudah membuat perut menjadi penuh, sudah beberapa bulan ini kuliner yang berbahan pisang tanduk ini sepertinya lagi naik daun di kota ini, terlihat gerainya antara lain di jalan basuki rahmat dan jl. Kol H Burlian atau Pal5. Dengan di bandrol 3 ribu per buah dan di kemas dalam 1 box karton putih  yang berisi 10 pisang tanduk goreng kripsi, yang bisa di makan bersama ataupun menjadi buah tangan. 

Pertama kali mengenal pisang tanduk krispi ini saat lagi berada di kawasan manggarai utara,  tebet, Jakarta Selatan, karena sempat terilhat antrian yang cukup ramai di warung pisang goreng mpok Nur, sehingga akupun ikut antri dan itulah pertama kali merasakan nikmatnya pisang tanduk goreng krispi berukuran jumbo dengan rasa manis legit ini.

Tetapi saat ini tidak perlu jauh-jauh lagi ke Jakarta karena di Palembang pun kuliner ini sudah tersedia dengan rupa dan rasa yang tidak jauh berbeda dengan yang ada di Jakarta.


Friday, 1 November 2019

Menuju Keberkahan Tausiyah Ustad Kondang


Setelah bada isya kamipun bersiap siap berangkat ke kawasan BKB karena malam ini ada ustad kondang di negeri ini yaitu Ustad Abdul Somad yang akan memberikan tausiyah nya malam ini dalam acara tablig akbar yang berkaitan dengan maulid  arbain nabi Muhammad SAW tahun 1441 H.

Jarak bkb dari tempat nyai tinggal tidak terlalu jauh hanya sekitar 3 menit menggunkan motor kamipun sudah sampai di parkiran yang terletak di taman kembar jembatan ampera, terdengar alunan pembacaan maulid dari atas panggung acara, dan terlihat juga para jemaah yang akan menghadiri acara ini dari bebagai arah, termasuk menggunakan perahu di sungai musi.



Sesampai di tempat acara memang sudah tidak bisa lewat lagi sudah banyak para jemaah yang berdiri  untuk menyaksikan acara ini, inilah resiko kalau sudah pergi terlalu malam karena bisanya para jemaah sudah berkumpul saat magrib dan melakukan sholat magrib dan isya berjamaah di pelataran BKB ini. Itulah mengapa Abi dan ujuk tadi mengajak berangkat lebih awal di karenakan biar dapat tempat untuk duduk  di kawasan ini.

Kamipun termasuk nyai hanya bisa berdiri sambil menatapi layar yang menampilkan para dai menyampaikan tausiyahnya, adek dan kakak yang dari tadi tidak bisa melihat ke arah panggung karena terhalang oleh orang-orang yang juga berdiri terpaksa di dukung dan di gendong biar bisa melihat ke arah panggung.

Karena tidak tahan untuk terus berdiri di mana adek dan kakak sudah terlihat kantuknya, kami pun mundur untuk sekedar menggelar koran untuk duduk, tausiah pun tetap terdengar tanpa visualisasi kamipun duduk di koran yang sudah di gelar, sambil memperhatikan mahluk Allah yang lalu lalang.

Mencoba Mie Ayam Pangsit & Es Doger Bandung Bang Udi

Mie Ayam Pangsit Reguler,.. saat ambil fotonya jadi pangsit semua
Setelah ayuk pulang dari kegiatan berenang yang di adakan oleh sekolahnya, ayukpun mampir ke tempat ku bekerja, dengan muka lelah dan mengantuk tanpak jelas di paras ayuk hari ini.
"Lapar nggak yuk ?" tanyaku
"Lumayan lapar yah.."jawab ayuk
"Mau makan nasi atau yang bukan nasi ?" kata ku, karena di tempat ku bekerja banyak penjual kuliner yang lumayan enak dari pempek, nasi padang, mei ayam, bakso dan lainnya.
"Mie ayam saja yah kalau ada"ujar ayuk kembali

Kami pun menuju penjual kuliner yang tepat terletak di ujung bangunan ini, dulu tempat makan ini sangat terkenal dengan es puternya dengan mengusung merk Bang Udi merupakan kuliner yang cukup terkenal dan satu zaman dengan es puter Bang Karim.

Jika bang karim ekspansi produknya selain ke makanan khas Palembang juga makanan berbau westrn (Seperti burger) dan makanan lokal dari daerah lainnya seperti sebelak dan lainnya, sedangkan di bang udi sendiri lebih berjualan makanan lokal seperti bakso dan mie ayam selain makanan khas Palembang.


Kamipun memesan 2 mangkok mie ayam reguler tanpa bakso, es jeruk dan es doger bandung, rasa yang di tawarkan pun bisa di bilang enak dengan 12 ribu per mangkok tidak terlalu mahal sehingga banyak anak-anak sekolah putih abu-abu yang menjadikan tempat kuliner ini sebagai tempat makan mereka.

Manis es dogerpun sangat pas di lidah, dengan paduan biji delima, alpukat, tape, kacang merah dan serutan es yang halus membuat segar di tenggorokan. Mie ayam yang di sertai dengan 2 lembar pangsit sebagai teman mie ayamnya membuat rasa yang di hasilkan semakin berkesan, penambahan saus dan kecap manis membuat kita bisa menjadikan ingin seperti apa rasa mie ayam ini akan kita buat tergantung selera kita. Ayuk pun memuji bentuk mangkuk sebagai tempat mie ayam yang menurut ayuk seperti mangkok makanan jepang,

Es doger Bandung
Warung yang buka mulai pukul 10 pagi sampai pukul 6 Sore ini lumayan ramai dengan pengunjung, saat selesai santap malam kamipun membayar hanya sebesar 39 ribu untuk 2 mangkok mie ayam, es doger Bandung dan es jeruk. Dari keseluruhan makanan yang kami coba saat ini, kami memberi nilai 8/10, termasuk kebersihan tempat, pelayanan yang baik dan perlengkapan yang memadai.