Friday, 24 August 2018

Tugu Ikan Belido di BKB, "Merlion" nya Kota Palembang

Tugu belido masih dalam taham konstruksi

Sudah lama tidak ke pelataran BKB akhirnya kami pun mampir di sore ini , sejak beberapa bulan ini di pelataran BKB ini sedang di lakukan konstruksi bangunan sebuah tugu yang bakal menjadi icon baru di kota ini. 

Dengan tinggi 12 meter dan lebar 22 meter, tugu ikan belido yang di lengkapi dengan air mancur yang mengarah ke Sungai Musi ini juga sering dikaitkan dengan tugu Singa Merlion di Singapore. Pembangunan Tugu Ikan Belido yang merupakan kerjasama antara Pemkot Palembang dan CSR dari PT. Bukit Asam tbk, ini bertujuan  untuk mengenalkan kembali ke warga Palembang akan jenis ikan khas Sungai Musi.

Kami pun tidak bisa terlalu mendekat ke tugu ini, karena areal konstruksinya masih di pagari dengan seng, walaupun begitu banyak pengunjung yang berswa foto di, adek pun di foto dengan latar belakang tugu ikan belido ini.

Semoga tugu ikan belido ini bener-benar kan menjadi "Merlion" nya kota Palembang yang menyemburkan airnya setiap saat.
Adek yang sangat ingin foto dengan ikan 

Wednesday, 27 June 2018

Libur Lebaran Bersama Keluarga Besar Di TWA Punti Kayu Palembang

Keluarga besar kami
Liburan setelah lebaran kali ini kita habiskan ke hutan taman wisata punti kayu bersama keluarga besar karena kakak yang dari Bangka juga sudah tiba di Palembang sejak bulan puasa tadi, lumayan rame kondisi pasca lebaran itupun harus berurusan dengan monyet yang lapar yang terpergok mencuri makanan yang kami letakan di atas tikar, tapi monyet tetaplah monyet, semakin banyak makanan mereka makin banyak datang dengan gerombolannya.

Sesaat setelah sampai banyak yang menuju ke wahana kebun binatang untuk melihat fauna yang ada di wahana ini, tetapi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya bintang-binatang di kebun binatang punti kayu ini sudah banyak yang tidak ada lagi. Ada juga patung-patung hewan yang menghiasi kawasan kebun bunatang ini, dengan ticket 10 ribu perorang kebun binatang ini bisa menambah pengetahuan  anak terutama mengenai kehidupan hewan  .

Pose di depan kebun binatang
Wahana lainnya yang tidak kalah menarik adalah flying fox yang semakin menantang membuat banyak dari kami ingin meluncur baik anak-anak ataupun yang dewasa, kakak, cek amira, Adek, Abang, dan Aak sudah meluncur di flying fox anak-anak. Sedangkan Wakcik, abi dan ujuk ternyata kepingin juga untuk meluncur di flying fox yang cukup menantang ini, malahan ada yang bermain sampai dua kali karena penasaran..

Flying Fox dulu

Spot baru yang berupa replika dari  7 keajaiban dunia merupakan wahana yang banyak di datangi oleh pemburu foto , ayuk yang sedang narsis-narsisnya menjadi keranjingan foto di wahana 7 keajaiban dunia, ada candi borobudur, menara eifel, menara miring pisa, jam big ben London, dan beberapa landmark dunia lainnya yang semuanya berbentuk replika .

Borobudur isinya kosong


Kakak yang lebih memilih permainan bebek air yang menurutnya lebih seru dengan durasi waktu lebih lama, padahal bunda sendiri takut saat kakak bermain air di karenakan kakak tidak bisa berenang dan kolam bebek air pun lumayan dalam.

Kakak naik bebek-bebekan

Tarif pun cukup bersahabat untuk masuk di setiap wahana, di kebun binatang 10 ribu Rupiah/ orang, untuk wahana 7 keajaiban dunia juga 10 ribu rupiah, begitu juga bebek air, untuk kolam renang di kenakan tarif 25 ribu, flying fox untuk dewasa 25 ribu dan anak-anak 15 ribu di luar ticket masuk.

Wednesday, 30 May 2018

Setelah Selesai Ujian Dhinyah & Umum

Inilah gaya anak pondok setelah selesai melakukan ujian dhiniya dan ujian umumnya,  kawasan pinggiran sungai musi inilah yang menjadi sasaran ayuk dan remaja putri pondok lainnya, biasanya ada senggang untuk anak-anak pondok melepaskan penatnya, tetapi dengan catatan enggak boleh pulang ke rumah.




Masjid yang bisanya menjadi tempat berkumpul saat kunjungan wali dan santri

Sunday, 15 April 2018

3 Hari Di Kota Lahat, Silaturahmi Di Acara Pernikahaan Part 3


Hari ke 3 kami berada di kota Lahat, hari ini pukul 8 pagi kamipun mulai bersiap-siap untuk menuju ketempat kediaman bibi yang akan melangsungkan acara resepsi pernikahan pada hari ini, tenda untuk acarapun sudah siap di tempat yang tidak terlalu jauh dari rumah bibi.

Pelaminan, kursi-kursi, meja makan juga sudah siap semua tinggal menunggu pihak catering yang masih dalam perjalanan, pukul 8 kami bergerak menggunakan ojek karena kalau jalan kaki nanti keringatan lagi kata bunda, sesampai di sana ternyata sudah ramai keluarga yang berkumpul di sana. 


Kurang lebih pada pukul 10 tetabuhan jidur mulai bergema, dentuman drum dan alat musik yang di tabuh oleh para penabuh yang rata-rata sudah hampir setengah abad, iringan para penari dengan pakaian khas Palembang nya pun menjadi menambah kemeriahan acara ini. Tidak berselang iringan pengantin dan juga iringan pengantin keluar dari kediaman menuju ke acara resepsi, 





Acara yang cukup ramai di hadiri oleh tamu dan undangan begitu juga keluarga, di isi dengan acara tari-tarian dan lagu, beberapa kata sambutan pun teruang di sini, acara pun berjalan dengan sukses dan meriah.

Setelah selesai acara sekitar pukul 1 siang kami pun segera pamit ke Mamang, Bibi dan pihak keluarga di lahat, karena kami akan segera bersiap-siap untuk kembali ke Palembang pada pukul 2 siang ini dimana mobil travel rencananya akan menjemput kami di hotel.


Pukul 2 siang akhirnya mobil travel pun menjemput kami, mobil yang berjenis minibus luxio ini hanya berisi 1 orang yang duduk di bagian depan, dan kami mengambil posisi di kursi tengah, mobil yang pintunya harus di buka menggunakan kunci pas ini, membuat aku bertanya-tanya apakah mobil travel ini layak jalan atau tidak, berbeda dengan mobil travel yang saat kami berangkat yang bisa di bilang nyaman.

Ternyata benar sopr yang membawa mobil ini membawa mobil ini dengan kecepata di atas 100 km/perjam, adek, kakak dan bunda pun ikut memejamkan mata saat menikung ataupun memotong kendaraan lain, hingga akhirnya saat tiba di desa gunung megang di mana kemacetan terjadi karena perbaikan jalan kendaraan ini pun berjalan merayap, tetapi selepas dari kemacetan gas mulai di geber lagi hingga di salah satu tanjakan, pintu belakang mobil ini terbuka dan membuat seluruh koper penumpang berhamburan termasuk salon mobilnya, untungnya tidak ada mobil yang berada di belakang, kulihat satu penumpang yang baru naik dari kawasan merapi tadi yang duduk di belakang sebelah kiri mukanya memucat pasi.

Setelah kejadian tersebut si sopir bukanya mengurangi kecepatannya bahkan menambah kecepatannya, adek yang sudah teridur dalam dekapan bunda sedangkan kakak yang sedari tadi menutup mata berbisik kepadaku kalau perutnya mual, gaya menyetirnya seperti film fast and furious saja, aku berbisik kepada kakak dan bunda 
"Terus berdoa saja ... semoga kita selamat sampai di tujuan".
"lain kali kalu ke sini lagi jangan naik travel ini lagi" kata bunda sambil mendelik

Gaya sebelum muka memucat
 

Saturday, 14 April 2018

3 Hari Di Kota Lahat, Silaturahmi Di Acara Pernikahaan Part 2

Ayah, Tante Sari, Wawak Aak, Om Pit, Adek & Ak Hafiz
Pukul 6 pagi kami sekeluarga kami sudah bersiap-siap, kemarin wawak aa'k sekeluarga, Om pit, tante sari pun sudah sampai mengunakan kereta api pagi jurusan Lubuk Linggau, sehingga sampai di kota lahat siang hari tidak lama setelah kami sampai melalui travel.

Kami semua di tempatkan di hotel calista termasuk pihak besan yang berasal dari pulau jawa yang menggunakan beberapa mobil juga ikut menginap di sini, kami semuanya mendapat 3 kamar, di lantai 2, jarak untuk ke tempat acarapun tidak terlalu jauh, dengan berjalan kaki pun tidak sampai 5 menit sampai ke tujuan.

Kamipun mengikuti mobil pihak besan keruma bibi, sudah banyak keluarga yang ada di sana termasuk keluarga dari desa sawah kabupaten 4 lawang, dari Lahat, Lubuk Linggau, bahkan dari Bogor dan Lampungpun terlihat di sini.

Sekitar pukul 9 pagi akad nikahpun di laksanakan setelah pihak P3N hadir di sini, ijab kabul pun terucap, banyak tangis bahagia yang terurai karena bisa di maklumi ini merupakan pernikahan anak bibi yang pertama.



Mamang pun bisa bernafas lega setelah akad nikah ini di langsungkan, keluarga, tamu dan undangan memberikan selamat kepada ke dua mempelai. Acara ramah tamah pun di lakukakan bersamaan dengan makan bersama, di situlah kami bisa bercengkrama bersama keluarga yang sudah lama tidak bertemu.

Acara berikutnya adalah esok hari di mana merupakan resepsi pernikahaan, sore harinya kami sekeluarga menyempatkan kerumah sepupu bunda yang tinggal di lahat karena bertugas di kantor keuangan Lahat.

Dengan menggunakan 2 ojek kamipun menuju ke sana, ternyata tidak terlalu jauh dari hotel calista, kamipun banyak bercerita dan kebetulan wakcak nya bunda pun ternyata lagi berada di kota Lahat, saat sore menjelang kamipun di antar pulang sepupu bunda sampai ke tempat kami menginap dengan menggunakan mobilnya.

Malam ini di tempat bibi merupakan acara malam hiburan keluarga, keluarga yang hobi dan bisa bernyanyi bergantian naik memegang microphone untuk unjuk suara, Wawak Aak sekeluarga, Tante Sari & Om Pit ternyata akan pulang menggunakan kereta malam ini menuju kota Palembang, pada pukul 10 malam mereka sudah di antar ke Stasiun Lahat dan tinggal kami sekeluarga untuk menuntaskan acara sampai besok.

Friday, 13 April 2018

3 Hari Di Kota Lahat, Silaturahmi Di Acara Pernikahaan Part 1


Hari Jumat ini kami sekluarga sudah menunggu di salah satu loket travel di jalan kolonel Atmo  ini dengan tujuan kota Lahat, ticket yang sudah ku pesan beberapa hari yang lalu untuk keberangkatan hari ini, 3 kursi tengah dengan harga 100 ribu perkursi travel innova ini pun yang akan mengantar kami ke kota Lahat. 

Acara akad nikaha sepupu ku yang akan di langsungkan esok hari, sedangkan resepsinya akan di langsungkan pada hari Minggunya dimana ibunya mempelai permpuan adalah adik kandung dari ayahku, Ayah tidak bisa lagi mudik begitu pesan ibu kepada kami sehingga kami yang di utus untuk menghadiri acara pernikahan ini, Wawak Akbar, Tante Sari dan Om Pit juga akan berangkat dengan menggunakan kereta api.

Aku terbiasa menggunakan tervel saat tugas dinas ke Lahat karena kepraktisannya bisa antar di tempat karena untuk urusan transporatasi di Lahat bisa di bilang cukup sulit, cuma ada ojek yang bisa mengantar kita itupun harganya ku rasa cukup mahal.

Saat di perjalanan
Tepat pukul 8 travel ini mulai berjalan menjemput beberapa penumpang, dan salah satu penumpangnya adalah teman sekantorku dulu yang sekarang membuka usaha sendiri di seputaran kantor keuangan kota Lahat.

Aku pernah berjanji jika ke Lahat saat makan di tahu sumedang renyah membelikan anak-anak kue-kue dan juga menunjukan bukit selero/ bukit jempol/ bukit telunjuk, karena selama ini mereka hanya mendengar dariku mengenai bukit tersebut dan juga oleh-oleh yang selalu kubawa saat dinas ke lahat yang selalu menjadi pertanyaannya.


Akhirnya travel ini berhenti di rumah makan tahu sumedang renyah di Prabumulih, kakak dan ayah memesan nasi goreng, adek memesan mie goreng, bunda memesan siomay. Kami sempat memesan 2 porsi tahu sumedang yang sudah di idam-idamkan kakak dan adek, mereka makan dengan lahapnya sampai sampai si supir travel mengingatkan kami saat keberangkatan.

Perjalanan pun di lanjutkan, adek dan kakak banyak bersenda gurau, cemilan pun habis di makan walaupun di bagian belakang ada anak yang mabuk perjalanan tidak berpengaruh bagi mereka, untung anak-anak sudah terbiasa berjalan jauh. Setelah beberapa lama akhirnya kantuk mereka pun datang mereka tertidur dan ku bangunka saat melintasi kawasan merapi, karena bukit selero sudah tampak di depan mata.

"bangun kak.. dek , itu bukitnya " kataku ke kakak dan adek
Sambil mengusap matanya "oh,,, itu yah" jawabnya seperti orang yang tidak bersemangat.
 Tapi bagimana lagi, memang meraka pada ngantuk


Pukul 2 siang akhirnya kami pun tiba di kota Lahat, supir travelpun langsung mengantar kami ke rumah bibiku, setelah bersilaturahim sebentar dan bercengkerama pada sore harinya kamipun di antar ke hotel Calista   yang tidak terlalu jauh dari kediaman bibi ku, dan juga tidak terlalu jauh dari kantor ku yang berada di Lahat yang terletak di seberang jalan saja.

Thursday, 15 February 2018

Keberangkatan Bunda Ke Natar, Lampung ;Silaturahmi ke Keluarga Besar



Keberangkatan bunda ke Lampung tepatnya di Natar merupakan pemenuhan hajat dari keluarga yang masih ada pertalian darah dengan nyai di mana akan menyelenggarakan acara pernikahan salah satu anaknya.

Ayah sendiri tidak bisa berangkat di karenakan ada tugas kantor yang tidak bisa di tinggalkan,dengan menggunakan kereta api malam Sriwijaya , keberangkatan ke lampung ini tidak mengalami kendala walaupun saat sampai di stasiun tanjung karang kereta telat hampir 2 jam karena ada rel yang anjlok.

Datuk, Nyai, Oma, Mama, Om Faqih serta kakak dan adek yang ikut dalam perjalanan kali ini, acara pernikahan berjalan lancar, bunda dan keluarga pun sempat berjalan ke kawasaan wisata puncak mas, pantai mutun dan pantai sari ringgung.

Di pantai sari ringgung inilah handphone bunda terjatu ke dalam air laut yang menyebabkan kamera belakangnya mati total dan beberapa data yang ada di memori menjadi error.

Saat di kereta api Sriwijaya
Adek saat bermain di pantai sari ringgung

Bunda bersama keluarga di Natar Lampung saat ke pantai Sari Ringgung

Friday, 2 February 2018

Dokter-Dokter Gigi Muda Dan Perawatan Gigi Adek


Pemeriksaan gigi ini adek kali ini bukan pemeriksaan gigi rutin di dokter gigi tetapi adek menjadi salah satu pasian program profesi kedokteran gigi yang di lakukan oleh dokter-dokter gigi muda ini, yang sebelumnya datuk sudah terlebih dahulu dalam hal pembuatan gigi palsu dimana mereka bekerja sama dengan pihak kelurahan di kota ini dalam mencari pasien. Kemudian bunda juga ikut program ini untuk membersihkan bekas patahan gigi yang masih bersisa di gusi yang kata dokter ini bisa salah satu penyebab dan pencetus kanker.

Yang terakhir adek dengan gigi depan yang penuh dengan caries karena malasnya sikat gigi, sehingga ada beberapa gigi yang harus menjalani perawatan terutama bagian geraham,  untuk umur adek yang masih kurang dari 6 tahun ini belum bisa untuk di lakukan pencabutan gigi.

Program yang di tawarkan ini seluruhnya free alias gratis karena seluruh biaya di tanggung oleh para dokter muda ini, dari pembuatan gigi palsu, rontgen, termasuk obat yang berkaitan dengan perawatan gigi ini. Dan selama perawatan ini juga sering berpindah-pindah terkadang di rumah sakit gigi dan mulut di km 5 ataupun di RSMH Palembang.

Adek senang karena biasanya habis di lakukan pemerikasaan adek mendapatkan hadiah dari dokter Bella yaitu dokter yang menangani perawatan gigi adek, dokter muda yang berasal dari kota Lampung ini terkadang mengajak adek makan siang, membelikan susu kotak dan makanan ringan yang di jadikan oleh-oleh saat pulang bahkan pernah di antar ke rumah saat kami tidak bisa menjemput adek.

Hikmanya dengan adanya program ini adek tidak takut lagi untuk duduk di atas kursi dokter gigi yang menurut sebagian anak kecil sangat menakutkan, karena sebelumnya kurang lebih 16 minggu  adek berhadapan dengan dokter gigi dan segala peralatannya.

Terima kasih tante dokter.


Wednesday, 3 January 2018

Kegiatan Rihla Pondok Pesantern Putri Azzahro Ke Pulau Kemaro


Tujuan rihlah pondok pesantern putri Az-zahro kali ini adalah ke pulau kemaro dengan transportasi menggunakan kapal wisata putri kembang dadar.


Di Atas Kapal Putri Kembang Dadar



Kapal pesiar KM. PUTRI KEMBANG DADAR, yang mempunyai berbagai fasilitas dan keunggulan. Kapal mewah berkapasitas 120 orang penumpang ini menjadi alat transportasi bagi para wisatawan baik yang berdomisili di Palembang maupun luar Palembang, bahkan para turis pun dapat melakukan Musi Tour dengan kapal tersebut menyusuri panorama sekaligus menikmati keindahan Sungai Musi yang membelah kota Palembang ini. Setiap tamu yang datang ke Sumsel, baik pejabat maupun undangan dari dalam negeri dan terkhusus dari luar negeri, baik dalam kapasitas kegiatan kunjungan biasa maupun dalam kapasitas kunjungan undangan kegiatan-kegiatan akbar yang diselenggarakan di kota Palembang, kini bisa diajak berkeliling menikmati Musi Tour untuk melihat aset wisata disepanjang Sungai Musi tersebut. Seperti kita ketahui bahwa di sepanjang Sungai Musi dapat dilihat tempat-tempat yang menarik, diantaranya yaitu Rumah Rakit, PT. Pusri, Pertamina, Daerah Bagus Kuning, Mesjid Lawang Kidul, Mesjid Ki Merogan, Benteng Kuto Besak, dan di tengah Sungai Musi juga terdapat sebuah Pulau Kemaro.


Di Pulau Kemaro


Pulau Kemaro, merupakan sebuah delta kecil di Sungai Musi, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Pulau Kemaro terletak di daerah industri, yaitu di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju dan Sungai Gerong. Posisi Pulau Kemaro adalah agak ke timur dari pusat Kota Palembang.

Pulau kemaro memiliki luas ±79 Ha dengan ketinggian 5 m dpl, Selain memiliki pesona alam yang indah, pulau Kemaro identik dengan kota Cina dan masyarakat Tiong Hoa serta adat istiadat dan kehidupan asli masyarakat Palembang. Daya tarik wisata sejarah yang ada di pulau Kemaro berupa adanya peninggalan-peninggalan sejarah (Pagoda berlantai 9, Makam putri Sriwijaya, Klenteng Hok Tjing Rio, Kuil Buddha, pertunjukkan kesenian, dan ritual keagamaan khususnya umat Tridharma). Sejarah Pulau Kemaro sudah ada sejak Kerajaan Sriwijaya yang erat kaitannya dengan kisah putri dari raja Kerajaan Sriwijaya dan putra raja Kerajaan Tiongkok, dari legenda itulah muncul sebuah Pulau yang dikenal dengan sebutan Pulau Kemaro. Yang mana arti dari pulau kemaro adalah pulau yang kemarau (pulau yang tidak pernah tenggelam ketika sungai Musi sedang pasang).



Di Pulau Kemaro juga terdapat makam dari putri Palembang, Siti Fatimah. Menurut legenda setempat yang tertulis di sebuah batu di samping Klenteng Hok Tjing Rio, pada zaman dahulu, datang seorang pangeran dari Negeri Cina, bernama Tan Bun An, ia datang ke Palembang untuk berdagang. Ketika ia meminta izin ke Raja Palembang, ia bertemu dengan putri raja yang bernama Siti Fatimah. Ia langsung jatuh hati, begitu juga dengan Siti Fatimah. Merekapun menjalin kasih dan berniat untuk ke pelaminan. Tan Bun An mengajak sang Siti Fatimah ke daratan Cina untuk melihat orang tua Tan Bun Han. Setelah beberapa waktu, mereka kembali ke Palembang. Bersama mereka disertakan pula tujuh guci yang berisi emas. Sesampai di muara Sungai Musi Tan Bun han ingin melihat hadiah emas di dalam Guci-guci tersebut. Tetapi alangkah kagetnya karena yang dilihat adalah sayuran sawi-sawi asin. Tanpa berpikir panjang ia membuang guci-guci tersebut ke laut, tetapi guci terakhir terjatuh di atas dek dan pecah. Ternyata di dalamnya terdapat emas. Tanpa berpikir panjang lagi ia terjun ke dalam sungai untuk mengambil emas-emas dalam guci yang sudah dibuangnya. Seorang pengawalnya juga ikut terjun untuk membantu, tetapi kedua orang itu tidak kunjung muncul. Siti Fatimah akhirnya menyusul dan terjun juga ke Sungai Musi. Untuk mengenang mereka bertiga dibangunlah sebuah kuil dan makam untuk ketiga orang tersebut



Pada Perang Palembang I dan Perang Palembang II sepanjang awal abad ke-19, Kesultanan Palembang Darussalam mendirikan salah satu benteng maritim terkuat di atas tanah Pulau Kemaro bernama Benteng Tambak Bayo. Pulau Kemaro sendiri dipilih sebagai lokasi pertahanan lapis pertama karena kawasannya tidak pernah terendam saat permukaan Sungai Musi sedang tinggi. Sedangkan kawasan lain selalu terendam air Sungai Musi, karena sebagian besar kawasan Palembang merupakan rawa air.

Benteng pertahanan Pulau Kemaro menjadi kunci penting masuknya kolonial Belanda ke Palembang. Dalam berbagai invasinya, Belanda kehilangan banyak kapal dan anak buah karena pertahanan Benteng Tambak Bayo yang solid.

Namun Belanda akhirnya berhasil menduduki Palembang pada tahun 1821, semua benteng yang ada di sekitar Keraton Kuto Gawang—sekarang wilayah Pusri—diluluh-lantakkan oleh Belanda, termasuk Benteng Tambak Bayo. Bahkan tak ada sedikit pun sisa-sisa bangunan benteng yang masih berdiri hingga saat ini.

Fungsi Pulau Kemaro sejak tahun 1965 hingga tahun 2012 terbagi menjadi empat fase, diantaranya : fungsi Pulau Kemaro pada tahun 1965-1967 adalah sebagai kamp tahanan. Kamp ini telah terjadi serangkaian peristiwa mengenaskan yang banyak menewaskan para tapol (tahanan politik). Namun fungsi sebagai kamp tersebut kemudian hilang diakhir tahun 1967 dan berganti fungsi baru. Fungsi Pulau Kemaro pada tahun 1968-1997 adalah sebagai tempat pemukiman dan tempat ibadah. Sejak tahun 1968 pulau ini mulai dihuni oleh peduduk yang jumlahnya semakin meningkat. Selain itu, pada periode ini pula Pulau Kemaro mulai dijadikan sebagai tempat pemujaan. Banyak masyarakat yang telah mengunjungi Pulau Kemaro untuk berdoa, berziarah dan meminta peruntungan. Fungsi Pulau Kemaro tahun 1998-2007 adalah sebagai lahan pertanian. Pola fikir penduduk yang semakin maju, didukung dengan lokasi yang berada di tengah-tengah sungai sangat mendukung untuk dibukanya lahan pertanian guna meningkatkan taraf hidup penduduk Pulau Kemaro. Fungsi Pulau Kemaro tahun 2008-2012 adalah sebagai Objek Wisata Ritual.



Pohon cinta yang sudah di pagar


Daya tarik Pulau Kemaro adalah Pagoda berlantai 9 yang menjulang di tengah-tengah pulau yang dibangun tahun 2006. Pagoda ini tingginya 45 meter dengan masing-masing tingkatnya 5 meter. Pagoda dibangun sembilan tingkat dimaksudkan agar sejalan dengan makna Feng Shui. Pagoda Cina ini memiliki delapan sudut seperti simbol Pat Kwa atau KedelapanTrigram. Warna pagoda tersebut memiliki warna-warna yang cerah sesuai dengan makna simbol warna yang terdapat pada kepercayaan Cina.

Selain pagoda ada klenteng yang sudah dulu ada. Klenteng Hok Tjing Rio atau lebih dikenal Klenteng Kwan Im dibangun sejak tahun 1962. Di depan klenteng terdapat makam Tan Bun An (Pangeran) dan Siti Fatimah (Putri) yang berdampingan. Kisah cinta mereka berdualah yang menjadi legenda terbentuknya pulau ini.

Selain itu di tempat ini juga terdapat sebuah Pohon yang disebut sebagai "Pohon Cinta" yang dilambangkan sebagai ritus "Cinta Sejati" antara dua bangsa dan dua budaya yang berbeda pada zaman dahulu antara Siti Fatimah Putri Kerajaan Sriwijaya dan Tan Bun An Pangeran dari Negeri Cina, konon, jika ada pasangan yang mengukir nama mereka di pohon tersebut maka hubungan mereka akan berlanjut sampai jenjang Pernikahan. Untuk itulah Pulau ini juga disebut sebagai Pulau Jodoh.

Aktraksi yang ada di Pulau Kemaro sendiri adalah ketika event tahunan Cap Gomeh yang bertepatan dengan hari ke-15 hari raya Imlek, dimana pada acara tersebut masyarakat Tiong Hoa ataupun pribumi beramai-ramai berkunjung ke Pulau Kemaro untuk melihat acara yang ada pada hari itu, biasanya event Cap Gomeh sendiri hanya berlangsung 1-3 hari saja. Banyak aktraksi yang dapat dilihat, yaitu acara doa bersama warga Tionghoa, penerbangan lampion dan atraksi barongsai pada malam hari.