Friday, 29 April 2022

Bertarung Melawan Panas


Sebenarnya ini yang paling tidak aku suka, bukan hasilnya broo.... tapi panas nya  itu, menjelang lebaran di Palembang ada tradisi merendang kue basah, baik itu kue lapis legit, kue 8 jam, kue maksubah, engkak ketan, balu kojo, dan lain sebagainya, di mana saat ini banyak yang membuat kue tersebut dengan menggunakn kompor gas dengan oven besarnya sehingga bisa lebih cepat mateng.

Tetapi tradisi di rumah kami berbeda, ibu masih menggunakan arang bakar untuk memasak kue basah tersebut karena tidak ada nya oven besar, tetapi ada yang membedakan membuat kue basah dengan arang ternyata lebih sedap di bandingkan jika di bakar dengan oven yang menggunakan gas, kemudian tingkat ke tahan lama kue tersebut tidak mudah basi di bandingkan dengan menggunakan oven yang menggunakan gas.

Dan ini lah yang paling tidak enaknya saat mau di mulai menghidupkan bara api sehingga menjadi merah membara, membuat kita jadi gerah apalagi puasa yang kita jalani dan panas yang membara membuat tenggorokan menjadi lemah.

Apalagi ibu, bunda, umi yang membuat kue tersebut harus bertarung dengan panas dan dahaga yang mencekat, kalau membuat dalam jumlah sedikit mungkin tidak masalah, tetapi jika di buat dalam jumlah yang sabnya sampai 15-20 loyang lumayan juga menyita stamina.

Tapi yang namanya tradisi seperti inilah, banyak memang yang memuji bahwa kue yang di bakar menggunakan arang lebil legit dan gurih berbeda dengan yang di bakar dengan oven wajar kalau di perdagang kue basah yang menggunakan arang akan lebih mahal ketimbang gas.

Semoga para pelestari ttradisi seperti ini sehat selalu, agar bsia selalu melestarikan budaya kuliner kota ini.

No comments:

Post a Comment