Monday, 6 September 2021

Meja Inspirasi Yang Kosong, Untung Hanya Bisul

Kosongnya meja inspirasi

Sudah beberapa hari ini malas melakukan kegiatan apa-apa konsep tulisan yang biasanya dengan mudah ku buat menjadi tertunda, entah mengapa menjadi malas begini, meja inspirasi pun jadi seperti tidak berpenghuni, badan yang meriang ini membuat konsentrasi ku tidak fokus.

Sepulang dari kerja tadi terasa tidak enak di bagian ketiak ku, ada seperti lecet terkena jahitan baju
"Gimana bunda apakah ada luka ?"tanyaku ke bunda
"Nggak ada yah.. ini hanya merah .. di kasih bedak saja biasanya kan sembuh" jawab bunda.

Bundapun mengoleskan bedak di tempat yang kulihat memang agak merah, tapi justru ini tidak membuat semakin nyaman ternyata 2 hari kemudian tumbuh benjolan yang mengganjal di ketiakku, aku pun bingung benjolan apakah yang tumbuh ini, sampai hari ke 5 benjolan tersebut makin besar dan membuat ku merasa meriang panas dingin. 

"Kedokter saja biar tau di penyakitnya apa " kata ibu ku menyarankan karena ibu melihat langsung bagaimana besarnya benjolan yang ada di ketiak ku.
"Ia kak.. takunya seperti kelenjar getah bening (tiroid)" kata adikku yang bungsu menimpali

Memang kebetulan hari ini kami lagi bertandang ke tempat orang tua kami, rasa tidak nyaman di ketiak semakin menjadi seperti ada dompet yang di jepit di ketiak tetapi ini bukan dompet apalagi yang berisi uang.

Setelah pamit dari rumah orang tua, kamipun langsung menju ke klinik tempat kami biasa berobat, memang saat ini lagi pemberlakuan PPKM level 4 di mana banyak pembatasan-pembatasan di lakukan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga saat berobat ke klinik ini, pendaftaran secara online dan tidak di lakukan tatap muka hanya melalui video call.

Itu bisul nya....
"Gimana fotonya ... jelas atau tidak, nanti dokternya tidak bisa meneganalisa" kataku ke bunda sambil mengambil foto ketiakku di teras klinik.
"Kirim saja yah.... biar dokter yang analisa sendiri"kata bunda

Dalam hati ku bagaimana mau akurat kalau observasinya hanya melalui foto saja, tapi itulah kondisi saat ini yang harus di jalani. Beberapa jenis obat oral dan salep yang di oleskan di ketiakku ini sudah kami terima dari klinik entah apa penyakit yang ada di ketiak ku ini.

Badan meriang semakin menjadi, ditambah susah menggunakan pakaian sehingga terpaksa menggunakan baju kemeja atau baju kaos yang tanganya sudah ku potong itupun harus di bantu oleh bunda atau anak-anak saat memakai atau membukanya, bener-bener tidak nyaman benjolan di ketiakku semakin besar dan merah seperti mau meletus.

Sepulang kerja pada hari senin, di mana biasanya aku menggunakan kemeja biasa ini terpaksa menggunakan baju batik yang agak longgar, sesampai di rumah saat meminta bantuan bunda untuk membuka baju kemejaku ternyata dari ketiakku keluar seperti nanah dan darah yang bau busuknya minta ampun, bunda sendiri hampir bau munta, cairan nanah dan darah tersebut terus keluar tapi makin lama baunya tidak lagi busuk seperti bau pertama kali keluar.

"Ini kemungkinan bisul yah" kata bunda
"Iya kah" jawabku karena bingung baru pertama kali ini kena bisul

"Mungkin bisul ayah ini yang tidak memiliki mata sehingga tidak seperti bisul biasa yang terlihat titik di mana dia akan pecah" jelas bunda

Beberapa hari cairan Natrium Klorida/Infus berbaur dengan kain kasa untuk membersihkan bisul ini, walau agak perih tapi biar jadi bersih lagi, di tutup dengan kasa penyerap nanah biar cairan didalam bisul ini habis seluruhnya, selama beberapa hari ini cairannya terus mengalir dari bisul ini sehingga menempel di baju yang ku pakai, hampir 4 hari cairan itu akhirnya kering dengan sendirinya.

"Ternyata bisul, bu " jelas ku ke ibu saat beliau menelpon menyaakan kabarku
"Alhamdulilah...bukan penyakit yang lain" jawab ibu

Saat duduk di meja inspirasi ini, kuperhatikan meja, dan dindingnya, mungkin catnya harus di perbaharui lagi, kebetulan sisa cat dengan warna yang sama masih ada di gudang , biar lebih semangat.

No comments:

Post a Comment